Mantan Bupati Pimpin Demo Dewan
Versi Gede Sumantara, penundaan tanpa sebab yang jelas sama artinya menjatuhkan kredibilitas Bupati Karangasem.
Pertanyakan Rekomendasi Penundaan Rekrutmen Guru Kontrak
AMLAPURA, NusaBali
Mantan Bupati Karangasem, I Gede Sumantara pimpin demo ke DPRD Karangasem, Selasa (17/1). Sumantara datang bersama komponen masyarakat dari 8 kecamatan yang tergabung dalam Gerakan Peduli Karangasem (GPK). Mereka pertanyakan penundaan rekrutmen guru kontrak. Sumantara cs diterima langsung Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi.
Dalam pertemuan di ruang sidang DPRD Karangasem, Sumantara pertanyakan tahapan rekrutmen guru kontrak yang dihentikan mendadak atas rekomendasi Dewan. Mantan Bupati Karangasem periode 2000-2005 ini menegaskan, rekomendasi Dewan menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama para pelamar. Sumantara mengingatkan, fungsi DPRD sebagai kontrol jalannya pemerintahan. Dewan juga diingatkan bekerja sesuai undang-undang. “Penundaan tanpa sebab yang jelas, sama artinya menjatuhkan kredibilitas Bupati Karangasem,” sebut Sumantara.
Selain Sumantara, Perbekel Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, I Gede Agung Pasrisak Juliawan juga pertanyakan rekomendasi Dewan yang hentikan rekrutmen guru kontrak. Ia menyayangkan penundaan secara mendadak itu. “Biarkan mekanisme perekrutan berjalan, jangan melakukan penundaan. Kenapa tiba-tiba membentuk Pansus saat perekrutan masih berlangsung?” tanya Agung Pasrisak Juliawan. Diharapkan penundaan mendadak itu bukan karena intervensi politik.
Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi menerangkan, keputusan menunda perekrutan guru kontrak karena ada silang pendapat di masyarakat. “Terjadi simpang siur di masyarakat, sulit menjawab satu per satu, nanti Pansus yang mengidentifikasi masalahnya,” jelas Sumardi. Ditegaskan, penundaan itu tidak ada maksud menghalang-halangi pelamar guru kontrak. Penundaan hanya bersifat sementara. Setelah Pansus bekerja dan keluarkan rekomendasi, perekrutan guru kontrak dilanjutkan.
Sumardi tak mau beberkan identifikasi masalah yang terjadi di masyarakat hingga bentuk Pansus rekrutmen guru kontrak. “Bagaimana bisa mengidentifikasi masalah, pansus belum bekerja,” kilahnya. Sedianya 911 pelamar guru kelas dan 223 pelamar guru Penjaskes mengikuti testing tertulis dan praktek, Selasa (17/1) kemarin. Namun proses terhenti karena DPRD Karangasem keluarkan rekomendasi No 176/15/DPRD per 16 Januari 2017 untuk tunda perekrutan guru kontrak.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menggelar rapat di rumah pribadi melibatkan Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kepala BKD I Nyoman Tari, Sekwan I Wayan Ardika, Kadisdikpora I Gede Ariyasa dan OPD terkait. Dalam rapat itu diputuskan menggelar testing bagi pelamar guru kontrak pada Kamis (19/1) besok. Rencana itu pun ditolak Ketua DPRD Karangasem. “Tidak bisa begitu, tunggu hasil kerja Pansus. Apa rekomendasinya, itulah dijalankan,” pinta Sumardi. * k16
AMLAPURA, NusaBali
Mantan Bupati Karangasem, I Gede Sumantara pimpin demo ke DPRD Karangasem, Selasa (17/1). Sumantara datang bersama komponen masyarakat dari 8 kecamatan yang tergabung dalam Gerakan Peduli Karangasem (GPK). Mereka pertanyakan penundaan rekrutmen guru kontrak. Sumantara cs diterima langsung Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi.
Dalam pertemuan di ruang sidang DPRD Karangasem, Sumantara pertanyakan tahapan rekrutmen guru kontrak yang dihentikan mendadak atas rekomendasi Dewan. Mantan Bupati Karangasem periode 2000-2005 ini menegaskan, rekomendasi Dewan menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama para pelamar. Sumantara mengingatkan, fungsi DPRD sebagai kontrol jalannya pemerintahan. Dewan juga diingatkan bekerja sesuai undang-undang. “Penundaan tanpa sebab yang jelas, sama artinya menjatuhkan kredibilitas Bupati Karangasem,” sebut Sumantara.
Selain Sumantara, Perbekel Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, I Gede Agung Pasrisak Juliawan juga pertanyakan rekomendasi Dewan yang hentikan rekrutmen guru kontrak. Ia menyayangkan penundaan secara mendadak itu. “Biarkan mekanisme perekrutan berjalan, jangan melakukan penundaan. Kenapa tiba-tiba membentuk Pansus saat perekrutan masih berlangsung?” tanya Agung Pasrisak Juliawan. Diharapkan penundaan mendadak itu bukan karena intervensi politik.
Ketua DPRD Karangasem I Nengah Sumardi menerangkan, keputusan menunda perekrutan guru kontrak karena ada silang pendapat di masyarakat. “Terjadi simpang siur di masyarakat, sulit menjawab satu per satu, nanti Pansus yang mengidentifikasi masalahnya,” jelas Sumardi. Ditegaskan, penundaan itu tidak ada maksud menghalang-halangi pelamar guru kontrak. Penundaan hanya bersifat sementara. Setelah Pansus bekerja dan keluarkan rekomendasi, perekrutan guru kontrak dilanjutkan.
Sumardi tak mau beberkan identifikasi masalah yang terjadi di masyarakat hingga bentuk Pansus rekrutmen guru kontrak. “Bagaimana bisa mengidentifikasi masalah, pansus belum bekerja,” kilahnya. Sedianya 911 pelamar guru kelas dan 223 pelamar guru Penjaskes mengikuti testing tertulis dan praktek, Selasa (17/1) kemarin. Namun proses terhenti karena DPRD Karangasem keluarkan rekomendasi No 176/15/DPRD per 16 Januari 2017 untuk tunda perekrutan guru kontrak.
Sementara itu, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menggelar rapat di rumah pribadi melibatkan Sekda I Gede Adnya Muliadi, Kepala BKD I Nyoman Tari, Sekwan I Wayan Ardika, Kadisdikpora I Gede Ariyasa dan OPD terkait. Dalam rapat itu diputuskan menggelar testing bagi pelamar guru kontrak pada Kamis (19/1) besok. Rencana itu pun ditolak Ketua DPRD Karangasem. “Tidak bisa begitu, tunggu hasil kerja Pansus. Apa rekomendasinya, itulah dijalankan,” pinta Sumardi. * k16
Komentar