nusabali

Busana Berbahan Barang Bekas Memukau

  • www.nusabali.com-busana-berbahan-barang-bekas-memukau

Busana ini bagian dari misi menjaga kelestarian lingkungan

Pawai Penutupan Buleleng Education Expo

SINGARAJA, NusaBali
Pelaksanaan Buleleng Education Expo (BEE) atau Pameran Pendidikan Buleleng 2016 ditutup dengan pawai pendidikan, Minggu (5/6) sore, di depan Kantor Bupati Buleleng. 26 kontingen dari sekolah dari sembilan kecamatan di Buleleng mempertunjukkan potensi dan prestasi masing-masing.

Potensi itu mulai dari tari-tarian, bleganjur, sendratari, pencak silat, hingga penampilan rancangan busana karnaval. Salah satu yang menarik adalah rancangan busana berbahan barang bekas dibawakan anak-anak SMKN 1 Singaraja. Barang bekas itu, koran, kantong plastik, daun-daunan hingga bungkus makanan plastik yang sudah tidak terpakai. Sejumlah barang bekas tersebut dirangkai sedemikian rupa sehingga terbentuk model baju yang sangat beragam. Di sela-sela acara, Kepala SMKN 1 Singaraja I Nengah Suteja mengatakan, penggunaan barang bekas untuk busana ini adalah bagian dari misi menjaga kelestarian lingkungan. Model ini guna mengurangi sampah plastik dan memberdayakan sampah menjadi barang bernilai ekonomis.

Suteja mengatakan, sebagai salah satu sekolah kejuruan di Buleleng, sekolahnya harus dapat melatih para siswa untuk terus berkreativitas. Tidak hanya berpatokan pada jurusan yang digelutinya, namun sekolah juga memberikan ruang yang bebas kepada siswa untuk berkreativitas di bidang non akademik.

Kontingen ini juga menampilkan tiga buah rancangan busana karnaval yang sempat ditampilkan pada Karnaval Jember, belum lama ini. Salah satu busana karnaval tersebut menceritakan tentang sosok Garuda Wisnu Kencana. Suteja pun mengaku sangat bangga karena Buleleng saat ini telah mampu mewadahi kreatifitas di dunia pendidikan. “BEE ini merupakan terobosan bagus dari Pemkab. Karena melalui kegiatan ini kami dapat menunjukkan potensi yang dimiliki sekolah dan siswa kami, sehingga dapat dilihat oleh masyarakat luas,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Buleleng Gede Suyasa mengaku akan mengevaluasi pelaksanaan BEE perdana ini. Melihat antusias pelaku pendidikan dan masyarakat di Buleleng sangat tinggi, pihaknya akan mempertimbangkan BEE untuk dijadikan agenda tahunan. “Disini baru kelihatan potensi pendidikan kita, yang ternyata banyak yang baru tereksplor,” ungkapnya.

Meski ia tidak memungkiri masih ada beberapa kontingen yang belum maksimal. Suyasa berharap kedepannya semua sekolah di Buleleng dapat termotivasi untuk mempersembahkan pendidikan yang terbaik untuk Buleleng.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang menutup BEE mengapresiasi tinggi kemampuan yang ditunjukkan masih-masing kontingen. Pihaknya berharap dengan pelaksanaan BEE ini potensi yang selama ini masih terpendam dapat dimunculkan, sehingga pendidikan di Buleleng terus berkembang. Potensi itu tidak hanya di bidang akademik, juga di non akademik. Bagi sekolah yang belum maksimal diharapkan mendapat suntikan semangat setelah melihat sekolah lain tampil dengan prestasi membanggakan. 7 k23

Komentar