nusabali

Sepi Pembeli dan Tempat Tak Strategis

  • www.nusabali.com-sepi-pembeli-dan-tempat-tak-strategis

Pedagang minta Pemkab membongkar setengah tembok supaya tempatnya terbuka.


Pasca Direlokasi, Pedagang Mulai Gerah

SEMARAPURA, NusaBali
289 pedagang di jalan lingkar, Pasar Semarapura, Klungkung, akhirnya memenuhi janjinya untuk direlokasi ke dalam los pasar, setelah Buda Cemeng Kelawu, Rabu (8/6). Namun selama beberapa hari pindah, mulai muncul berbagai polemik, yakni sepi pembeli, tempat tak strategis, dan lainnya.

Untuk menyerap aspirasi para pedagang tersebut, Pemkab Klungkung, melalui Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, Kepala UPT Pasar Klungkung I Komang Widyasa Putra, turun ke lapangan, Senin (13/6) siang. Diawali dengan mensurvei pedagang di lantai 1, rata-rata pedagang merasa puas dengan tempat ini. “Tempatnya nyaman, cuman agak sepi karena langganan saya belum tahu saya di sini,” ungkap seorang pedagang buah, Ni Ketut Murni.

Pedagang asal Desa Tangkas, Klungkung ini menambahkan, ketika jualan di jalan lingkar dalam seharinya dia bisa berjualan rata-rata Rp 1 juta - Rp 2 juta/hari. Laih-lebih pas rahinan bisa menembus penjualan Rp 3 juta - Rp 4 juta/hari. Namun, beberapa hari setelah pindah ke dalam los, Murni bisa berjualan Rp 300 ribu - Rp 500 ribu/hari. “Mudah-mudahan kondisinya segera normal,” ujarnya.

Petugas lanjut mengecek pedagang lingkar yang menempati los lantai 3. Dimana 33 pedagang eks pedagang jajan Bali dan sarana upakara, mengeluhkan tempat relokasi tersebut. Pasalnya tempat para pedagang ini agak tersembunyi, karena menjorok ke dalam. Mereka minta kepada Pemkab agar membongkar setengah tembok itu, supaya tempatnya terbuka. “Pembeli banyak yang tidak tahu kalau ada pedagang di sini,” keluh pedagang Ni Wayan Sweca, dibenarkan rekan-rekannya.

Kata dia, tempatnya berjualan di areal lantai 3, tepatnya di blok C berdampingan dengan pedagang pakaian di blok D. Dia meminta kepda pihak terkait agar menempatkan dagang dengan jenis yang serupa. “Saya baru bisa berdagang Rp 5.000 dari pagi-siang,” katanya.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Klungkung Komang Widyasa Putra mengatakan, pemindahan pasar ini memang masih transisi. Sehingga masih membutuhkan waktu beberapa hari agar normal. Dia menampung semua aspirasi dari pedagang. “Nanti akan saya sampaikan ke atasan,” katanya. Untuk konsep penempatan pedagang memang sudah di atur, namun realita di lapangan cukup sulit untuk mengatur pedagang.

Wakil Bupati I Made Kasta mengatakan, pihaknya ingin menyerap aspirasi para pedagang. Sementara proses transisi pedagang ini, juga menyisakan tumpukan sampah. Petugas dan pedagang bakal bersih-bersih, Selasa (14/6) ini. 7 w

Komentar