Diskop UKM Ancam Bubarkan 10 Koperasi
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Tabanan ultimatum 10 koperasi sakit untuk segera bangkit di tahun 2017.
TABANAN, NusaBali
Jika 10 koperasi tersebut tidak bangkit, maka terancam akan dibubarkan. Sebelum ‘dibinasakan’, ke-10 koperasi itu akan terlebih dahulu dibina.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tabanan, Anak Agung Gede Dalem Tresna Ngurah mengatakan, jumlah keseluruhan koperasi di Tabanan sebanyak 569 unit. Tercatat 10 koperasi sakit dan sudah tidak aktif sejak lama. Termasuk tidak menggelar rapat akhir tahunan (RAT) berkali-kali. “Koperasi yang sakit dan tidak mau bangkit akan kita bubarkan,” ancam Dalem Tresna Ngurah, Minggu (15/1).
Diakui, jumlah awal koperasi sakit sebanyak 50 unit. Namun beberapa di antaranya sudah bangkit dan aktif lagi berkat pembinaan yang intens dari Diskop UKM. Namun dalam usaha pembinaan itu, ada 10 koperasi yang benar-benar tidak ada usaha untuk bangkit. Di tahun 2017 ini, ke-10 koperasi itu akan dicoba dibina lagi. Bila membandel akan dibubarkan. “Kita berikan dulu pelatihan dan pendampingan sebelum dibubarkan,” tandas Dalem Tresna Ngurah.
Menurut Dalem Tresna, sebagian besar koperasi tidak aktif karena SDM yang tidak bisa mengelola usaha dan simpan pinjam dengan baik. Akibatnya dana anggota yang disalurkan tidak kembali sehingga koperasi tidak bisa mengembalikan dana tersebut kepada anggotanya. Inilah yang menyebabkan roda usaha koperasi macet. Menjaga kesehatan koperasi, kualitas SDM harus ditingkatkan. Setiap pengurus koperasi diimbau mengikuti pelatihan maupun sertifikasi, salah satunya sertifikasi manager.
Dikatakan, pada bulan Januari ini, seluruh kopersasi di Tabanan harus sudah menggelar RAT (Rapat Akhir Tahun). Diskop UKM telah bersurat kepada seluruh manajer koperasi agar menunaikan kewajibannya yakni menggelar RAT. Surat imbauan menggelar RAT sudah dilayangkan sejak Desember 2016 lalu. “Kami berharap koperasi rutin mengadakan RAT setahun sekali. Begitu juga LPD agar melakukan RAT,” tandas Dalem Tresna Ngurah. * d
Jika 10 koperasi tersebut tidak bangkit, maka terancam akan dibubarkan. Sebelum ‘dibinasakan’, ke-10 koperasi itu akan terlebih dahulu dibina.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tabanan, Anak Agung Gede Dalem Tresna Ngurah mengatakan, jumlah keseluruhan koperasi di Tabanan sebanyak 569 unit. Tercatat 10 koperasi sakit dan sudah tidak aktif sejak lama. Termasuk tidak menggelar rapat akhir tahunan (RAT) berkali-kali. “Koperasi yang sakit dan tidak mau bangkit akan kita bubarkan,” ancam Dalem Tresna Ngurah, Minggu (15/1).
Diakui, jumlah awal koperasi sakit sebanyak 50 unit. Namun beberapa di antaranya sudah bangkit dan aktif lagi berkat pembinaan yang intens dari Diskop UKM. Namun dalam usaha pembinaan itu, ada 10 koperasi yang benar-benar tidak ada usaha untuk bangkit. Di tahun 2017 ini, ke-10 koperasi itu akan dicoba dibina lagi. Bila membandel akan dibubarkan. “Kita berikan dulu pelatihan dan pendampingan sebelum dibubarkan,” tandas Dalem Tresna Ngurah.
Menurut Dalem Tresna, sebagian besar koperasi tidak aktif karena SDM yang tidak bisa mengelola usaha dan simpan pinjam dengan baik. Akibatnya dana anggota yang disalurkan tidak kembali sehingga koperasi tidak bisa mengembalikan dana tersebut kepada anggotanya. Inilah yang menyebabkan roda usaha koperasi macet. Menjaga kesehatan koperasi, kualitas SDM harus ditingkatkan. Setiap pengurus koperasi diimbau mengikuti pelatihan maupun sertifikasi, salah satunya sertifikasi manager.
Dikatakan, pada bulan Januari ini, seluruh kopersasi di Tabanan harus sudah menggelar RAT (Rapat Akhir Tahun). Diskop UKM telah bersurat kepada seluruh manajer koperasi agar menunaikan kewajibannya yakni menggelar RAT. Surat imbauan menggelar RAT sudah dilayangkan sejak Desember 2016 lalu. “Kami berharap koperasi rutin mengadakan RAT setahun sekali. Begitu juga LPD agar melakukan RAT,” tandas Dalem Tresna Ngurah. * d
Komentar