nusabali

Sensasi Selfie di Atas Danau Buyan

  • www.nusabali.com-sensasi-selfie-di-atas-danau-buyan

Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada kini punya objek wisata baru berupa tempat selfie.

SINGARAJA, NusaBali

Selain menampilkan pemadangan indah Danau Buyan, tempat selfie ini mampu memacu adrenalin setiap pengunjung. Karena pengunjung diajak seakan ‘terbang’ di atas Danau Buyan. Ini pula yang menjadi daya tarik wisatawan lokal dan manca negara untuk mencoba sensasi tersebut sambil selfie. "Sangat mantap, ngeri juga kalau naik ayunan," ucap Riani, salah satu pengunjung yang sengaja datang hanya untuk selfie.

Tempat selfie ini baru di-launching sekitar tiga bulan lalu. Namun sejak dibuka jumlah pengunjung yang datang terus meningkat hingga harus antre untuk bisa menikmati pemandangan Danau Buyan sekaligus sensasinya. Setiap pengunjung hanya dipungut biaya karcis sebesar Rp 10 ribu perorang.

Tempat selfe ini berada di Dusun Yeh Ketipat, Desa Wanagiri, tepatnya sisi Selatan ruas jalan Wanagiri menuju Desa Munduk, Kecamatan Banjar. Tempat selfie ini terbuat dari bambu yang dirakit dan ditata agak menjulur ke lereng hutan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Sehingga pamandangan Danau Buyan cukup terlihat jelas dari tempat selfie yang berada di bagian atas.

Inilah keunikan tempat selfie ini karena pengunjung menikmati sensasi seakan terbang melihat keindahan Danau Buyan. Pengunjung juga dimanjakan dengan sensasi bergelantung di ayunan yang cukup memacu andrenalin jika duduk di ayunan.

Menariknya tempat selfie ini berawal dari ide para pedagang bakso yang berjualan di sepanjang ruas jalan Wanagiri-Munduk.

Para pedagang bakso ini tergabung dalam kelompok Boga Giri Utama yang berjumlah 18 pedagang. Awalnya, para pedagang ini tidak banyak mendapat jualan, karena pengunjung yang datang tidak begitu banyak. Dari kondisi itu munculah ide membuat tempat selfie, agar pengunjung tertarik berhenti sekaligus makan.”Sebelum ada tempat ini, pengendara hanya lewat saja, kalau makan paling tidak begitu banyak. Sekarang mulai ramai yang berhenti di sini,” ungkap Ketua Kelompok Boga Giri Utama I Made Tunas, belum lama ini.

Dari ide tersebut, kelompok pedagang bakso ini kemudian menyampaikan niatnya kepada pihak Desa Adat Pakraman Wanagiri, agar bisa mengajukan permohonan pada BKSDA memanfaatkan kawasannya menjadi tempat selfie. Para pedagang ini sadar, jika kawasan lereng Wanagiri menjadi kawasan hutan konservasi di bawah BKSDA. “Dari pihak adat kemudian mengajukan permohonan, dan BKSDA sudah mengizinkan. Hanya saja dari BKSDA minta agar konstruksi tempat selfie tidak memakai beton, sehingga kami pakai bambu,” terang Tunas.

Dalam pembangunan, kelompok pedagang urunan masing-masing Rp 500 ribu. Namun jumlah yang terkumpul masih kurang, karena biaya pembuatan tempat selfie mencapai Rp 30 juta.  Sehingga kelmpok pedagang pinjam dana di LPD setempat untuk menutup biaya pembuatan.

Kini keuntungan dari pendapatan tempat selfie itu dibagi antara kelompok pedagang dan pihak adat setempat. Pihak kelompok pedagang mendapat 80 persen, dan pihak adat 20 persen. Tiap hari, tempat itu dijaga oleh dua orang bergiliran dari kelompok pedagang. “Kalau hari biasa rata-rata bisa sampai 100 pengunjung tiap hari, kalau hari libur atau hari raya bisa sampai 200 pengunjung yang mau selfie,” kata Komang Supartayasa salah satu penjaga karcis.  *k19

Komentar