nusabali

Demokrat Siapkan Enam Petarung ke DPR

  • www.nusabali.com-demokrat-siapkan-enam-petarung-ke-dpr

Demokrat Bali tak mau ketinggalan dari partai politik besar lainnya dalam menyiapkan calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2019 mendatang.

DENPASAR, NusaBali

Demokrat sudah siapkan 6 petarung andalannya ke Senayan, Jakarta untuk memperta-hankan 2 kursi yang diperolehnya saat Pileg 2014 lalu. Meraka masing-masing Komjen Pol (Purn) Made Mangku Pastika, Brigjen TNI (Purn) I Gusti Bagus Alit Putra, Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, I Putu Supadma Rudana, I Gede Ngurah Wididana, dan I Nengah Tamba.

Made Mangku Pastika adalah mantan Kapolda Bali asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang menjabat Gubernur Bali 2008-2013 dan 2013-2018. Saat ini, Pastika menjadi anggota Dewan Pembina DPP Demokrat. Sedangkan IGB Alit Putra adalah mantan Wakil Gubernur Bali yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bali 2014-2019. Alit Putra yang notabene mantan Ketua DPD Demokrat Bali 2006-2011, kini juga jadi Ketua Majelis Daerah Partai Demokrat Bali.

Sementara Putu Tutik Kusuma Wardhani adalah Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng yang kini fungsionaris DPP Demokrat. Mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014 ini sempat duipercaya partainya maju sbagai Calon Bupati Buleleng di Pilkada 2012 lalu. Saat ini, Putu Tutik disiapkan menggantikan Jero Wacik di DPR RI. Dalam Pileg 2014 lalu, Putu Tutik meraih 29.112 suara, namun gagal lolos ke kursi Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali.

Sedangkan Putu Supadma Rudana adalah politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini Wakil Sekjen DPP Demokrat. Putra dari mantan Senator Bali Nyoman Rudana ini disiapkan gantikan Putu Sudiardana di DPR RI dengan status PAW. Dalam Pileg 2014 lalu, Supadma raih 20.849 suara, namun gagal lolos ke Senayan karena kalah bersaing dengan Jero Wacik dan Sudiartana.

Sebaliknya, Gede Ngurah Wididana alias Pak Oles merupakan politisi asal Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu, Buleleng yang sempat menjabat Ketua DPD Hanura Bali---sebelum kemudian lengser beberapa bulan lalu. Mantan Ketua Fraksi Mandara Jaya DPRD Bali 2009-2014 ini sebelum nya sempat maju scagai caleg DPR RI dari Hanura Dapil Bali di Pileg 2014, namun gagal lolos dengan raihan 40.595 suara. Sementara Nengah Tamba adalah politisi asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana yang kini Ketua Komisi III DPRD Bali dan sekaligus jadi Wakil Ketua DPD Demokrat Bali 2016-2021.

Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta, mengatakan pihaknya sudah mengestimasi 6 nama kandidat caleg DPR RI ke Pileg 2014, yakni Made Mangku Pastika cs. Dia berharap, dengan ajukan petarung-petarung tangguh yang punya kekuatan figur seperti Gubernur Pastika, Demokrat diharapkan bisa mempertahankan 2 kursi di Senayan sebagaimana direngkuh dalam Pileg 2014 lalu.

Mudarta menegaskan, saat Pileg 2019 mendatang, Gubernur Pastika sudah pensiun pasca dua periode memimpin Bali. Pastika masih punya tarung, sehingga pihaknya optimistis 2 kursi DPR RI Dapil Bali bisa direbut. “Kalau beliau (Pastika) tidak keberatan, partai akan mencalonkannya ke DPR RI,” ujar Mudarta kepada NusaBali di Denpasar, Minggu (8/1).

Selain Pastika, kata Mudarta, kandidat lainnya seperti IGB Alit Putra, Putu Tutik, dan Supadma Rudana juga punya basis massa. Demikian pula dengan Pak Oles. Itu sebabnya, Mudarta yakin Demokrat bisa poertahankan 2 kursi DPR RI Dapil Bali di Pileg 2014.

Sebagai gambaran, IGB Alit Putra sudah dua kali periode duduk di DPRD Bali dengan poisisi sebagai Wakil Ketua Dewan. Pertama, maju ke DPRD Bali melalui Dapil Denpasar di Pileg 2009. Saat digeser ke Dapil Badung dalam Pileg 2014, alumni Akabri 1971 ini juga kembali lolos dengan suara signifikan.

Sedangkan Putu Tutik dan Supadma Rudana akan dipasang sebagai caleg di DPR RI, karena saat Pileg 2019 mendatang keduanya diperkirakan berstatus incumbent. “Saat Pileg 2019 nanti, Bu Tutik dan Pak Supadma akan berstatus incumbent karena proses PAW di DPR RI. Kita optimis bisa mempertahankan 2 kursi nanti. Syukur-syukur kita bisa dapat lebih dari 2 kursi di Senayan,” tandas Mudarta.

Menurut Mudarta, harapan bisa lolos ke Senayan juga ada pada Pak Oles, yang dalam Pileg 2014 lalu meraih lebih datri 40.000 suara. “Beliau (Pak Oles) pemegang lebih dari 40.000 suara di Pileg 2014 ketika maju sebagai caleg Hanura. Saya yakin kekuatan basis suaranya masih bagus dan terpelihara. Beliau layak didorong ke DPR RI,” kata Mudarta.

Sedangkan Nengah Tamba, kata Mudarta, merupakan pemeataan basis massa. “Pak Tamba kita proyeksikan juga untuk berebut suara di Bali Barat, yakni Tabanan dan Jembrana. Kalau maping kekuatan politik dan sebaran basis Demokrat, 6 caleg yang kita siapkan akan memaksimalkan pendulangan suara. Sementara kandidat 3 caleg lagi masih digodok,” tegas Mudarta.

Sementara itu, IGB Alit Putra yang dihubungi NusaBali terpisah, Minggu kemarin, mengatakan dirinya maju ke Senayan atau tidak, tergantung penugasan partai. Tapi, dirinya belum kepikiran untuk melangkah nyalon ke mana-mana. “Belum kepikiran soal Pileg 2019. Sudah tua juga saya. Tapi, tergantung penugasan partai,” jelas Alit Putra.

Menurut Alit Putra, dirinya justru mendorong anak-anak muda yang punya potensi untuk maju ke DPR RI. Demokrat punya banyak kader muda yang layak maju ke Senayan. “Saya dorong anak-anak muda saja. Ada yang lebih layak maju ke DPR RI,” sebut mantan Ketua Pengda Forki Bali ini.

Sedangkan Pak Oles mengatakan, sebagai new comer di Demokrat, dirinya tidak pilih-pilih. Apalagi, sebagai Ketua Komisi Pemenangan Pemilu DPD Demokrat Bali, dirinya fokus dengan proyeksi pemenangan partai. “Soal maju ke mana, itu tergantung nanti, partai yang memutuskan,” ujar Pak Oles.

Sebagai pendatang baru di Demokrat, lanjut Pak Oles, urusan tugas kepartaian dulu lebih fokus. “Saya sekarang bekerja dulu untuk bidang pemenangan Pemilu. Ada fokus pemenangan Pilkada Buleleng 2017 serta Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018,” tandas mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali 1999-2003 ini. * nat

Komentar