nusabali

Jro Mangku Gantung Diri di Pohon Aren Usai Menyadap Tuak

  • www.nusabali.com-jro-mangku-gantung-diri-di-pohon-aren-usai-menyadap-tuak

Sehari sebelum kematian tragis Jro Mangku Wayan Ginar, menantunya yakni Ni Kadek Ratini sempat mimpi aneh melihat bapak mertuanya itu buaya dan ular besar

Peristiwa Heboh di Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem

AMLAPURA, NusaBali
Peristiwa hebnoh terjadi di Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, ketika seorang Pamangku Pura Merajan, Jro Mangku Wayan Ginar, 71, ditemukan tewas gantung diri di pohon Aren, Kamis (23/2) pagi. Uniknya, Jro Mangku Ginar nekat ulahpati dengan cara gantung diri usai menyadap tuak di pohon Aren tersebut.

Kematian tragis Jro Mangku Wayan Ginar pertama kali diketahui istrinya, Jro Mangku Istri Ginar, 71, Kamis pagi sekitar pukul 06.30 Wita. Ketika itu, Jro Mangku Istri sengaja datang ke lokati TKP pohon Aren di tegalannya kawasan Banjar Tegeh, Desa Amerta Bhuana, untuk mencari suaminya. Sebab, perasaan Jro Mangku Istri gelisah, lantaran suaminya belum kunjung pulang ke rumah dari aktivitas rutin sadap tuak di pohon Aren tersebut.

Seperti biasanya, Jro Mangku Ginar memang setiap pagi memanjat pohon Aren di tegalannya untuk menyadap batang bunga buat mendapatkan tuak. Korban selalu keluar menuju pohon Aren di tegalannya yang berjarak hanya 20 meter dari rumahnya, subuh sekitar pukul 05.00 Wita. Biasanya, tak sampai pukul 06.00 Wita, korban sudah balik ke rumah.

Namun, Kamis kemarin, situasinya berbeda. Korban Jro Mangku Ginar keluar rumah kemarin subuh pukul 05.00 Wita sambil membah tah (sabut ukuran besar), mengenakan kaos loreng, celana training hitam, dan topi coklat. Namun, hingga pukul 06.25 Wita, pamangku berusia 71 tahun ini belum kunjung balik ke rumahnya.

Gelisah suaminya belum pulang, Jro Mangku Istri pun berinisiatif mencarinya ke pohon Aren di tegalan yang berjarak hanya 20 meter dari rumahnya.


SELANJUTNYA . . .

Komentar