Ruko Terbakar, Pemiliknya Tewas Terpanggang
Kebakaran hebat hanguskan sebuah rumah toko (Ruko) Sembako di Jalan Gatot Subroto Timur Nomor 100 Denpasar Timur, Rabu (22/2) dinihari, hingga merenggut korban nyawa.
DENPASAR, NusaBali
Korbannya adalah pemilik rumah, I Made Astawa, 43, yang tewas terpa-nggang saat berupaya menyelamatkan mobilnya. Sementara istri dan ketiga anak korban selamat dari maut tanpa terluka.
Ruko yang ludes terbakar, Rabu dinihari sekitar pukul 00.30 Wita, ini berada di sisi utara pinggir Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Timur Denpasar Timur. Lokasinya sekitar 50 meter arah timur dari Traffic Light Perempatan Jalan Trengguli-Jalan Gatsu Timur Denpasar kawasan Tembau, Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Dugaan awal, kebakaran yang menghanguskan bangunan Ruko di atas lahan seluas 2,5 are ini dipicu korsleting, hingga meteran meledak, dan api kemudian menyambar bensin yang dijual eceran.
Ada dua versi informasi di lapangan. Pertama, saat musibah terjadi pukul 00.30 Wita, korban I Made Astawa tidur di Ruko Sembako tersebut bersama sang istri, Ni Kadek Widiani, 35, serta ketiga anaknya: I Putu Wahyu Suniantara, 16, Ni Kadek Desi Antari, 10, dan I Komang Agus Adi Pranata, 1. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan cukup keras dari arah depan (sisi selatan).
Pasutri Made Astawa dan Widiani pun langsung keluar dan berlari menuju sumber suara ledakan tersebut. Ketika berada di depan Ruko, korban melihat api sudah menjalar di meteran listrik hingga meleleh.
SELANJUTNYA . . .
Korbannya adalah pemilik rumah, I Made Astawa, 43, yang tewas terpa-nggang saat berupaya menyelamatkan mobilnya. Sementara istri dan ketiga anak korban selamat dari maut tanpa terluka.
Ruko yang ludes terbakar, Rabu dinihari sekitar pukul 00.30 Wita, ini berada di sisi utara pinggir Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Timur Denpasar Timur. Lokasinya sekitar 50 meter arah timur dari Traffic Light Perempatan Jalan Trengguli-Jalan Gatsu Timur Denpasar kawasan Tembau, Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Dugaan awal, kebakaran yang menghanguskan bangunan Ruko di atas lahan seluas 2,5 are ini dipicu korsleting, hingga meteran meledak, dan api kemudian menyambar bensin yang dijual eceran.
Ada dua versi informasi di lapangan. Pertama, saat musibah terjadi pukul 00.30 Wita, korban I Made Astawa tidur di Ruko Sembako tersebut bersama sang istri, Ni Kadek Widiani, 35, serta ketiga anaknya: I Putu Wahyu Suniantara, 16, Ni Kadek Desi Antari, 10, dan I Komang Agus Adi Pranata, 1. Tiba-tiba, terdengar suara ledakan cukup keras dari arah depan (sisi selatan).
Pasutri Made Astawa dan Widiani pun langsung keluar dan berlari menuju sumber suara ledakan tersebut. Ketika berada di depan Ruko, korban melihat api sudah menjalar di meteran listrik hingga meleleh.
SELANJUTNYA . . .
Komentar