nusabali

RS Bali Mandara Siapkan Kelas III

  • www.nusabali.com-rs-bali-mandara-siapkan-kelas-iii

Versi Kadiskes Ketut Suarjaya, RS Bali Mandara yang dibangun dengan biaya Rp 406 miliar juga akan layani pengobatan alternatif

Operasional Akan Dibuka Saat HUT Pemprov

DENPASAR, NusaBali
Operasional RS Bali Mandara berstandar internasional yang dibangun dengan biaya Rp 406 miliar akan dibuka secara resmi saat HUT ke-59 Pemprov Bali, 14 Agustus 2017 me-ndatang. Selain diarahkan menjadi Hospital Tourism, RS Bali Mandara yang berlokasi di Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Denpasar Selatan ini juga siapkan layanan Kelas III dan pengobatan alternatif.

Jajaran Pemprov Bali telah tejun mengecek kesiapan operasional RS Bali Mandara, Jumat (20/1) siang. Mereka yang terjun, antara lain, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr I Ketut Suarjaya, Kadis Pekerjaan Umum Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi, dan Karo Humas Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra. Rombongan Pemprov Bali diterima Plt Dirut RS Bali Mandara, dr Bagus Darmayasa.

Kadis Kesehatan dr Ketut Suarjaya menyebutkan, rumah sakit yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare milik Pemprov Bali ini bernama RS Bali Mandara. Tidak ada embel-embel kata ‘Internasional’ di depan nama Bali Mandara. Namun, RS Bali Mandara berstandar internasional. “Tidak ada kata internasionalnya, karena di Indonesia tak boleh ada label RS Internasional. Namanya, RS Bali Mandara tetap berstandar internasional,” tegas dr Suarjaya.

Menurut dr Suarjaya, operasional RS Bali Mandara akan dibuka secara resmi saat peringatan HUT ke-59 Pemprov Bali, 14 Agustus 2017 mendatang. RS Bali Mandara yang dibangun dengan dana APBD Bali sebesar Rp 406 miliar akan memberikan layanan VVIP, VIP, bahkan juga diperuntukkan bagi pasien Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Suarjaya menegaskan, pasien Kelas III yang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan tetap dilayani.

Dengan dibukanya layanan pasien Kelas III ini, kata Suarjaya, isu bahwa RS Bali Mandara hanya untuk orang-orang kaya, praktis terpatahkan. “Untuk layanan pasien Kelas III, ada 49 bed yang kami siapkan. Untuk layanan Kelas II sebanyak 53 bed, sementara layanan Kelas I sebanyak 41 bed. Pasien bisa menggunakan BPJS,” ujarnya.

“RS Bali Mandara nantinya juga direncanakan menjadi rumah sakit yang memiliki kekhususan dan keunggulan dalam hal menangani penyakit kanker,” lanjut alumni Fakultas Kedokteran Unud tahun 1983 ini.

Yang menarik, kata Suarjaya, RS Bali Mandara juga menyiapkan layanan alternatif complimenter (complimentary alternative medecine) alias pengobatan alternatif. “Bukan balian pengobatannya, namanya alternatif complimenter yang memang diizinkan oleh Menteri Kesehatan dan diatur dengan Undang-undang kesehatan,” tandas birokrat asal Desa Pangastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

RS Bali Mandara sendiri dibangun dibangun selama 450 hari, sejak 11 September 2015 hingga 3 Desember 2016. Menurut Kadis PU Provinsi Bali, Nyoman Astawa Riadi, pembangunan RS Bali Mandara sudah selesai secara fisik. RS Bali Mandara dibangun dengan anggaran sekitar Rp 406 miliar, sepenuhnya dari APBD Bali.

Rinciannya, anggaran untuk pembangunan fisik berupa gedung senilai Rp 215,89 miliar, sementara sisanya anggaran penyediaan alat kesehatan, biaya operasional, dan SDM senilai Rp 191,00 miliar. “Masa pemeliharaan selama 180 hari, sejak 4 Desember 2016 hingga 1 Juni 2017,” papar Astawa Riadi.

Sedangkan tenaga medis maupun non medis yang akan dilibatkan dalam operasional RS Bali Mandara nanti mencapai 520 orang. Rinciannya, 56 tenaga dokter umum dan dokter spesialias, 228 tenaga keperawatan, 91 tenaga kesehatan lainnya, 22 tenaga apoteker dan asisten apoteker, serta 123 tenaga non kesehatan.

Sementara itu, Plt Dirut RS Bali Mandara, dr Bagus Darmayasa, mengatakan Pemprov Bali sudah melakukan persiapan matang untuk operasional RS Bali Mandara nanti. Termasuk nantinya akan ada kerjasama dengan Darwin Hospital Australia. “Nanti itu sifatnya kerjasamanya antara pemerintah dengan pemerintah. Kami sudah mengecek Darwin Hospital Australia,” jelas dokter yang kini masih menjabat Dirut Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Bali di Bangli ini. * nat

Komentar