nusabali

Ribuan Pelajar Curhat ke Bupati

  • www.nusabali.com-ribuan-pelajar-curhat-ke-bupati

Surat yang dibaca langsung Bupati Mas Sumatri akan langsung ditindak lanjuti dengan terlebih dahulu kunjungi sekolah asal siswa itu.

Curhat Melalui Surat, Dalam Rangka Hari Anak Nasional

AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri mendapat kiriman 40.200 surat dari para siswa SD, SMP dan SMA di Karangasem. Para siswa itu sampaikan curahan hati (Curhat)-nya tentang berbagai hal. Namun yang tertuang dalam surat kebanyakan bernada lucu, dan rata-rata isinya mohon bantuan, baik untuk dirinya sendiri atau untuk kepentingan sekolah.

Surat-surat tersebut dibacakan dalam acara ‘Curhat Anak Karangasem’ yang diselenggarakan Yayasan Lentera Bhakti Nusantara Denpasar dalam rangka Hari Anak Nasional (HAN) di Gedung UKM Center Amlapura, Minggu (24/7). Namun dalam acara kemarin, Bupati Mas Sumatri hanya membaca 9 surat, masing-masing 3 surat dari jenjang SD, SMP dan SMA. Sembilan surat tersebut diambil secara acak. Dalam surat-surat itu terungkap, surat dari siswa SD ditulis singkat dan jelas, langsung kepada pokok permasalahan.

Misalnya ditulis siswa SD Insan Mandiri Amlapura atas nama I Gede Indra yang meminta bantuan tong sampah untuk sekolahnya. Siswa SD Negeri 1 Budakeling, Kecamatan Bebandem, Ni Wayan Rista Mitayani, berharap agar atap sekolah diperbaiki, karena bocor. Lalu siswa SD Negeri 3 Seraya Barat, Kecamatan Karangasem I Nyoman Jaya Arsana yang curhat kepada Bupati mengenai kondisi sekolahnya mengalami kekurangan tanaman bunga dan pohon perindang.

Ada juga keluhan dari siswi Ni Ketut Mirayanti dari siswi kelas VIII SMP Negeri Satu Atap Besakih, Kecamatan Rendang. Dia berharap bantuan rehab pintu, bangku, meja dan kursi yang telah lama rusak.

“Semua surat yang saya baca, saya penuhi permintaannya. Tong sampah saya bantu, perbaikan sekolah saya bantu dengan cara terlebih dahulu mengunjungi sekolah itu bersama Dinas PU,” janji Bupati Mas Sumatri. Menurutnya menulis surat, merupakan bagian dari membiasakan siswa menulis dan membaca. Manfaat surat dan karya tulis kata Bupati merupakan rohnya ilmu pengetahuan. “Seperti yang diingatkan sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Orang boleh pandai setinggi langit, selama tak pernah membaca dan menulis, akan hilang dari peredaran masyarakat,” jelas Bupati Mas Sumatri mengutip pesan sastrawan Indonesia kelahiran Blora, Jawa Tengah, kelahiran 6 Februari 1925 itu.

Itulah sebabnya, Bupati mengingatkan, kebiasaan membaca adalah napas masa depan anak bangsa. Apalagi IPM (indeks pembangunan manusia) Karangasem terendah di Bali. Berdasarkan survei minat baca orang Indonesia sangat rendah, 0,001 persen, berarti dari 1.000 penduduk, yang membaca satu orang. Beda dengan di Singapura, prosentasenya 0,45 persen.  “Maka dari itu mari kita gelorakan gerakan gemar membaca, kami sudah punya sarana Perpustakaan Keliling, didukung mobil pintar dan sebagainya,” katanya.

Sedangkan Ketua Yayasan Lentera Bhakti Nusantara, Ni Putu Suaryani mengakui, menulis surat di zaman sekarang terbilang langka. “Beda dengan menulis di BBM, lewat Line atau WA, rata-rata semua siswa telah terbiasa,” katanya. * k16

Komentar