nusabali

Tanda Pangkat Giri Prasta Jatuh Sampai Tiga Kali

  • www.nusabali.com-tanda-pangkat-giri-prasta-jatuh-sampai-tiga-kali

Acara pelantikan Bupati-Waklil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota dari 6 daerah hasil Pilkada 2015 serentak yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (17/2), ditandai insiden unik. 

DENPASAR, NusaBali
Entah kenapa, tanda pangkat Bupati Badung 2016-2021 Nyoman Giri Prasta sempat jatuh hingga tiga kali.

Kisahnya, seusai penandatanganan SK Pelantikan langsung dilakukan pemasangan tanda pangkat kepada kepala daerah satu per satu. Pengambilan sumpah dan penyematan pangkat dilakukan Gubernur Bali Made Mangku Pastika atas nama Presiden RI. 

Nah, saat giliran dilakukan penyematan untuk Bupati Giri Prasta, tanda pangkat di pundak kanannya tiba-tiba saja jatuh. Gubernur Pastika pun langsung memungutnya. Ternyata, insiden tidak sampai di situ. Ketika Pastika menyematkan tanda pangkat ke kepala daerah lainnya, tanda pangkat di pundak Giri Prasta jatuh untuk kedua kalinya. Giri Prasta pun terpaksa memungutnya dan memasukkan ke saku celananya. 

Karena terlihat tanpa pangkat di pundak kanan Bupati Giri Prasta, Kabag Protokol Pemprov Bali, Anak Agung Sutha Diana, pun sempat kelabakan mencarikan tanda pangkat cadangan. Dipasang dengan tergopoh-gopoh, tanda pangkat di pundak kanan Bupati Giri Prasta akhirnya menempel dengan baik. 

Tapi, ketika acara penyerahan SK Mendagri, tanda pangkat di pundak kanan Bupati Giri Prasta malah kembali jatuh buat ketiga kalinya. Kontan, insiden ini mengundang perhatian hadirin. Apalagi, sampai usainya prosesi dan serimonil, Bupati Giri Prasta tidak menggunakan tanda pangkat. 

Sutha Diana pun sibuk lagi mencari tanda pangkat. Akhirnya, tanda pangkat Bupati Giri Prasta berhasil disematkan saat acara memasuki sesi pemberian ucapan selamat. "Ah, itu masalah teknis saja, jangan macam-macam nanyanya," ujar Sutha Diana saat ditanya NusaBali.

Nyoman Giri Prasta merupakan politisi PDIP asal Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Badung yang terpilih jadi Bupati (new comer) setelah memenangkan Pilkada 2015. Giri Prasta berpaket dengan Ketut Suiasa, politisi Golkar asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang menempati posisi Wakil Bupati.

Sebelum terpilih jadi Bupati, Giri Prasta yang notabene Ketua DPC PDIP Badung sempat dua periode manjabat Ketua DPRD Badung (2009-2014 dan 2014-2015). Demikian pula Ketut Suiasa yang mantan Ketua DPD II Golkar Badung, sempat dua periode manjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Badung (2009-2014 dan 2014-2015).

Sementara itu, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama memberikan pekerjaan rumah (PR) khusus bagi Bupati Giri Prasta selaku pemimpin baru di Badung. Intinya, Giri Prasta diminta segara melakukan evaluasi alih fungsi lahan dan kerusakan lingkungan akibat penambangan liar. "Kalau Kabupaten Badung tidak bisa, kita DPRD Bali punya kewenangan mengawasi dan merekomendasikan supaya penambang liar ditindak tegas. Di Kuta Selatan, perusakan lingkungan sangat parah," ujar Adi Wiryatama yang juga politisi senior PDIP.

Adi Wiryatama menyebutkan, banyak penambangan liar di Badung yang berkedok pengembangan objek pariwisata.  Mereka berlindung atas nama masyarakat adat. “Kita minta supaya penambangan liar itu ditertibkan, karena merusak lingkungan," ujar mantan Bupati Tabanan 2000-2005 dan 2005-2010 ini. 7 nat

Komentar