nusabali

Pejabat OPD Sudah Setor Materi ke Gubernur

  • www.nusabali.com-pejabat-opd-sudah-setor-materi-ke-gubernur

Sempat tertunda karena dipanggil mendadak Presiden Jokowi, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dipastikan akan rapat kerja dengan DPRD Bali di Gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Selasa (28/3) ini.

Sempat Tertunda, Raker Gubernur-Dewan Digelar Hari ini

DENPASAR, NusaBali
Sehari sebelum rapat kerja digelar, jajaran Pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemprov Bali sibuk menyiapkan materi buat Gubernur Pastika yang nanti akan diberondong pertanyaan oleh fraksi-fraksi DPRD Bali.

Pemprov Bali sudah menyiapkan dengan matang jawaban yang akan disampaikan Gubernur dalam raker dengan Dewan hari in. Informasi yang dihimpun NusaBali, sejumlah Pimpinan OPD sudah menyerahkan materi kepada Gubernur Pastika. Pasalnya, raker dengan Dewan selama sehari ini akan menyentuh hampir semua kinerja OPD Pemprov Bali.

Nah, tidak mau kelabakan menjawab pertanyaan fraksi-fraksi di DPRD Bali, Gubernur pun disodori materi oleh sejumlah Pimpinan OPD. Bukan hanya itu, ada juga Pimpinan OPD yang menyiapkan diri kalau tiba-tiba diminta tampil untuk menjawab pertanyaan Dewan. Selama ini, Gubernur Pastika selalu tampil tunggal ketika hearing atauapun rapat dengan Dewan.

Karo Humas Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra, mengatakan Gubernur Pastika dipastikan hadir dalam rapat kerja di Gedung DPRD Bali, Selasa ini. “Sudah pasti Gubernur hadir dengan seluruh Pimpinan OPD. Soal materi itu, kita lihat saja besok. Tapi, kita sudah siap sejak seminggu lalu. Kebetulan saja pekan lalu ada kegiatan kenegaraan, sehingga raker Gubernur dengan Dewan dibatalkan,” tandas Dewa Mahendra saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Senin (27/2).

Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Bali, Wayan Suarjana, mengatakan agenda raker Gubernur dan Dewan hari ini sudah pasti akan terlaksana. “Sampun sami seregep (semuanya sudah siap). Dulu kan raker memang batal karena Pak Gubernur ada acara kenegaraan bersama Presiden. Besok (hari ini) raker sudah pasti adan digelar mulai pagi pukul 10.00 Wita,” ujar Suarjana di Gedung Dewan, Senin kemarin.

Menurut Suarjana, ada tiga hal penting yang akan menjadi pembahasan dalam raker Gubernur-Dewan hari ini, dengan melibatkan 3 Pansus sekaligus, yakni Pansus Ranperda RPJMD (Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah) Provinsi Bali, Pansus Ranperda Lingkungan Hidup, dan Pansus Ranperda LPD (Lembaga Perkreditan Desa).

Usai raker Gubernur-Dewan, kata Suarjana, akan berlanjut dengan rapat internal DPRD Bali. Rapat internal digelar marathon untuk mematangkan hasil raker dengan Gubernur. “Jadi, kegiatan besok selama sehari penuh. Ini kegiatan paling padat,” tegas birokrat asal Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Tabanan yang mantan Kadispenda Provinsi Bali ini.

Sedangkan Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, mengatakan tidak ada hal yang gawat dalam raker Dewan dengan Gubernur hari ini. Sebab, bentuknya penyamaan pemikiran dan target ke depan soal pembangunan Bali. “Ada 3 Ranperda sekaligus yang akan kita bahas, dengan melibatkan 3 Pansus. Nggak ada yang gawat. Kita sinergisitas saja untuk Bali yang lebih baik ke depan,” ujar politisi senior PDIP ini.

Adi Wiryatama menyebutkan, DPRD Bali kebut jadwal ketok palu Ranperda RPJMD, Ranperda Lingkungan Hidup, dan Ranperda LPD (Revisi Perda Nomor 8 Tahun 2002 tentang LPD). “Kita target 6 Maret 2017 sudah ketok palu ketiga Perda ini. Jadi, besok itu penting semua unsur bisa hadir. Sudah tertunda sepekan lalu, kami maklumi karena Gubernur ada kegiatan kenegaraan dengan Presiden. Jadi, besok kami harapkan tidak ada pembatalan lagi,” tandas mantan Bupati Tabanan 2000-2005 dan 2005-2010 ini.

Raker Gubernur dan DPRD Bali sendiri sebelumnya diagendakan di Gedung Dewan, Rabu (22/2) lalu. Namun, raker kala itu urung terlaksana, karena Gubernur Pastika mendadak dipanggil Presiden Jokowi ke Jakarta. Raker tersebut dibatalkan lewat telepon oleh Biro Protokol Setda Provinsi Bali dan diterima Sekwan Wayan Suarjana, Rabu pagi pukul 07.00 Wita.

Sempat muncul spekulasi kalau pembatalan rapat gabungan terjadi karena Pemprov Bali dan jajarannya akan merapatkan barisan untuk menjawab beragam persoalan yang akan dilontarkan Dewan. Dengan adanya jeda waktu, eksekutif bisa menyiapkan diri dengan matang disela-sela penundaan rapat gabungan.

Namun, Sekwan Wayan Suarjana membantah spekulasi tersebut. Menurut Suarjana, pembatalan mendadak raopat gabungan memang tidak bisa dihindarkan, karena Gubernur dipanggil Presiden ke Jakarta. “Pak Gubernur dipanggil Presiden. Tadi saya yang langsung terima pembatalan dari protokol Kantor Gubernur. Ya, rapat gabungan akan dijadwalkan ulang,” tegas Suarjana saat itu. * nat

Komentar