nusabali

Tutik Resmi Duduki Kursi Jero Wacik

  • www.nusabali.com-tutik-resmi-duduki-kursi-jero-wacik

Setelah menanti selama 2,5 tahun, satu kursi lowong Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali 2014-2019 yang tak pernah diduduki Jero Wacik, akhirnya terisi.

Telepon Protokol DPR RI Sempat Dikira Penipuan

DENPASAR, NusaBali
Srikandi Demokrat asal Singaraja, Buleleng, Ni Putu Tutik Kusuma Wardhani, secara resmi dilantik sebagai wakil rakyat Bali di Senayan untuk mengisi kursi Jero Wacik, Kamis (23/2) siang.

Putu Tutik Kusuma Wardhani, yang mantan Ketua Komisi II DPRD Bali 2009-2014, dilantik sebagai anggota Fraksi Demokrat DPR RI di Gedung Parlemen Senayan, Kamis siang pukul 14.00 WIB. Sebelum diambil sumpah jabatan di Senayan, Putu Tutik sempat kelabakan. Pasalnya, dia mengira telepon untuk pemberitahuan akan dilantik sebagai anggota DPR RI adalah penipuan.

Kepada NusaBali sebelum terbang ke Jakarta, Kamis pagi, Putu Tutik sempat membeber kronologi pemberitahuan pelantikan sebagai anggota DPR RI dengan sisa masa jabatan sampai Oktobedr 2019 tersebut. Putu Tutik mengisahkan, awalnya ada pesan dari Sekretariat DPR RI melalui WA (Whatsapp), Rabu (22/2). Karena ragu, dia pun langsung mengecek kepastian informasi tersebut ke DPP Demokrat dan KPU RI.

“Jawaban dari DPP Demokrat dan KPU RI, awalnya mereka mengatakan tidak tahu. Saya khawatir juga. Kan marak sekali penipuan mengatasnamakan pejabat,” cerita Putu Tutik yang notabene istri dari Gede Dharma Wijaya, politisi senior Demokrat yang baru saja kalah tarung di pilkada Buleleng 2017 sebagai Calon Wakil Bupati Buleleng, mendampingi Dewa Nyoman Sukrawan.

Bahkan, Putu Tutik sempat menanyakan agenda di parlemen kepada anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi. Jawaban dari Gus Adhi juga sama, mengatakan tidak tahu. “Pak Gus Adhi mengatakan khusus untuk saya, tidak ada jadwal pelantikan. Kalau rapat paripurna, kata dia memang ada,” papar mantan Calon Bupati (Cabup) Buleleng dari Demokrat di Pilkada Buleleng 2012 ini.

Pada akhirnya, Putu Tutik mendapat kabar kepastian dilantik sebagai wakil rakyat Bali di Senayan melalui Kabag Protokol DPR RI, H Conny, dan Direktur Eesekutif DPP Demokrat, Fajar Sampurna. Maka, Putu Tutik pun terbang ke Jakarta, Kamis pagi pukul 06.00 Wita. Dia didampingi suaminya, Gede Dharma Wijaya, mantan Ketua DPC Demokrat Buleleng 2006-2011 sekaligus eks Wakil ketua DPRD Buleleng 2009-2014.

Demi pelantikan sebagai anggota DPR RI, dia terpaksa meninggalkan acara resepsi pernikahan putra ketiganya, I Komang Trimahendra Darma. ”Persiapan pelantikan saya benar-benar patikaplug (kelabakan),” jelas politisi yang juga pemilik RS Kertha Usada Singaraja ini.

Dalam acara pelantikan sebagai anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali di Senayan, Kamis kemarin, Putu Tutik menggunakan kebaya dan kain biru, plus selendang kuning. "Saya baru datang ke Jakarta hari ini (kemarin), saya belum sempat keliling dan mampir ke Ruangan Fraksi Demokrat. Saya datang hanya dengan suami," kata Putu Tutik.

Putu Tutik mengaku sangat bersyukur atas pelantikannya. Terlebih, dirinya sudah mendapat kepercayaan dari masyarakat Pulau Seribu Pura untuk memperjuangkan aspirasi mereka di tingkat pusat. "Meski menunggu 2.5 tahun, saya mengikuti aturan saja untuk pergantian anggota DPR RI ini," ujar Tutik kepada NusaBali seusai acara pelantikan, Kamis sore.

Sementara itu, anggota Fraksi Gollkar DPR RI Dapil Bali, Gus Adhi, memberikan ucapan selamat kepada Putu Tutik atas dilantiknya sebagai wakil rakyat Bali di Senayan. Gus Adhi juga yang memfasilitasi petugas dokumentasi (fotogafer) dari Sekretariat DPR RI buat Tutik saat acara pelantikan kemarin, supaya ada dokumentasi.

“Saya saat itu cek ke staf dan Sekretariat DPR RI. Keterangan sekretariat, Keputusan Presiden soal pelantikan Bu Putu Tutik memang sudah keluar. Tapi, untuk pengambilan sumpah jabatannya, belum ada jadwal karena Ketua Mahkamah Agung masih di luar negeri. Ternyata, hari ini (kemarin) Bu Tutik dilantik oleh Plt Ketua MA,” papar Gus Adhi, politisi Golkar asal Kelurtahan Kertobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung, saat dikonfirmasi NusaBali per telepon di Jakarta, Kamis kemarin.

Sementara itu, dengan pengisian kursi Jero Wacik oleh Putu Tutik, berarti tinggal satu kursi Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali 2014-2019 lagi yang masih lowong. Kursi tersebut sempat diduduki Putu Sudiartana yang dilantik 1 Oktober 2014, namun politisi Demokrat asal Desa Bongkasa Pertiwi, Kecamatan Abiansemal, Badung ini keburu ditangkap KPK karena kasus suap, setahun lalu.

Sedangkan kursi Jero Wacik lowong sejak awal, karena politisi snior Demokrat asal Desa Batur Utara, Kecamatan kintamani, Bangli tersebut tidak pernah dilantik sebagai anggota DPR RI hasil Pileg 2014. Masalahnya, Jero Wacik terseret sebagai tersangka kasus koriupsi di Kementerian Budpar dan Kementerian ESDM, sebelum pelantikan anggota DPR RI, 1 Oktober 2014.

Sekadar dicatat, Demokrat mendapat 2 kursi DPR RI Dapil Bali dalam Pileg 2014. Dua kursi tersebut diperoleh Jero Wacik (mantan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Demokrat) dan Putu Sudiar-tana (Wakil Bendahara Umum DPP Demokrat sebelum kemudian ditangkap KPK).

Dalam Pileg 2014, Jero Wacik dan Sudiartana lolos ke DPR masing-masing dengan perolehan 104.682 suara dan 73.348 suara. Sedangkan Putu Tutik berada di posisi ketiga peraih suara terbanyak dari Demokrat Dapil Bali dengan 29.113 suara, disusul Putu Supadma Rudana (politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini Wakil Sekjen DPP Demokrat) berada di posisi keempat dengan raihan 20.849 suara.

Jadi, Putu Tutik berhak mengisi kursi lowong Jero Wacik. Sedangkan Supadma Rudana berhak maju ke DPR RI dengan status PAW (pengganti antar waktu) untuk Sudiartana. Namun, hingga kini Sudiartana belum di-PAW. * nat

Komentar