nusabali

PDIP-Hanura Jajaki Koalisi 2018

  • www.nusabali.com-pdip-hanura-jajaki-koalisi-2018

PDIP bukan tak mungkin akan berkoalisi dengan Hanura dalam Pilgub Bali 2018.

KBS Sudah Bertemu Oesman Sapta di Jakarta


DENPASAR, NusaBali
Sinyal ini muncul di sela-sela puncak acara HUT ke-44 PDIP di Jakarta International Convention Centre (JICC), Selasa (10/1), ketika Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster secara khusus bertemu Ketua Umum DPP Hanura, Oesman Sapta Odang.

Dalam pertemuan di JICC hari itu, Wayan Koster yang akan diusung PDIP sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018 sempat pose bersama Oesman Sapta Odang (OSO). Foto bareng Koster Bali Satu (KBS) dan OSO yang beredar itu kontan menjadi perbincangan di kalangan kader PDIP dan Hanura.

“Ini sinyal bahwa PDIP akan berkoalisi dengan Hanura di Pilgub Bali 2018. Kan sama-sama sebagai partai pendukung pemerintahan,” ujar salah politisi PDIP di Denpasar, Rabu (11/1). Betulkah?

Saat dihubungi NusaBali per telepon di Jakarta, Rabu kemarin, KBS mengakui per-temuannya dengan OSO di acara HUT ke-44 PDIP memang salah satunya membicarakan masalah Pilkada serentak. “Kita bicara juga soal Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018. Ya, komunikasi kita cair. Beliau (Ketua Umum DPP Hanura, Red) sepakat kita akan komunikasi intensif. Kita bersinergi untuk di daerah,” tandas KBS yang kini anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali.

Menurut KBS, pertemuan dirinya dengan OSO di Jakarta akan dikomunikasikan dengan DPP PDIP. Termasuk ketika nanti ada kelanjutan komunikasi untuk Pilgub Bali 2018, Pilkada Gianyar 2018, dan Pilkada Klungkung 2018. “Pak Oesman Sapta Odang sangat welcome. Komunikasi ini akan kita lanjutkan nanti. Ini kan baru awal,” jelas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.  

Sementara itu, Ketua DPD Hanura Bali, I Made Sudarta, mengatakan foto bareng KBS dan OSO di sela acara HUT PDIP adalah peristiwa serimonial. “Kalau berpose di foto, itu di mana saja bisa terjadi. Kalau berfoto dengan Pak Jokowi, kan bisa juga dipersepsikan lain, seperti dapat restu restu Presiden. Foto bisa saja diartikan, tergantung kita,” kata politisi Hanura asal Mengwi, Badung ini saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Rabu kemarin.

Menurut Sudarta, Hanura sejauh ini belum menentukan arah dukungan kepada calon mana pun untuk Pilgub Bali 2018. Sebab, Hanura sendiri masih fokus dengan konsolidasi. Namun demikian, Hanura ibarat gadis cantik yang menjadi rebutan di Bali. “Hanura itu gadis cantik dan akan menjadi rebutan di Pilgub Bali 2018. Tapi, untuk penentuan dukungan kita, masih jauh-lah. Calon saja belum ada,” tegas Sudarta.

KBS sendriri, sebagaimana diberitakan, hampir pasti akan diusung PDIP sebagai Cagub Bali ke Pilgub, April 2018 mendatang. KBS pilih berpaket dengan mantan Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace di posisi Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Bali.

PDIP bisa mengusung paket calon secara mandiri di Pilgu Bali 2018, tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain, karena punya modal kekuatan 24 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014 atau mendominasi 43,64 suara parlemen dari total 55 kursi Dewan. Selain PDIP, parpol yang berhak mengusung pasangan calon secara mandiri adalah Golkar. Se-bab, Golkar punya 11 kursi DPRD Bali hasil Pileg 2014 atau kuasai 20,00 persen suara parlemen. Golkar dipastikan akan usung Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta (kini Wagub Bali) sebagai Cagub ke Pilgub Bali 2018.

Sedangkan 5 parpol parlemen lainnya, harus berkoalisi jika ingin usung paket calon ke Pilgub Bali 2018, karena kekuaran mereka di bawah 20,00 persen suara parlemen. Mereka masing-masing Demokrat dengan 8 kursi DPRD Bali (kuasai 14,55 persen suara parlemen), Gerindra dengan 7 kursi DPRD Bali (kuasai 12,73 persen suara parlemen), NasDem dengan 2 kursi DPRD Bali (kuasai 3,64 persen suara parlemen), Hanura dengan 1 kursi DPRD Bali (kuasai 1,82 persen suara parlemen), PKPI dengan 1 kursi DPRD Bali (kuasai 1,82 persen suara parlemen), dan PAN dengan 1 kursi DPRD Bali (kuasai 1,82 persen suara parlemen). * nat

Komentar