nusabali

3 Oknum Pol PP Terjaring OTT di Gilimanuk

  • www.nusabali.com-3-oknum-pol-pp-terjaring-ott-di-gilimanuk

Tiga (3) oknum anggota Satuan Pol PP Jembrana ditangkap Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pos Pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Rabu (8/2).

NEGARA, NusaBali

Selain mengamankan 3 oknum Pol PP, Satgas Saber Pungli Kabuapaten Jembrana juga si-ta uang Rp 355.000 yang diduga hasil pungli.

Ketiga oknum Pol PP Jembrana yang terjaring OTT di Pos Pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk, Rabu sore sekitar pukul 16.30 Wita, masing-masing I Nyoman PA, 44 (berstatus PNS/asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana), I Kade MAJ, 32 (berstatus tenaga kontrak/asal Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya), dan I Kadek S, 44 (berstatus tenaga kontrak/asal Desa Melaya, Kecamatan Melaya).

Dari tangan 3 oknum Pol PP ini, Satgas Saber Pungli mengamankan uang Rp 355.000 diduga hasil pungli, yang terbagi dalam pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000. Sebanyak Rp 318.000 di antaranya didapatkan dari saku Nyoman PA, sementara Rp 17.000 lagi dari saku  Kade MAJ, dan Rp 20.000 dari saku Kadek S.

OTT yang menjerat 3 oknum Pol PP ini merupakan penindakan perdana Satgas Saber Pungli Kabupaten Jembrana, pasca resmi terbentuk 12 Januari 2017 lalu. OTT di Pos Pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk yang dilakukan Divisi Penindakan Satgas Saber Pungli Jembrana, Rabu sore, dikoordinasikan Ipda Made Pasek (Kanit II Sat Reskrim Polres Jembrana) dan Ipda I Gede Alit Darmana (Kanit 1 Sat Reskrim Polres Jembrana).

Ketika melakukan OTT di Gilimanuk sore itu, Satgas Saber Pungli juga sempat me-ngamankan seorang saksi sopir mobil Pick Up pengangkut buah, AP, 43, asal Desa/Kecamatan Puwaharjo, Banyuwangi, Jawa Timur. Pasalnya, sopir ini sempat terungkap memberikan uang kepada salah satu dari 3 oknum Pol PP yang ditangkap tersebut.

Ketua Pokja Penindakan Satgas Saber Pungli Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai, yang juga Kasat Reksrim Polres Jembrana, mengatakan langkah OTT ini bermula dari adanya laporan masyarakat. Dalam laporan itu disebutkan, petugas Satpol PP berjaga di Pos Pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk masih saja melakukan pungli, kendati telah dilakukan upaya pencegahan.

Padahal, kata AKP Yusak, sudah disosialiasinya keberadaan Satgas Saber Pungli. “Sosialiasi sudah sering, tapi tetap membandel, akhirnya dilaksanakan OTT itu. Dan, memang begitu faktanya, ada 3 oknum Pol PP Jembrana yang kami amankan,” jelas AKP Yusak saat dikonfirmasi di Negara, Kamis (9/2).

Ketika digelar OTT hari itu, kata AKP Yusak, dalam satu regu di Pos Pemeriksaan KTP Gilimanuk terdapat 5 petugas Pol PP Jembrana. Hanya saja, 2 dari 5 petugas Pol PP tersebut tidak terbukti ikut melakukan pungli. Kedua petugas Pol PP yang berstatus sebagai PNS tersebut takut lakukan pungli, setelah sempat mendapat sosialiasi berkenaan pingli yang bisa mengancam kariernya.

“Jadi, yang mau melakukan pungli memang hanya bertiga, satu di antaranya oknum Pol PP berstatus PNS. Sedangkan dua lagi oknum berstatis tenaga kontrak. Kalau dari pengakuan sementara, memang mereka secara pribadi melakukan pungli, bukan berkelompok,” tandas AKP Yusak.

Sementara, sopir mobil Pick Up yang sempat diamankan Satgas Saber Pungli ketika dilakukan OTT, yakni AP, mengaku memberikan uang kepada salah satu oknum petugas Pol PP di Pos Pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk. Pemberian uang itu dilakukan sekadar untuk membeli kopi. Tujuannya, agar tidak repot diperiksa, meskipun AP memiliki KTP.

“Memang sudah seperti kebiasan, kalau tidak ingin diperiksa KTP, harus memberikan uang. Sebenarnya, waktu ada konser Slank di Buleleng sebulan lalu, didapatkan banyak Slanker lolos tanpa membawa KTP. Sebenarnya saya sempat ditelepon Kasat Reskrim Polres Buleleng. Tapi, kami tetap tidak mau buru-buru menangkap, masih diberikan sosialiasi, dan kenyataan masih begitu,” ujar AKP Yusak.

Terkait bagaimana proses lebih lanjut 3 oknum Satpol PP yang terjaring OTT Satgas Saber Pungli, menurut AKP Yusak, pihaknya belum dapat memastikan. Yang jelas, hingga Kamis kemarin ketika oknum Pol PP tersebut masih diperiksa bagian Pokja Penindakan Satgas Saber Pungli Jembrana, sebelum nanti diserahkan ke bagian Pokja Yustisi Satgas Saber Pungli Jembrana yang dipimpin Kasi Pidum Kejari Negara, I Putu Agus Eka Sabhana Putra.

“Kemarin (Rabu) Kasi Pidum Kejari Negara juga sudah sempat kami ajak runding. Intinya, sekarang masih kami BAP. Nanti dari Pokja Yustisi yang menentukan, apakah dilakukan tindakan hukum atau bagaimana? Bisa saja dikembalikan ke instansinya (Pol PP Jembrana, Red). Jadi, nanti tinggal menunggu putusan hukuman dari Inspektorat Kabupaten Jembrana,” tegas AKP Yusak.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha menyerahkan proses penyelidikan 3 oknum Pol PP ini sepenuhnya kepada Satgas Saber Pungli. Menurut Bupati Artha, masih perlu dilakukan pembuktian untuk memastikan tindakan pungli tersebut, apakah terdapat unsur paksaan sampai mendapat uang ataukan memang karena keikhlasan si pemberi? Kemudian, perlu didalami, apakah pemberi uang tersebut masuk sebagai suap.

“Kalau pembuktian itu, yang paling akurat saat proses lebih lanjut di persidangan. Sekarag kami kami serahkan sesuai penyelidikan Satgas Saber Pungli,” ujar Bupati Artha yang notabene Penanggungjawab Satgas Saber Pungli Jembrana saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Kamis kemarin.

Namun, Bupati Artha menegaskan pihaknya tidak akan membela anak buahnya, siapa pun mereka, jika benar-benar terbukti melakukan pungli, apalai sampai melakukan pemaksaan. Sansksinya sudah jelas, yakni pemecatan. “Kalau benar-benar terbukti memaksa, harus kami proses hingga pemecatan bagi PNS. Inspektorat juga sudah kami perintahkan agar berkoordinasi ke Wakapolres selaku Ketua Pelaksana Saber Pungli Jembrana,” tegas politisi PDIP ini.

Sedangkan Wakil Bupati Jembrana, Made Kembang Hartawan, mengaku berang dengan penangkapan 3 oknum Pol PP dalam OTT di Pelabuhan Gilimanuk. Pasalnya, sudah beberapa kali diberikan pengarahan agar hindari tindakan pungli. Sosialisasi dilakukan setiap saat, mulai dengan mengumpulkan secara khusus jajaran Pol PP hingga sempat diambil sampel tes urine mereka di Gedung Kesenian Bung Karno Jembrana.

Menurut Kembang Hartawan, indikasi pungli di Gilimanuk ini juga sudah sempat beredar rekaman videonya, hingga jajaran Inspektorat diterjunkan. “Sebenarnya, Pak Kapolres jembrana sudah mengingatkan saya terus. ‘Pak Kemabng, di sana masih (pungli)’. Saya pun forward informasinya kepada Kasat Pol PP. Itu kan baik sekali diberi informasi. Karena tetap tidak jera, akhirnya begini,” sesal Kembang.

Kembang berharap Satgas Saber Pungli  dapat mengusut tuntas masalah pungli yang menjertat 3 oknum Pol PP ini. “Apakah memang dana operasional tambahan sebesar Rp 50.000 yang dijatah setiap berjaga tidak sampai kepada petugas jaga di Pos Pemeriksaan KTP Gilimanuk? Ataukah ini justru ada perintah atasan? Dengan OTT ini, saya berharap mereka buka-bukaan,” tandas Ketua DPC PDIP Jembrana ini. * ode

Komentar