nusabali

Perbaikan Jembatan Tukadaya Molor

  • www.nusabali.com-perbaikan-jembatan-tukadaya-molor

Pihak rekanan dipastikan kena finalti (denda).

NEGARA, NusaBali

Perbaikan Jembatan Tukadaya di Jalur Denpasar-Gilimanuk, perbatasan Desa Dangin Tukadaya dengan Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Jembrana, molor. Meski setahun pasca ambruk, namun jembatan penghubung ruas jalan utama ini, belum selesai diperbaiki.

Padahal kondisi jalur darurat di kedua sisi jembatan tersebut, sudah semakin mengkhwatirkan. Pantauan di lokasi Minggu (22/1), tampak sejumlah pekerja masih sibuk mengerjakan pile cap (pengikat pondasi) di timur jembatan. Pile cap ini sudah rampung di ujung baratnya. Sejumlah alat berat termasuk sejumlah cetakan beton untuk pemasangan girder (balok penyangga) jembatan telah dipersiapkan di sekitar lokasi proyek. “Nanti setelah jadi pile cap, baru nanti pemasangan gilder, dan terakhir baru memasang landasan jembatan. Memang masih lumayan banyak pekerjaannya,” ujar Agus, salah seorang pekerja di jembatan tersebut, Minggu kemarin.

Ia mengakui, masa perbaikan jembatan oleh PT Soyuren Indonesia dengan kerjasama PT Permata Indah Lestari, nilai kontrak Rp 12.491.225.000 dari APBN 2016 ini, sudah terlambat. Rekanan yang menjalin kontrak Juli 2016 ini  sempat didealine sampai akhir tahun 2016. Karena tidak terkejar, belakangan diberikan kebijakan perpanjangan batas waktu pengerjaan hingga 9 Februari 2017. “Tadi saya dengar begitu, sudah ada perpanjangan waktu sampai tanggal 9 Februari. Tidak tahu nanti apa terkejar atau tidak, tergantung kondisi di lapangan,” sambung Agus.

Karena lama belum selesai diperbaiki, kini tampak kondisi kedua sisi jembatan yang diandalkan sebagai jalur darurat selama ini, tampak semakin hancur. Pasangan beton pengaman roda serta tiang pembatas di bagian tengah kedua jalur darurat itu, sudah banyak lepas. Bahkan di sisi selatannya, sudah tidak tersisa samasekali beton pengaman roda, dan beberapa tiang pengaman terpaksa diganti menggunakan kayu balok terikat tali plastik. Begitu juga dengan bagian landasannya, telah bergelombang termasuk berlubang, sehingga sangat membahayakan pengguna jalan. Pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melewati jalur darurat yang sempit itu.

Pengawas Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) VIII Denpasar I Made Darsa, dikonfirmasi Minggu kemarin, mengakui perbaikan jembatan yang sudah setahun ambruk itu, molor sejak sebulan. Pihak rekanan dipastikan kena finalti (denda). Sesuai rapat Minggu kemarin, telah diberikan perpanjangan waktu kepada rekanan bersangkutan, sampai tanggal 9 Februari 2017. “Tadi rapat dengan rekanan, ya katanya menyanggupi sesuai perpanjangan waktu itu. Kalau tidak ada halangan, kemungkinan terkejar. Cetakan gilder sama landasan juga sudah dibuat di Subaraya, dan tinggal dipasang. Nanti yang kerusakan di sisi-sisi jembatan juga akan diperbaiki,” ujarnya. *ode

Komentar