nusabali

Korban Kuluk Rabies Bertambah

  • www.nusabali.com-korban-kuluk-rabies-bertambah

Para korban gigitan kuluk rabies seluruhnya sudah mendapatkan VAR.

NEGARA, NusaBali
Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana kembali menemukan kuluk (anak anjing) positif rabies. Kuluk rabies ini dilaporkan telah menggigit I Ketut Gendra, krama Banjar Pangkung Jelati, Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Ini merupakan temuan ketiga kasus kuluk rabies di Kabupaten Jembrana. Total korban tergigit kuluk rabies sebanyak 14 orang.

Kasi Pengamat dan Penyidikan Bidang Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh I Wayan Widarsa mengatakan, kuluk rabies itu menggigit kaki I Ketut Gendra, Jumat (17/2). Pasca tergigit kuluk, Gendra langsung melapor ke Puskesmas Mendoyo II, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Berdasar laporan itu, pihaknya turun mengambil sample otak kuluk betina berumur 5 bulan itu, Sabtu (18/2).

Sample otak kuluk itu kemudian dikirim ke Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar. Hasilnya, kuluk itu positif rabies. Setelah menerima hasil lab, petugas Puskesmas Mendoyo II berikan korban Vaksin Anti Rabies (VAR). “Kemarin ada dua kasus gigitan anjing yang kami kirim ke Denpasar. Satu lagi di Satria (Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana). Anjing di Satria negatif. Sedangkan yang Pangkung Jelati positif,” terang Widarsa, Senin (20/2).

Berdasarkan penyisiran, kuluk rabies di Pangkung Jelati hanya menggit satu orang. Pihaknya segera menggelar vaksinasi dan eliminasi di Banjar Pangkung Jelati. “Tadi kami melakukan eliminasi selektif terkait temuan gigitan anjing rabies di Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana,” terang Widarsa. Saat turun ke Banjar Palunganbatu, pihaknya mengajak tim dari Dinas Pemprov Bali termasuk aparat banjar maupun desa setempat. Sebanyak 24 ekor anjing liar dieliminasi.

Selain itu, tim juga melakukan vaksinasi urgent menyasar 4 ekor anjing peliharaan milik warga sekitar. “Ajing yang kami eliminasi, samplenya sudah dikirim ke Denpasar. Hasilnya, kami masih menunggu. Mudah-mudahan tidak ada yang positif rabies lagi,” harap Widarsa. * ode

Komentar