nusabali

Lomba Guru Berprestasi Krisis Peserta

  • www.nusabali.com-lomba-guru-berprestasi-krisis-peserta

Kalangan guru ngekoh, disamping surat dari Disdikpora Klungkung ke sekolah, mendadak.

SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Klungkung melaksanakan lomba/pemilihan guru berprestasi tingkat SMP dan SMA/SMK di Klungkung, 14 -16 April lalu. Namun, kalangan guru setempat ngekoh (malas, Red) ikut ajang ini, disamping mereka tak siap karena surat dari Disdikpora Klungkung ke sekolah mendadak.

Pemilihan guru berprestasi di tingkat kabupaten digelar di Gedung SMAN 2 Semarapura, Klungkung. Adapun pesertanya, dari 24 SMP se-Kebuputan Klungkung hanya 8 guru, dari 14 SMA hanya 5 guru, dan dari 5 SMK hanya seorang guru. “Ini kan ajang tahunan, seharusnya kepala sekolah sudah menyiapkan perwakilannya sejak awal,” tegas Kadisdikpora Klungkung I Nyoman Mudarta, Kamis (22/4).

Mudarta menyayangkan, apalagi kondisi ini kerap terjadi setiap tahun. Padahal program ini sangat penting untuk meningkatkan karier guru yang bersangkutan. “Kami di Disdik tidak mungkin turun langsung menunjuk peserta,” katanya. Mudarta mengakui, jika mengurus sertifikasi dan hak guru, animo guru memang lebih tinggi.

Kedepannya Mudarta akan lebih intens berkomunikasi dan berkoordinasi dengan kepala sekolah. Tujuannya agar para kepala sekolah lebih menyiapkan kadernya pada pada ajang pemilihan guru berprestasi 2017. Sebab, guru terbaik di tingkat kabupaten akan kembali digembleng untuk dipersiapkan merebut posisi guru berprestasi ke tingkat provinsi. Meskipun hasilnya sudah keluar, namun Mudarta menolak untuk membocorkan. “Nanti ketika masuk ke provinsi akan kami sampaikan,” katanya. 

Sejumlah sekolah yang tidak mengirim guru untuk ajang itu, memiliki beberapa alasan, salah satunya guru yang kurang persiapan. Karena, surat pemberitahuan lomba dari Disdikpora, terlambat. Padahal para peserta harus menyiapkan diri dari berbagai aspek yakni kepemimpinan, sosial, karakter dan wirausaha. “Materinya cukup banyak, minimal persiapannya sebulan. Disamping itu ketika mencetak makalah/paper, peserta harus mengeluarkan biaya sendiri,” ujar seorang guru yang minta namanya tak dimediakan.

Sekolah yang tidak mengirim peserta lomba guru berprestasi, di tingkat SMP, salah satunya SMPN 2 Banjarangkan, untuk di tingkat SMK, salah satunya di SMKN 1 Semarapura, Klungkung. Menurut Kepala SMPN 2 Banjarangkan I Nyoman Adnyana mengatakan guru yang mendapat giliran untuk maju berlomba ternyata belum siap. “Karena kami punya jadwal guru bergilir setiap tahun untuk berlomba ini,” ujarnya. Kata dia, pihaknya akan memberikan pembekalan sejak awal bagi guru yang akan maju 2017 mendatang.

Kepala SMKN 1 Semarapura Klungkung I Made Setiabudi mengatakan, pihaknya tak mengirim peserta lomba ini karena sejak Maret 2016 bolak-balik ke Jakarta – Bali, untuk memperjuangkan sekolahnya agar mendapat predikat lembaga sertifikasi profesi (LSP) dari pusat. ‘’Setelah surat turun dari Disdikpora, guru yang saya tunjuk ternyata belum siap,’’’ ungkapnya. “Tahun depan kami sudah pasti maju,” tegasnya. 7 w

Komentar