nusabali

Warga Pertanyakan Komitmen Naker Lokal

  • www.nusabali.com-warga-pertanyakan-komitmen-naker-lokal

Diharapkan warga menerima ketentuan tenaga yang diakomodir juga menyesuaikan  spesifikasi dan kebutuhan PLTU. Tidak ada kata ngotot atau memaksa.

Kembali Datangi PLTU Celukan Bawang

SINGARAJA, NusaBali
Puluhan orang warga Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng mendatangi PLTU Celukan Bawang, Jumat (6/11). Kali ini permasalahanya bukan soal batas waktu deadline setahun pemisahan pemasangan kabel SUTT yang melintasi pemukiman mereka. Namun, mereka mempertanyakan komitmen soal penyerapan dan pemberdayaan tenaga kerja lokal yang terkesan diabaikan dan tidak terakomodir bekerja di PLTU tersebut. 

Padahal sesuai komitmen awal, pihak PLTU akan memprioritaskan tenaga lokal. Namun dalam perjalannya untuk penetapan tenaga kerja itu, kini dikeluhkan warga mulai mengabaikan tenaga lokal. “Kami pilih nglurug ke PLTU, menuntut komitmen PLTU yang plinplan,” ucap Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Celukan Bawang, Mohamad Sadli, didampingi warga lainnya, Jumat (6/11).

Langkah ini akan terus dilakukan jika komitmen PLTU untuk merekrut tenaga lokal keluar dari komitmen yang disepakati selama ini. “Ini jelas-jelas tenaga lokal diabaikan,” ucap Sadli. 
Dia mencontohkan, ada warganya atas nama Junaedi dan Abdurauf sudah lama bekerja di PLTU. Namun ketika masuk dalam tahapan penetapan untuk resmi perekrutan tenaga kerja, dua warganya itu malah tidak diterima lagi untuk bekerja. Padahal awal selbelum PLTU itu dibangun, ada pernyataan akan memprioritaskan tenaga lokal sesuai spefikasinya keahlian akan diterima bekerja disana. 

Namun dalam kenyataanya hal itu justru melenceng dari komitmen awal. “Sebanyak 20 warga ini kebanyak melamar di tenaga Satpam. Tapi kenapa Junaedi yang telah sempat 2 tahun kerja disana, dan pengalaman Abdurauf 10 tahun kerja di Satpam dan cukup lama di PLTU kini malah tidak diterima kerja kembali. Ada apa ini,” keluh Sadli. 

Sementara itu baik Junaedi dan Abdurauf membenarkan jika saat ini dia tidak lagi diterima bekerja di PLTU. “Protes ini akan terus berlanjut, jika kepentingan tenaga lokal tidak digubris PLTU,” terang Abdurauf dan Junaedi kemarin.

Sayangnya pihak PLTU Celukan Bawang sendiri belum bisa dikonfirmasi mengenenai keluhan warga ini. Sementara, sisi Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Koriawan menyatakan telah memperjuangkan tenaga lokal khususnya Buleleng dan Bali untuk bisa diterima di PLTU Celukan Bawang. 

Selanjutnya...

Komentar