nusabali

Disbud Nyatakan Hibah Tak Bermasalah

  • www.nusabali.com-disbud-nyatakan-hibah-tak-bermasalah

Semua dana sudah ditransfer dari Biro Keuangan Pemprov Bali kepada masing-masing rekening penerima bantuan.

DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan semua dana hibah dan bantuan keuangan khusus (BKK) untuk desa pakraman atau desa adat pada 2015 tidak ada masalah dalam proses pencairannya.

Dewa Beratha mengatakan rendahnya realisasi program dan kegiatan terkait penyerahan hibah dan BKK untuk desa pakraman pada tahun lalu yang disoroti kalangan DPRD Bali itu karena penghapusan acara seremonial penyerahannya kepada desa pakraman maupun subak. 

"Dana 'kan sudah ditransfer langsung ke rekening penerima bantuan (pihak desa-red), sehingga kami rasa tidak perlu lagi melakukan seremonial penyerahannya. Jadi, anggaran yang sebelumnya dialokasikan untuk upacara penyerahannya itulah yang terlihat sedikit realisasinya karena hanya digunakan untuk kegiatan monitoring," ujarnya, di Denpasar, Jumat (29/4).

Dalam laporan Pansus Pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) DPRD Provinsi Bali tahun 2015, yang disampaikan pada Kamis (28/4) disoroti bahwa banyak program dan kegiatan dalam sektor kebudayaan yang realisasi keuangannya masih kurang dari 90 persen.

Diantaranya masuk penyelenggaraan penyerahan bantuan hibah dan BKK desa pakraman di sembilan kabupaten/kota yang realisasinya 31,92 persen dan penyelenggaraan penyerahan hibah dan BKK kepada subak dan subak abian mencapai 22,77 persen.
Dewa Beratha mengatakan, dalam anggaran Disbud Bali sebelumnya dicantumkan bahwa penyelenggaraan penyerahan bantuan untuk desa pakraman dianggarkan sebesar Rp230,84 juta lebih dan untuk penyelenggaraan penyerahan bantuan subak dianggarkan lebih dari Rp216 juta.

Oleh karena kegiatan seremonial penyerahannya untuk tiap kabupaten/kota ditiadakan, akhirnya anggaran yang terealisasi untuk kegiatan monitoring bantuan desa pakraman sekitar Rp70 juta dan untuk monitoring bantuan subak sekitar Rp49 juta. Biasanya anggaran akan banyak tersedot untuk kebutuhan pengadaan konsumsi jika upacara penyerahan tetap dilaksanakan.

"Saya waktu itu masuk menjadi Kadisbud bulan Februari 2015, sedangkan anggaran 'kan disusun pada tahun sebelumnya. Jadi, karena sudah tidak perlu lagi ada upacara penyerahan, sehingga saya putuskan dana yang sebelumnya telah dianggarkan itu tidak boleh semuanya dikeluarkan," kata Dewa Beratha.

Sedangkan hibah dan BKK untuk 1.488 desa pakraman yang masing-masing desa mendapatkan Rp200 juta, serta bantuan kepada semua subak yang masing-masing mendapatkan Rp50 juta tidak ada masalah. Dengan kata lain, semua dana sudah ditransfer dari Biro Keuangan Pemprov Bali kepada masing-masing rekening penerima bantuan. "Jika dana tersebut belum semuanya ditransfer, pastilah sudah terjadi polemik di masyarakat," ucapnya.

Dewa Beratha menegaskan bahwa rendahnya realisasi anggaran tersebut lebih disebabkan karena pihaknya telah melakukan efisiensi dan menyelamatkan uang rakyat dari kegiatan-kegiatan yang tidak diperlukan. 7 ant, isu

Komentar