Siasati Harga, Cabai Hijau dan Merah Dicampur
Harga cabai hingga sejauh ini tak kunjung turun, bahkan harga cabai merah masih melambung kisaran Rp 130.000/Kg.
SEMARAPURA, NusaBali
Hal ini disebabkan pasokan cabai masih hujan karena cuaca belum bersabat. “Saya terpaksa mengikuti harga pasaran, karena sudah dibeli dengan harga mahal,” ujar seorang pedagang di Pasar Galiran, Klungkung, I Ketut Jangkep, Senin (20/2).
Untuk mensiasati agar bisa sama-sama jalan dengan pembeli, maka dia terpaksa mencampurkan antara cabai hijau dan merah. Setelah dicambur harga bisa sedikit diturunkan kisaran Rp 95.000/Kg. “Untuk campurannya memang lebih banyak cabai yang hijau,” ujarnya.Jangkep berharap agar harga cabai ini segera turun. Karena rentang waktu harga cabai tinggi sudah cukup lama. Kondisi ini membuat nanyak pembeli mengeluh, terutama pedagang lalapan karena adonan bumbunya menjadi kurang pedas setelah campuran cabai dikurangi.
Sementara, seorang pedagang makanan di Klungkung, Musria mengaku, kenaikan harga cabai akhir-akhir ini sangat memberatkan. “Saya heran harga cabai masih tinggi,” katanya. Seperti halnya sejumlah pedagang sate languan di kawasan Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang sate languan di kawsan Desa Pesinggahan, Ni Komang Yuniati. “Karena harga cabai tinggi, saya terpaksa mengurangi sedikit bumbu sambel matah, terutama untuk makanan yang dibungkus oleh pembeli,” ujarnya belum lama ini. *wa
Hal ini disebabkan pasokan cabai masih hujan karena cuaca belum bersabat. “Saya terpaksa mengikuti harga pasaran, karena sudah dibeli dengan harga mahal,” ujar seorang pedagang di Pasar Galiran, Klungkung, I Ketut Jangkep, Senin (20/2).
Untuk mensiasati agar bisa sama-sama jalan dengan pembeli, maka dia terpaksa mencampurkan antara cabai hijau dan merah. Setelah dicambur harga bisa sedikit diturunkan kisaran Rp 95.000/Kg. “Untuk campurannya memang lebih banyak cabai yang hijau,” ujarnya.Jangkep berharap agar harga cabai ini segera turun. Karena rentang waktu harga cabai tinggi sudah cukup lama. Kondisi ini membuat nanyak pembeli mengeluh, terutama pedagang lalapan karena adonan bumbunya menjadi kurang pedas setelah campuran cabai dikurangi.
Sementara, seorang pedagang makanan di Klungkung, Musria mengaku, kenaikan harga cabai akhir-akhir ini sangat memberatkan. “Saya heran harga cabai masih tinggi,” katanya. Seperti halnya sejumlah pedagang sate languan di kawasan Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang sate languan di kawsan Desa Pesinggahan, Ni Komang Yuniati. “Karena harga cabai tinggi, saya terpaksa mengurangi sedikit bumbu sambel matah, terutama untuk makanan yang dibungkus oleh pembeli,” ujarnya belum lama ini. *wa
Komentar