nusabali

Cuaca Buruk, Nelayan Cuti Melaut

  • www.nusabali.com-cuaca-buruk-nelayan-cuti-melaut

Gelombang pasang yang kerap kali datang menjelang tahun baru Imlek, diprediksi baru akan normal kembali sebulan kemudian.

SINGARAJA, NusaBali

Sejumlah nelayan di Kelurahan kampung Bugis, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Kamis (26/1) bergotong royong untuk mengangkat perahunya dari laut. Mereka pun terburu-buru karena air laut mulai pasang. Gelombang juga terlihat  sangat keras menghantam batu-batu besar yang ada di tepi pantai. Air laut dikatakan meninggi sekitar satu meter dari hari-hari biasanya.

Seorang nelayan setempat, Agus, 35, mengaku gelombang pasang mulai terlihak sejak sepekan lalu, meski tidak terjadi setiap hari. “Kemarin pas hujan deras gelombangnya naik dan dari kemarin juga karena mau Imlek biasa begini,” ujar dia. Akibatnya ia dan kawan seprofesinya terpaksa cuti untuk sementara pergi melaut.

Gelombang pasang itu tidak memungkinkan bagi para nelayan untuk mengarungi laut, karena sanagt berisiko terutama dalam segi keselamatan. Meski dapat selamat dari amukan gelombang di tengah laut, keberangkatan mereka untuk melaut juga akan sia-sia, karena tidak akan mendapatkan ikan di perairan dangkal.

Kondisi tersebut akhirnya membuat para nelayan kini gigit jari. Mereka mulai menaikkan perahu mereka dari pinggir laut. Karena takut rusak digempur gelombang pasang. Sebagian dari mereka pun kini dalam situasi laut tidak bersahabat berusaha mencari pekerjaan sampingan. “Terpaksa kami ambil pekerjaan apa saja yang dapat menghasilkan uang, apakah jadi tukang bangunan, tukag angkut barang di pasar. Yang penting bisa buat makan anak istri,” kata dia.

Pihaknya juga mengatakan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, gelombang pasang yang kerap kali datang menjelang tahun baru Imlek, baru akan normal kembali sebulan kemudian. Meski kadang sebagian nelayan yang berani memanfaatkan cuaca terkini. Mereka pun nekat pergi melaut asalkan cuaca terang.

Sementara itu Kepala Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Made Subur mengatakan cuaca ekstrim menurut ramalan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih akan berlangsung hingga Februari mendatang. Pihaknya pun menyarankan kepada para nelayan agar tetap waspada dan tidak pergi melaut apabila gelombang pasang. “Lebih baik jangan melaut dulu, karena sangat membahayakan di cuaca yang seperti ini,” ungkap dia. *k23

Komentar