nusabali

Demo Tolak Taksi Online Macetkan Jalan

  • www.nusabali.com-demo-tolak-taksi-online-macetkan-jalan

Aparat kepolisian dengan sigap memblokade jalan sekitaran Patung Kuda, Tuban mencegah massa agar tidak masuk ke dalam kompleks Bandara Ngurah Rai.

Ratusan Sopir Taksi Konvensional Kecewa Tak Ditemui Gubernur


MANGUPURA, NusaBali
Ratusan pelaku transportasi yang terdiri dari sopir taksi konvensional dan jasa angkutan pariwisata menggelar aksi penolakan terhadap keberadaan taksi atau angkutan online yang beroperasi di Bali, Selasa (10/1).

Aksi yang semula direncakan berkumpul di sebelah utara Simpang Dewa Ruci kawasan Simpang Siur, Kuta dan berjalan kaki menuju Patung Satria Gatot Kaca (Patung Kuda), Kuta, Tuban, Badung itu tak sesuai dengan rencana awal.

Sekitar pukul 09.00 wita, para sopir taksi dan angkutan pariwisata lokal dari berbagai perkumulan ini sudah mulai berkumpul di utara Simpang Dewa Ruci. Selama sekitar satu jam massa yang sudah berkumpul tak kunjung jalan menuju ke Patung Kuda untuk melakukan aksi, sesuai rencana.

Ternyata ratusan sopir yang sudah berkumpul tersebut bersilang pendapat. Sebagian pengunjuk rasa ingin melaksanakan aksinya di depan Kantor Gubernur Bali, kawasan Niti Mandala (Renon) Denpasar, dan sebagian lagi memaksa untuk mengikuti agenda awal yaitu menggelar aksi jalan kaki menuju kawasan Patung Kuda, Tuban yang notabene dekat dengan Bandara Ngurah Rai.

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan, koordintor aksi Ketut Witra yang juga Ketua Aliansi Sopir Transportasi Bali (Alstar B)  menggiring massa untuk menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Bali.

Nah, sebelum gabungan para sopir taksi/angkutan konvensional ini bergerak menuju Kantor Gubernur Bali, sempat diwarnai mewarnai aksi sweeping terhadap beberapa taksi yang masih beroperasi agar ikut menggelar aksi menolak angkutan aplikasi online.

Sekitar pukul 11.00 wita, ratusan massa yang sudah berkumpul  dan berorasi selama satu jam di depan Kantor Gubernur menyatakan kekecewaannya. Pasalnya, Gubernur Made Mangku Pastika dan Wagub Ketut Sudikerta tak kunjung menemuinya. Para sopir ini hanya ditemui Kadis Perhubungan IGA Sudarsana, Kadis Statistik, Komunikasi dan Informatika I Nyoman Sujaya serta Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Made Sukadana.

Sebagai bentuk kekecewaannya, sekitar pukul 12.30 ratusan sopir dengan armadanya masing-masing memutuskan kembali bergerak menuju Patung Kuda, Tuban, Badung dengan berkonvoi. Kondisi ini pun membuat arus lalu lintas dari Renon menuju Tuban macet parah.

Sementara ratusan aparat kepolisian langsung memblokade jalan sekitaran Patung Kuda, Tuban mencegah massa agar tidak masuk ke dalam kompleks Bandara Ngurah Rai. Ratusan sopir ini kemudian diarahkan menuju ke Sentral Parkir di Jalan Raya Kuta. Namun sebelum mereka bertolak ke Sentral Parkir, koordintor aksi Ketut Witra sempat melakukan orasi sekitar lima menit lamanya.

Intinya mereka menolak keberadaan angkutan atau taksi online seperti Uber, Grab dan GoCar beroperasi di Bali. “Kami meminta kepada pemerintah Provinsi Bali agar segera memblokir aplikasi online ini. Kami tak mau mendengar alasan bahwa urusan ini tergantung pemerintah pusat. Kalau semuanya tergantung kepada pemerintah pusat, terus pemerintah yang ada di sini adalah patung atau tak memiliki legalitas atau bagaimana?,” teriaknya disambut tepuk tangan peserta aksi lainnya yang mengenakan pakaian adat ringan.

Ditemui jelang menuju Sentra Parkir, I Ketut Witra menyatakan, pihaknya terus melakukan aksi serupa sampai pemerintah menerima aspirasi yang mereka tuntut. “Kami akan terus melakukan aksi. Semakin pemerintah tak mendengarkan kami maka intensitas aksi akan kami tingkatkan. Kami bisa melaksanakan aksi tiga kali dalam sebulan. Bahkan akan memblokade bandara,” ancamnya.

Sementara itu Kapolsek Kuta, Kompol I Wayan Sumara mengaku bersyukur sekaligus berterimakasih kepada para sopir angkutan konvensional karena ancaman menutup akses menuju Bandara Ngurah Rai tidak jadi. “Ini kan wilayah pariwisata. Saya memuji para sopir untuk tidak memblokade jalan raya menuju bandara. Itu artinya mereka sadar bahwa bandara itu adalah obyek vital,” ujarnya ditemui di tengah aksi, kemarin. * cr64

Komentar