Korban Puting Beliung Bertambah
Dari data semula terdeteksi 21 unit rumah yang dihajar puting beliung, kini ditridentifikasi 31 rumah dengan total kerugian Rp 300 juta.
SINGARAJA, NusaBali
Dua hari pasca bencana puting beliung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng terus melakukan pendataan. Hingga Kamis (19/1) siang kemarin, jumlah korban bencana puting beliung yang menyapu sejumlah wilayah Buleleng pada Selasa (17/1) lalu, menjadi 31 unit rumah yang ada di empat desa di Buleleng.
Jumlah tersebut pun dikatakan bertambah dari data sementara yang didapat pada Rabu (18/1) yang hanya sebanyak 21 unit rumah. Penambahan jumlah korban bencana terjadi di Desa Bakti Seraga, Kecamatan Buleleng yang sebelumnya tidak teridentifikasi sebanyak empat rumah.
Jumlah yang sama juga terlihat di Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada Buleleng. Sedangkan di Desa Panji, Kecamatan Sukasada terdata lima unit rumah dan di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng yang merupakan daerah terparah ada delapan unit rumah yang terkena dampak bencana puting beliung.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur, ditemui siang kemarin mengatakan bahwa jumlah rumah terdampak sudah final. Ia bersama dengan anggotanya juga mengaku sudah menghitung jumlah kerugian yang terjadi akibat bencana puting beliung tersebut. “Setelah kami data dan verifikasi ke lapangan kerugian totalnya sekitar Rp 300 juta. Kerusakannya sebagian besar terjadi pada atap dan tembok,” ujar dia.
Sejauh ini pihaknya mengatakan korban bencana tersebut, oleh Pemkab Buleleng baru diberikan bantuan berupa logistik. Selanjutnya untuk perbaikan bangunan, akan diusulkan ke pemerintah provinsi. Subur juga menyebutkan masyarakat yang menjadi korban terjangan angin sudah mulai beraktivitas normal. Atap bangunan bocor untuk sementara masih ditutup menggunakan terpal, menghindari masuknya air saat terjadinya hujan.
Sementara itu Polsek Kota Singaraja, Kamis (19/1) terlihat kembali menyambangi lokasi korban puting beliung di Desa Pemaron. Polsek Kota menggandeng sejumlah perusahaan yang ada di Buleleng menyerahkan paket sembako untuk warga yang terdampak. Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata yang ditemui disela-sela kesibukannya, mengaku akan mengupayakan bantuan bedah rumah kepada korban Dewa Putu Ariawan, 45, warga Dangin Margi, Desa Pemaron, yang mengalami kerusakan paling parah.
“Kami nanti akan upayakan dengan mengajak seluruh pengusaha, untuk bersama-sama peduli menolong warga kita yang sedang mengalami kesusahan. Bagaimana pun caranya kami akan berupaya untuk mendirikan kembali rumah satu warga yang mengalami kerusakan terparah,” kata dia.
Sedangkan Dewa Putu Ariawan korban puting beliung yang terdampak paling parah mengaku sangat bersyukur dengan kepedulian pemerintah dan seluruh lapisna masyarakat yang telah membantunya. *k23
Dua hari pasca bencana puting beliung Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng terus melakukan pendataan. Hingga Kamis (19/1) siang kemarin, jumlah korban bencana puting beliung yang menyapu sejumlah wilayah Buleleng pada Selasa (17/1) lalu, menjadi 31 unit rumah yang ada di empat desa di Buleleng.
Jumlah tersebut pun dikatakan bertambah dari data sementara yang didapat pada Rabu (18/1) yang hanya sebanyak 21 unit rumah. Penambahan jumlah korban bencana terjadi di Desa Bakti Seraga, Kecamatan Buleleng yang sebelumnya tidak teridentifikasi sebanyak empat rumah.
Jumlah yang sama juga terlihat di Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada Buleleng. Sedangkan di Desa Panji, Kecamatan Sukasada terdata lima unit rumah dan di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng yang merupakan daerah terparah ada delapan unit rumah yang terkena dampak bencana puting beliung.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur, ditemui siang kemarin mengatakan bahwa jumlah rumah terdampak sudah final. Ia bersama dengan anggotanya juga mengaku sudah menghitung jumlah kerugian yang terjadi akibat bencana puting beliung tersebut. “Setelah kami data dan verifikasi ke lapangan kerugian totalnya sekitar Rp 300 juta. Kerusakannya sebagian besar terjadi pada atap dan tembok,” ujar dia.
Sejauh ini pihaknya mengatakan korban bencana tersebut, oleh Pemkab Buleleng baru diberikan bantuan berupa logistik. Selanjutnya untuk perbaikan bangunan, akan diusulkan ke pemerintah provinsi. Subur juga menyebutkan masyarakat yang menjadi korban terjangan angin sudah mulai beraktivitas normal. Atap bangunan bocor untuk sementara masih ditutup menggunakan terpal, menghindari masuknya air saat terjadinya hujan.
Sementara itu Polsek Kota Singaraja, Kamis (19/1) terlihat kembali menyambangi lokasi korban puting beliung di Desa Pemaron. Polsek Kota menggandeng sejumlah perusahaan yang ada di Buleleng menyerahkan paket sembako untuk warga yang terdampak. Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata yang ditemui disela-sela kesibukannya, mengaku akan mengupayakan bantuan bedah rumah kepada korban Dewa Putu Ariawan, 45, warga Dangin Margi, Desa Pemaron, yang mengalami kerusakan paling parah.
“Kami nanti akan upayakan dengan mengajak seluruh pengusaha, untuk bersama-sama peduli menolong warga kita yang sedang mengalami kesusahan. Bagaimana pun caranya kami akan berupaya untuk mendirikan kembali rumah satu warga yang mengalami kerusakan terparah,” kata dia.
Sedangkan Dewa Putu Ariawan korban puting beliung yang terdampak paling parah mengaku sangat bersyukur dengan kepedulian pemerintah dan seluruh lapisna masyarakat yang telah membantunya. *k23
Komentar