nusabali

Panwas Siapkan 1.086 Telik Sandi

  • www.nusabali.com-panwas-siapkan-1086-telik-sandi

Masing-masing pengawas TPS diminta sudah mulai melakukan pemetaan potensi kecurangan pada tahapan Pilkada Buleleng 2017.

Ditempatkan di Setiap TPS Pada Coblosan Pilkada Buleleng


SINGARAJA, NusaBali
Panitia Pengawas (Panwas) pemilihan Pilkada Buleleng, kembali memperkuat jajarannya. Kali ini Panwas membentuk 1.086 personel pengawas coblosan yang berlangsung 15 Februari 2017 nanti. Seorang personel akan mengawasi pelaksanaan coblosan di satu tempat pemungutan suara (TPS).

Para personel pengawas coblosan itu telah dilantik, Senin (16/1) yang dipusatkan di Gedung Kesenian Gde Manik, Jalan Udayana Singaraja. Pelantikan dilakukan oleh Ketua Panwas Kabupaten Buleleng, Ni Ketut Ariyani. Hadir dalam pelantikan tersebut Komisioner Bawaslu RI Nelson Simanjuntak, dan Ketua Bawaslu Bali Ketut Rudia.

Jumlah personel pengawas coblosan terbanyak berada di Kecamatan Buleleng sebanyak 194 orang, Kecamatan Sukasada, Kecamatan Banjar, serta Kecamatan Gerokgak masing masing sebanyak 124 orang, Kecamatan Tejakula sebanyak 114 orang, Kecamatan Sawan sebanyak 113 orang, Kecamatan Kubutambahan serta Kecamatan Seririt masing-masing sebanyak 110 orang, dan Kecamatan Busungbiu dengan jumlah paling sedikit, yakni 73 orang.

Ketua Panwas Buleleng, Ketut Ariyani mengatakan, pengawas TPS memiliki tanggung jawab yang besar pada proses Pilkada Buleleng 2017. Apalagi TPS menjadi ujung tombak penghitungan dan pemungutan suara pada Pilkada Buleleng 2017. Pengawas TPS pun dituntut memiliki integritas serta komitmen yang kuat, sehingga bisa melakukan pengawasan yang optimal.

“Tugas pengawas sangatlah berat. Lakukan fungsi dan tugas dengan maksimal. Jangan memberikan pelanggaran terjadi. Kita harus berani bertindak dan tidak ada lagi istilah kekerabatan. Kita juga tidak mengenal yang namanya intimidasi atau penekanan,” tegasnya.

Ariyani juga meminta masing-masing pengawas TPS sudah mulai melakukan pemetaan potensi kecurangan pada tahapan Pilkada Buleleng 2017. Apalagi potensi kecurangan di masing-masing TPS memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Dengan adanya pemetaan itu, Panwas Buleleng bisa lebih optimal melakukan pencegahan kecurangan yang terjadi, khususnya pada proses pemungutan dan penghitungan suara. Sementara Komisioner Bawaslu RI, Nelson Simanjuntak mengatakan, dari hasil pengamatan yang telah berjalan, kualitas demokrasi pada pelaksanaan Pilkada, semakin merosot karena ada sikap tidak netral.

Karena itu, dalam pelaksanaan pemilihan langsung, pengawas coblosan memiliki fungsi strategis dalam proses pengawasan. “Pengawas di TPS merupakan ujung tombak pengawasan. Jadi kalian yang menentukan apakah Pilkada Buleleng bisa berlangsung demokratis. Kuncinya melaksanakan tugas, mentalitas yang tinggi, tidak perlu takut terhadap sejumlah tekanan, dan yang terpenting pelajari semua aturan,” ujarnya. * k19

Komentar