nusabali

Truk vs Truk, 1 Sopir Tewas Tergencet

  • www.nusabali.com-truk-vs-truk-1-sopir-tewas-tergencet

Kecelakaan maut melibatkan truk Mitsubishi DK 9548 DB dengan truk Toyota Dyna DK 9544 SC terjadi di jalur tengkorak Denpasar–Gilimanuk Km 45.800, termasuk Banjar Batu Lumbang, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, Rabu (27/7).

TABANAN, NusaBali
Tabrakan itu mengakibatkan sopir truk DK 9548 DB, Muzammil, 39, tewas tergencet di dalam kendaraannya. Informasi di lapangan, kecelakaan maut ini terjadi sekitar pukul 05.55 Wita. Sebelum kejadian, truk DK 9548 DB yang dikemudikan Muzammil meluncur dari barat (Gilimanuk) menuju Denpasar. Sedianya, Muzammil akan kirim semen seberat 12 ton ke Denpasar. Setiba di lokasi kejadian, pada jalan agak menikung ke kiri, truk bermuatan 12 ton semen itu nyelonong ke kanan melewati marka as jalan. Pada saat bersamaan dari arah berlawanan (timur) meluncur truk Dyna DK 9544 SC dikemudikan Hanafi, 55. Jarak yang mepet membuat kedua sopir tak mampu menghindari tabrakan.

Tabrakan antara dua truk ini berlangsung cukup keras. Usai berbenturan, kedua truk terpental ke selatan jalan. Kedua bagian depan truk penyok. Sialnya, sopir truk DK 9548 DB, Muzammil tergencet selama sekitar 20 menit. Setelah bisa dikeluarkan, Muzammil langsung dilarikan ke Puskesmas Selemadeg I di Desa Bajera. Tetapi sebelum dilarikan ke puskesmas, sopir asal Madura yang tinggal di Jalan Rawa Kuning RT 004 RW 016, Kelurahan Pulogebang, Jakarta Timur, dikatakan sudah tak bernyawa. Selain Muzammil, sopir Hanafi yang luka ringan juga diboyong ke Puskesmas Selemadeg I. Jarak TKP dengan Puskesmas Selemadeg I di Desa Bajera sekitar 5 kilometer ke timur.

Kanit Laka Ipda Made Sukiarta bersama Kapolsek Selemadeg Kompol Abdus Salim seizin Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana membenarkan tabrakan itu. Dikatakan, truk DK 9548 DB bermuatan 12 ton semen nyelonong ke kanan dan menabrak pojok kanan depan truk Dyna DK 9544 SC. Dikatakan, truk Dyna DK 9544 SC yang dikemudikan Hanafi mengangkut kelapa. Rencananya Hanafi kirim kelapa ke Madura, Jawa Timur. “Dalam kasus ini, satu sopir tewas, satu luka ringan,” ungkap Ipda Made Sukiarta.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi-saksi, pengemudi truk DK 9548 DB, Muzammil ditetapkan sebagai tersangka sekaligus korban dalam tabrakan maut itu. Korban tewas mengalami cedera kepala berat, luka robek pada dahi, dan lecet pada kaki. Sementara sopir selamat, Hanafi, asal Dusun Krajan, Desa Dadapan, RT 001 RW IX, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur, hanya mengalami luka ringan. “Hanafi masih dirawat di Puskesmas Selemadeg,” imbuh Ipda Sukiarta.

Sementara kedua bangkai truk yang jatuh di selatan marka as jalan sempat menimbulkan kemacetan. Selain mengevakuasi truk, barang bawaan berupa 12 ton semen dan seribuan butir kelapa berserakan di jalan. Kemacetan yang memicu arus padat merayap terjadi selama sekitar satu jam. Bangkai kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah diamankan ke Mapolres Tabanan.

Di hari yang sama Rabu kemarin sekitar pukul 20.00 Wita, Ni Kadek Emy Utami, 25, asal Banjar Mambang Celuk Kaja, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, tewas terlindas truk di jalur Denpasar–Gilimanuk, tepatnya di Jembatan Penyalin, Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan. Kadek Utami adalah korban tabrak lari.

Berdasarkan data yang dihimpun, saat itu korban melaju dari arah barat menuju timur mengendarai sepeda motor Honda Vario bernomor polisi DK 7252 HW. Setibanya di lokasi kejadian, korban Kadek Utami terlibat serempetan dengan sepeda motor bernomor polisi P 2383 LY yang tidak diketahui identitas pengendaranya. Akibat serempetan itu, Kadek Utami terjatuh. Pada waktu yang hampir bersamaan datang truk yang juga tidak diketahui identitasnya, melaju dari timur kemudian mengambil haluan ke utara dan melindas tubuh korban hingga isi kepalanya terburai.

“Dia awalnya terserempet, kemudian jatuh, dan terlindas truk,” ujar I Komang Yudiasa, 21, seorang warga yang melintas di TKP. Sementara itu, keluarga korban Kadek Utami yang mendengar kabar tersebut, langsung ke TKP. Ayah korban, I Kadek Lisna, beserta ibu korban, Ni Wayan Darma, menangis histeris sambil memanggil-manggil nama korban. Sementara sang ibu sempat pingsan. Warga yang berkumpul di lokasi kejadian ada yang berusaha menenangkan ayah dan ibu korban.

Menurut sepupu korban, Alit, korban selama ini kos di wilayah Denpasar karena bekerja di sebuah vila dan counter HP, dan setiap pekan pulang ke rumah untuk mengunjungi orangtuanya. “Korban ini anak semata wayang, dan kami tidak menyangka jika akan terjadi seperti ini,” ucap Alit. Jenazah korban Kadek Utami tadi malam langsung dibawa ke BRSUD Tabanan oleh polisi.

Kapolsek Kerambitan Kompol I Gede Made Punia belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui telepon, tidak direspons. Sementara Kasat Lantas Polres Tabanan AKP I Gede Eka Putra Astawa ketika dikonfirmasi terpisah juga  tidak mengangkat telepon. * k21, cr61

Komentar