nusabali

DTW Gilimanuk Belum Dikelola Secara Profesional

  • www.nusabali.com-dtw-gilimanuk-belum-dikelola-secara-profesional

Daerah Tujuan Wisata (DTW) Gilimanuk di areal Teluk Gilimanuk, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, semakin ramai dikunjungi wisatawan.

NEGARA, NusaBali
Sayang, peningkatan kunjungan wisatawan ini belum diimbangi dengan penataan secara umum. Termasuk belum dikelola secara professional. Peningkatan jumlah kunjungan ke DTW Gilimanuk ditengarai pengaruh pembangunan Taman Siwa, di samping Pemkab Jembrana yang gencarkan promosi.

Pantauan di DTW Gilimanuk, pengunjung tampak ramai menikmati pemandangan bahari. Ada yang sekadar jalan-jalan, memancing hingga sewa jukung untuk menikmati keindahan Teluk Gilimanuk. “Pengunjungnya ramai. Tapi seakan tak terurus, kesannya kurang tertata,” keluh warga setempat, Agung Putu Alit Wirawan alias Gung Alit, 47. Menurut Gung Alit yang juga Ketua Pokmas Wisata Tirta di DTW Gilimanuk, pengelolaan objek harus sudah profesional. “Karena belum ada pengelola, pengunjung belum sampai dipungut parkir. Jika terjadi kehilangan atau hal tidak diinginkan, siapa yang bertanggungjawab,” ungkap Gung Alit, Minggu (15/1).

Dia juga menyesalkan ada yang sewakan sepeda dan mobil-mobilan untuk anak kecil di DTW Gilimanuk, yang dinilai tidak nyambung dengan wisata bahari. Jika tidak ditertibkan, dikhawatirkan semakin banyak pengusaha 'ngawur' yang berpotensi menenggelamkan daya tarik utama yakni keindahan bahari. “Harus ditertibkan. Nanti malah rugi buat tempat wisata jika tidak dikelola dengan baik,” ujar warga lainnya.

Lurah Gilimanuk, Gede Ngurah Widiada saat dikonfirmasi mengakui belum ada pengelola khusus untuk DTW Gilimanuk. Sementara baru ada pengelolaan untuk masalah sampah. Di Patung Siwa yang dibangun di bawah tanggungjawab Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, sudah ditempatkan dua orang petugas kebersihan. Sementara di Teluk Gilimanuk yang berada di bawah Dinas Pariwista dan Kebudayaan Jembrana masih menyerahkan urusan sampah kepada Pokmas setempat. “Kalau untuk pengelolaan mengkhusus, seperti mengatur rertribusi dan usaha apa saja yang diperbolehkan, belum ada,” ungkap Widiada.

Dikatakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana sudah persiapkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) untuk mengelola DTW Gilimanuk. Hanya saja, belum ada petugas karena masih melakukan upaya penataan pembangunan lanjutan di kawasan DTW Gilimanuk. “Masih dikembangkan untuk penataan tempatnya, dan pasti akan ditata untuk pengaturannya,” tandas Widiada. * ode

Komentar