nusabali

Dukungan Palsu Paket Surya Dibawa ke Panwas

  • www.nusabali.com-dukungan-palsu-paket-surya-dibawa-ke-panwas

Warga Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ramai-ramai datangi Kantor Sekretariat Panwas Pemilihan Kabupaten Buleleng di Jalan Pramuka Singaraja, Jumat (26/8) siang.

Paket Surya Tetap Yakin Lolos ke Pilkada Buleleng


SINGARAJA, NusaBali
Mereka datang untuk menyerahkan bukti dukungan palsu pasangan calon independen, Dewa Nyoman Sukrawan-I Gede Dharma Wijaya (Paket Sura).

Sehari sebelum mendatangi Sekretariat Panwas Buleleng, warga Desa Bontihing telah ramai-ramai mengadukan keberatannya ke Kantor Desa Bontihing, Kamis (25/8) lalu. Mereka keberatan KTP-nya dicatut sebagai pendukung Paket Surya, pasangan Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Buleleng yang akan tarung Pilkada 2017 melalui jalur Independen.

Bukti dukungan palsu yang diserahkan warga Desa Bontihing ke Panwas, Jumat kemarin, berupa kopian formulir surat pernyataan tidak mendukung dan hasil verifikasi faktual dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Bontihing. Bukti dukungan palsu itu diterima langsung oleh Ketua Panwas Buleleng, Ni Ketut Aryani.

Dari bukti yang diserahkan warga Desa Bontihing kepada Panwas Buleleng, Jumat kemarin, tercatat ada 11 orang yang mengaku identitasnya dipakai syarat dukungan oleh Paket Surya, tanpa sepengetahuan mereka. “Kami hanya serahkan bukti saja, terserah nanti Panwas yang menindaklanjuti. Karena kami melihat (pemberian dukungan ke Paket Surta, Red) itu ada indikasi pemalsuan,” ujar I Ketut Lencana, salah seorang warga Desa Bontihing yang namanya dicatut sebagai pendukung Paket Surya.

Ketut Lencana mengatakan, sebelum menyerahkan bukti dukungan palsu Paket Surya ke Panwas, pihaknya sempat menayakan kepada Kepala Desa (Perbekel) Bontihing, I Gede Ardika, perihal keluarnya indentitas 11 warga hingga menjadi syarat dukungan Paket Surya. Masalahnya, 11 warga ini merasa tidak pernah memberikan indentitas apa pun kepada Paket Surya.

Sayangnya, kata Lencana, mereka tidak mendapat penjelasan yang diinginkan dari Perbekel Gede Ardika. Sebab, Perbekel Ardika hanya berjanji akan menindaklanjuti keluhan warga tersebut. “Kami sempat minta penjelasan kepada Perbekel untuk memastikan siapa yang menyetorkan KTP maupun KK kami kepada pasangan calon. Tapi, kami tidak menapat penjelasan. Katanya akan dirapatkan kembali Senin (29/8) nanti,” sesal Lencana, yang kemarin didampingi didampingi rekannya, I Ketut Wandika.

Menurut Lecana, pihaknya ingin mengetahui oknum yang menyerahkan indentitas mereka kepada Paket Surya. Dia melihat ada unsur pidana yang bisa dibawa ke ranah hukum dalam kasus ini. “Kami ingin tahu siapa orangnya yang menyerahkan identitas kami, karena ini akan kami bawa ke ranah hukum,” ancam Lencana diamini Ketit Wandika.

Sementara, Ketua Panwas Buleleng, Ketut Aryani, menyatakan bukti dukungan palsu yang diserahkan warga Desa Bontihing kemarin akan dijadikan dokumen sebagai pelengkap hasil pengawasan pada tahap verifikasi factual dukungan. “Kami sangat berterimakasih, karena warga sudah memberikan bukti. Tentu ini sebagai pegangan kami untuk melengkapi hasil pengawasan di lapangan,” jelas Ketut Aryani.

Aryani menambahkan, pihaknya juga tengah mendalami kasus intimidasi yang dilaporkan oleh pendukung Paket Surya di Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Rencananya, Sabtu (27/8) ini Panwas akan panggil Perbekel Celukan Bawang, Moh Azahri, yang sebelumnya dilaporkan oleh I Made Widiasi, petugas security PLTU Celukan Bawang, yang mengaku diintimidasi terkait upaya pengumpulkan KTP dukungan ke Paket Surya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, berdasarkan data yang diserahkan ke KPU Bule-leng, KTP dukungan Paket Surya dari Desa Bontihing tercatat 520 KTP. Dari jumlah itu, baru 88 KTP yang dilakukan verifikasi factual selama dua hari, 24-25 Agustus 2016. Hasilnya, dari 88 pemilik KTP itu, sebanyak 56 orang di antaranya tidak mendukung Paket Surya dan hanya 5 orang yang mendukung. Sisanya, 31 orang tidak ditemukan.

Desa Bontihing sendiri merupakan tanah kelahiran dr Nyoman Sutjidra SpOG, politisi PDIP yang kini menjabat Wakil Bupati Buleleng 2012-2017. Nyoman Sutjidra berpasangan dengan Putu Agus Suradnyana, Ketua DPC PDIP Buleleng yang kini menjabat Bupati Bulelengh 2012-2017. Pasangan incumbent Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji) kembali akan diusung PDIP (dengan  didukung Hanura-NasDem) ke Pilkada Buleleng 2017.

Sementara itu, Paket Surya menanggapi dingin terkuaknya dukungan palsu di Desa Bontihing tersebut. Bagi Paket Surya, situasi ini tidak akan mengganggu pencalonannya ke Pilkada Buleleng 2017 melalui jalur Independen, karena telah disiapkan dukungan cadangan sebagai pengganti dukungan yang bermasalah.

“Ini hal biasa. Tapi, kami sudah siapkan dukungan cadangan,” jelas Dewa Nyoman Su-krawan, politisi senior PDIP yang menempati posisi Cabup Buleleng dalam Paket Surya, saat dikonfirmasi NusaBali per telepon, Jumat malam.

Menurut Dewa Sukrawan, pihaknya curiga terjadi kasus penarikan dukungan Paket Surya, karena ada intimidasi dari pihak yang pegang kekuasaan. Apalagi, situasi seperti di Desa Bontihing juga muncul di tempat lain. Hanya saja, Dewa Sukrawan tidak menyebut, siapa pihak yang pegang kekuasaan dan siapa pula melakukan intimidasi.

“Ini tidak saja terjadi di Desa Bontihing, di tempat lain juga banyak kasus seperti serupa. Ini kan karena ada intimidasi dari pejabatnya. Tapi, saya tidak masalah, karena kami sudah antisipasi hal itu,” tegas politisi asal Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng yang sebelumnya sempat menjabat Ketua DPRD Buleleng 2009-2014 sekaligus Ketua DPC PDIP Buleleng 2010-2015 dan kini men jadi Bendahara DPD PDIP Bali 2015-2020 ini. * k19

Komentar