nusabali

Meliani 'Dianiaya' Partainya

  • www.nusabali.com-meliani-dianiaya-partainya

Diputuskan dalam pertemuan yang dipimpin Sudikerta, jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan dialihkan ke Wirama Putra

Raih Suara Terbanyak, Justru Dicopot dari Ketua Fraksi

TABANAN, NusaBali
Srikandi Golkar, Ni Made Meliani, 52, kembali ’teraniaya’ di partainya. Kali ini, Made Meliani dicopot dari jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019. Kalangan kader Beringin pun terkejut, karena mantan Sekretaris DPD II Golkar Tabanan peraih suara terbanyak caleg internal partainya di Pileg 2014 ini sebetulnya tidak punya dosa politik.

Informasi yang dihimpun NusaBali, Minggu (8/1), jabatan Ketua Fraksi Golkar Tabanan yang semula diduduki Made Meliani dialihkan kepada I Nyoman Wirama Putra, politisi muda berusia 34 tahun asal Banjar Bangah, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan. Pergantian ini diputuskan melalui pertemuan yang dipimpin langsung Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, di Ruimah Jabatan Wakil Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, 3 Januari 2017 lalu. Dalam pertemuan itu, Meliani juga ikut hadir.  

Ketua DPD II Golkar Tabanan, I Ketut Arya Budi Giri alias ABG mengakui Made Meliani memang dirolling dari jabatannya. ABG pun membantah jika disebut Meliani dicopot. “Bukan dicopot. Ini rolling untuk penyegaran,” dalih ABG saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.

ABG menegaskan, keputusan untuk mengganti Meliani dari jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan ini sudah berdasarkan mekanisme. Rolling jabatan Ketua Fraksi Golkar merupakan bagian dari penyegaran dan upaya memberi kesempatan belajar kepada kader lain-nya, dalam hal ini Nyoman Wirama Putra.

Belum dipastikan, posisi apa yang akan didapatkan Meliani, pasca Srikandi Golkar asal Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan yang tinggal di Desa Delod Peken, Kota Tabanan ini dicopot dari kursi Ketua Fraksi Golkar. Menurut ABG, posisi apa nantinya diberikan untuk Meliani, akan dibahas lagi di internal Fraksi Golkar DPRD Tabanan.

Sayangnya, Meliani belum bisa dimintai konfirmasinya terkait pencopotan dari jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Minggu kemarin, dua nomor ponselnya terdengar nada sibuk.

Sedangkan Nyoman Wirama Putra membenarkan dirinya telah ditunjuk sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan, menggantikan Meliani. “Maaf dulu, saya belum bisa bicara banyak. Sebentar, lagi fligt (terbang) untuk kunker,” tandas Wirama Putra.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPD II Golkar Tabanan, Nyoman Suarsedana, menyatakan Meliani tidak ada dosa apa pun terhadap partai. “Justru Bu Meliani berjasa besar buat partai,” jelas Suarsedana tanpa bersedia mengungkap alasan di balik pencopotan Meliani.

Paparan senada juga disampaikan Wakil Ketua Bidang Organiasi DPD II Golkar Tabanan, I Gede Budiatmika. Menurut Budiatmika, rapor kinerja Meliani sangat bagus. Mantan Ketua KPU Tabanan dua periode ini menyebutkan, saat pertemuan pengurus partai dan seluruh anggota Fraksi Golkar, Meliani mengaku legowo melepas jabatannya.

Demikian pula saat pertemuan di Rumah Jabatan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang dihadiri seluruh pengurus DPD II Golkar Tabanan dan anggota Fraksi Golkar DPRD Tabanan, Meliani mengaku ikhlas diganti. “Saat dimnintai pendapatnya oleh Pak Ketut Sudikerta, Bu Meliani mengaku setuju rolling jabatan,” terang Budiatmika, Minggu kemarin.

Sementara itu, sejumlah kader Beringin menyayangkan Meliani diberangus dari jabatan Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan. Menurut mereka, tidak seharusnya Srikandi Politik seperti Meliani ‘digergaji’ partainya. Sebab, Meliani selama ini telah unjuk prestasi sejak era Golkar kesulitan merekrut pengurus pasca Reformasi.

“Ketika partai kesulitan mencari pengurus struktural Tabanan, Bu Meliani malah berani sebagai pengurus DPD II Golkar Tabanan. Pada Pileg 2004-2009,” ujar sumber NusaBali di lingkaran Golkar, Minggu kemarin.

Dia menyebutkan, dalam Pileg 2004, Meliani gagal lolos langsung ke DPRD Tabanan 2004-2009 karena kalah suara dari Nyoman Sutamayasa. Namun, pada akhirnya Meliani meluncur ke kursi DPRD Tabanan dengan status PAW (pergantian antar waktu), menggantikan Nyoman Sutamayasa yang tersandung masalah hukum.

Nah, dalam Pileg 2009, Meliani tancap gas dan lolos lagi ke kursi DPRD Tabanan 2009-2014 dengan predikat pertaih suara terbanyak internal partainya. Demikian pula dalam Pileg 2014, Meliani kembali lolos ke kursi DPRD Tabanan 2014-2019, dengan predikat sebagai caleg peraih suara terbanyak di internal Golkar.

Sekadar dicatat, dalam Pileg 2014, Meliani selaku caleg incumbent berhasil meraih 4.258 suara. Dia menungguli perolehan suara 5 caleg Golkar lainnya yang sama-sama lolos ke kursi DPRD Tabanan 2014-02019, yakni I Nyoman Wirama Putra (incumbent/raih 4.045 suara), I Made Astha Darma (new comer/raih 3.413 suara), I Made Sutaya (new comer/raih 3.305 suara), I Wayan Gindera (new comer/raih 2.564 suara), dan I Ketut Budi Adnyana (new comer/raih 2.171 suara).

Bagi Meliani sendiri, pencopotan sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019 ini berarti untuk kesekian kalinya dia dianiaya di internal partai. Sebelumnya, Meliani selaku peraih suara terbanyak dalkam Pileg 2014, nyaris tidak mendapatkan posisi apa pun di DPRD Tabanan 2014-2019. Padahal, dia saat itu mejjabat sebagai Sekretaris DPD II Golkar Tabanan 2010-2016.

Dari sisi kebiasaan, Meliani sebagai Sekretaris DPD II Golkar seharusnya mendapat posisi jadi Wakil Ketua DPRD Tabanan 2014-2019, mengingat Ketua DPD II Golar Tabanan (waktu itu) Nyoman Wirya duduk di DPRD Bali. Bukannya diberi reward sebagai Wakil Ketua DPRD Tabanan, bahkan Meliani nyais tidak diberi posisi jadi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019.

“Rekomendasi Wakil Ketua DPRD Tabanan kala itu diberikan kepada Wayan Gindera, sementara posisi Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan diarahkan ke Made Sutaya,” kenang seorang kader Golkar Tabanan, Minggu kemarin.

Kubu Meliani pun melalukan perlawanan, sehingga akhirnya satu-satunya Srikandi Beringin yang tembus ke kursi Dewan tiga kali periode ini diberikan posisi sebagai Ketua Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019. Sedangkan Made Sutaya yang semula direkomendasi sebagai Ketua Fraksi Golkar, dialihkan menjadi Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Tabanan 2014-2019. “Tapi, sekarang posisi Ketua Fraksi Golkar benar-benar dirampas dari tangan Bu Meliani,” sesal kader tersebut.

Jauh sebelumnya, Meliani juga sempat gigit jari pasca Pileg 2009. Kala itu, Meliani tampil sebagai peraih suara tertinggi caleg internal Golkar untuk DPRD Tabanan 2009-2014. Namun, prestasi Meliani tidak dianggap, karena jabatan Wakil Ketua DPRD Tabanan diberikan kepada Nyoman Suarsedana, kader new comer asal Desa Caubelayu, Kecamatan Marga. Meliani sendiri kemudian terpilih menjadi Sekretaris DPD II Golkar Tabanan melalui Musda 2010. * k21

Komentar