nusabali

Pura Puseh Dibobol, Sepasang Pratima Raib

  • www.nusabali.com-pura-puseh-dibobol-sepasang-pratima-raib

Krama Banjar Kaleran digegerkan dengan hilangnya sepasang pratima yang tersimpan di palinggih meru tumpang lima Pura Puseh Banjar Kaleran, Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Jumat (10/2) malam.

SEMARAPURA, NusaBali

Gedong panyimpenan yang digembok rupanya dibobol maling. Hal tersebut pertama kali diketahui Pamangku Pura Puseh, Jro Mangku Nyoman Gumana sekitar pukul 19.00 Wita saat hendak nunas tirta untuk pamedek yang tangkil. Ketika itu Jro Mangku Gumana melihat gembok penyimpanan Pratima pada palinggih Meru terbuka dan kondisi sudah rusak. Merasa curiga Jro Mangku Gumana bergegas mengecek pratima yang tersimpan.

Setelah dicek, didapati sepasang pratima Rambut Sedana berupa patung dari uang kepeng dan prarai (tapel/wajah) dari kayu telah hilang. Kejadian tersebut mengejutkan krama Kaleran. Sepasang pratima Rambut Sedana tersebut ditaksir senilai Rp 50 juta. Ditemui NusaBali, Sabtu (11/2) Kelian Banjar Kaleran, I Wayan Murah menuturkan ketika kasus pencurian tersebut diketahui, dirinya sedang ada acara di luar. "Pertama yang tahu Jro Mangku, kemudian disampaikan pada krama ke perbekel lalu dilaporkan ke Polsek Banjarangkan,” katanya.

Mendapat laporan tersebut personel dari Polsek Banjarangkan langsung ke TKP dan melakukan olah TKP. Setelah dicek di seluruh areal pura tidak ditemukan barang lain yang rusak ataupun hilang. Pura Puseh memang tidak dalam keadaan terkunci, hanya pintu masuk dari besi selalu tertutup. Wayan Murah juga mengatakan bahwa sekitar 15 hari yang lalu sempat lemari kaca yang ada di balai piyasan ditemukan dalam keadaan terbuka. Padahal lemari tersebut selalu terkunci, setelah dicek ternyata ada bagian yang rusak. "Tidak ada yang hilang, namun barang-barang yang ada berantakan," tuturnya. Hal tersebut sudah disampaikan pada krama saat paruman.

Pura Puseh yang diempon 313 kepala keluarga ini baru saja melaksanakan karya agung yang puncaknya pada bulan November 2016 lalu. Seperti apa tindakan selanjutnya akan dibahas dalam paruman warga, Sabtu malam. Selain itu setiap harinya memang tidak ada sistem kemitan (ronda) di Banjar Kaleran. "Nanti saat paruman akan dibahas masalah kemitan. Atau mungkin akan dipasang CCTV di areal pura," jelasnya. Pada gedong panyimpenan ada tiga pratima yang disimpan, yakni sepasang pratima Rambut Sedana dan pratima berwujud Garuda. Kemudian yang dibawa lari maling pratima lanang istri Rambut Sedana. Kini kasus diserahkan sepenuh kepada pihak berwajib, agar pelaku segera terungkap.

Sementara itu dikonfirmasi secara terpisah Kapolsek Banjarangkan AKP Ni Luh Wirati menyampaikan pihaknya bersama tim iden Polres Klungkung telah melakukan identifikasi. Sejauh ini belum ada petunjuk yang mengarah pada pelaku. "Kami masih melakukan penyelidikan, semoga kasus cepat terungkap," ungkapnya. * e

Komentar