nusabali

Sejumlah Pura Remuk Akibat Petaka Pohon Tumbang

  • www.nusabali.com-sejumlah-pura-remuk-akibat-petaka-pohon-tumbang

Sejumlah pura di Bali remuk akibat bencana pohon tumbang, Kamis (2/2) hingga Jumat (3/2).

Bencana Banjir Sempat Terjadi di Nusa Penida

MANGUPURA, NusaBali
Salah satunya, petaka Beringin tumbang di jaba Pura Alas Arum, Banjar Kedampal, Desa Abiansemal Dauh Yeh Cani, Kecamatan Abiansemal, Badung, Jumat siang pukul 14.30 Wita. Selain menghancurkan gapura pura dan Palinggih Beringin, 5 unit motor yang terparkir di jaba Pura Alas Arum juga tertimpa hingga rusak.

Bukan hanya itu. Ada dua warga yang nyaris tewas, namun berhasil selamat dari maut karena masih sempat menyelamatkan diri saat Berngin tumbang. Namun, kedua korban, Ni Wayan Wirati dan Titin, terluka lecet karena sempat terjatuh saat menyelamatkan diri.

Beringin tumbang ini menyebabkan gapura bagian barat Pura Alas Arum setinggi 3 meter roboh. Demimian pula Palinggih Bingin. Sementara gapura di bagian timur selamat.

Sedangkan 5 motor yang rusak tertimpa pohon Beringin, salah satunya adalah milik Pamangku Pura Alas Arum, Jro Mangku Nyoman Saryana. Satu motor lagi lagi milik Kelian Pura Alas Arum, I Made Karsa, sementara tiga motor lainnya adalah milik pekerja yang sedang membangun dapur pura.

Jro Mangku Saryana mengatakan, ini untuk kedua kalinya terjadi dahan Beringin tumbang di jaba Pura Alas Arum. “Sekitar 5 tahun lalu juga pernah terjadi musibah serupa. Uniknya, gapura sebelah barat juga roboh kala itu,” ungkap Jro Mangku Saryana kepada NusaBali di lokasi, Jumat sore.

Kerugian material akibat petaka poon Beringin tumbang di Pura Alas Arum ditaksir mencapai Rp 75 juta. Ini belum termasuk biaya upacara pecaruan yang akan dilakukan untuk pembersihan secara niskala Pura Alas Arum yang berada di areal seluas 15 are.

“Masalah biaya kami masih akan rapat dulu, mengingat biayanya cukup besar. Bisa juga kami meminta bantuan pemerintah,” jelas Bendahara Pura Alas Arum, I Made Sukadayasa.

Petaka serupa juga terjadi di Pura Dalem Pandakan di Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan yang tertimpa pohon Teep roboh. Akibatnya, bangunan Puwaregan, Bale Piyasan, dan Palinggih Taksu di Pura Dalem Pandakan hancur.

Menurut Juru Sapuh Pura Dalem Pesandakan, I Wayan Sujarsa, 50, petaka robohnya pohon Teep terjadi Kamis siang sekitar pulul 14.00 Wita. Begitu dapat laporan dari warga, pangempon pura pun terjun ke lokasi melakukan pengecekan. “Ternyata, bangunan Puwaregan sudah hancur total. Sedangkan Bale Piyasan ukuran 6 meter x 3 meter jebol di bagian atap. Bahkan, palinggih Taksu juga patah,” ujar Wayan Sujarsa kepada NusaBali, Jumat kemarin.

Untungnya, kata Sujarsa, pohon Teep setinggi 30 meter yang roboh ini masih tersangga oleh dua pohon lainnya, yakni pohon Gentawas dan Panggal Buaya. Jika tidak terangka, Palinggih Taksu Kori Agung dan Bale Piasan dipastikan ikut hancur total. "Selain itu, juga disangga oleh kemiringan tanah yang kebetulan posisi kayu berada di bawah tebing, sehingga hentakanya tidak begitu keras,” katanya.

Sementara itu, pohon Bunut raksasa di wilayah Banjar Sebunibus, Desa Sakti, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tumbang dan menimpa dua rumah warga setempat, Kamis  malam. Rumah warga yang tertimpa hingga rusak masing-masing milik keluarga I Nengah Merta, 59, dan I Wayan Renta, 60.

Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam musibah ini. “Kebetulan, pas kejadian mati listrik, sehingga kami sekeluarga berada di luar kamar,” ujar Nengah Merta diadmpingi Wayan Renta, Jumat kemarin.

Di sisi lain, bencana banjir menimpa wilayah Banjar Prapat, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Jumat pagi pukul 06.00 Wita. Genangan air meluap di pekarangan dan perkebunan warga, serta jalan raya mencapai tinggi 60 cm. “Genangan air tersebut diakibatkan oleh hujan yang terjadi di Nusa Penida selama 3 hari berturut turut dan saluran air menuju pantai tertutup sehingga air meluap,” ujar Kapolsek Nusa Penida, Kompol I Ketut Suastika. * asa,d,wa

Komentar