nusabali

Anak Hidrosefalus Dambakan Bantuan

  • www.nusabali.com-anak-hidrosefalus-dambakan-bantuan

Bayi, Dewa Ayu Jyoti Kharisma Dewi, usia 1 tahun 4 bulan, menderita hidrosefalus.

GIANYAR, NusaBali

Bayi dari pasangan I Dewa Gede Sastra Wiguna,30, - Kadek Dewi Wirmandiyanti,29, ini kini dirawat di rumahnya, Banjar Mancingan, Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.

Keluarga bayi ini sangat mengharapkan uluran tangan atau bantuan dari pihak terkait untuk biaya pengobatan anak ini. Ditemui NusaBali, Jumat (23/9), Dewa Ayu Jyoti sedang tertidur. Ia ditunggu ayahnya, Dewa Wiguna. Ia menuturkan putrinya ini  sudah empat kali menjalani operasi, saat berusia 8 bulan, usia 10 bulan, seminggunya lagi, dan terakhir saat berusia 13 bulan. Setelah operasi terakhir, kondisinya membaik. Namun beberapa kali kejang-kejang sehingga harus dijaga setiap waktu.

Kondisi tersebut membuat Dewa Wiguna dan istri tidak berani meninggalkan rumah. Dewa Wiguna sempat menjadi dosen kontrak pada salah satu universitas swasta di Denpasar. Karena sering minta izin tak mengajar, untuk menunggu putrinya yang dirawat di RSUP Sanglah selama 6 bulan, akhirnya diberhentikan mengajar. Istrinya juga sempat menjadi dosen pada salah satu universitas di Singaraja, juga harus berhenti. "Kalau istri saya berhenti baik-baik," ujarnya.

Kini pasutri ini tidak memiliki pekerjaan tetap. Mereka sehari-hari mengandalkan hasil berjualan kue ke sekolah-sekolah. Kondisi perekonomiannya yang lemah, membuat pasutri ini kelimpungan untuk biaya pengobatan anak ini. Pasutri ini juga memiliki seorang putra usia 4,5 tahun, Dewa Gede Aruna. Biaya pengobatan anak ini menggunakan BPJS Mandiri, belum pernah mendapat bantuan dari instansi terkait.

Kelian Dinas setempat sudah membantunya untuk pengajuan proposal mohon bantuan kepada pemerintah, namun belum ada hasil. Biaya pengobatan tidak murah, belum lagi melakukan pemeriksaan ke dokter saraf. Sekali periksa Rp 500.000, biaya operasi selama ini sudah habis ratusan juta. "Syukur kami ada BPJS, kalau tidak kami tidak bisa berbuat apa-apa" ujarnya.

Dewa Sastra mengungkapkan, petugas Puskesmas setempat sempat datang ke rumahnya dengan membawakan susu dan roti untuk putrinya. Kadek Dewi menuturkan untuk menambah penghasilan ia mengajar les seminggu sekali. Karena ia harus berbagi jam dengan guru lain. Jika anaknya kejang-kejang, maka ia harus melarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar.

Ia menceritakan, kondisi bayinya ini tidak normal diketahuinya saat hamil berusia 7,5 bulan. Saat pemeriksaan ke dokter, dikatakan ada kelainan dan ketika lahir kondisi seperti ini. "Padahal saya cek up rutin, ngidam tidak ada yang aneh-aneh. Tapi kondisi memang begini," ujarnya. Pengobatan medis dan alternatif sudah dilakoni, namun apa daya, keadaan seperti ini. "Kami sudah berupaya, dan selalu berdoa agar anak kami bisa sembuh," imbuh perempuan asal Petang, Badung ini.

Nafsu makan dan tidur anak ini, normal atau sama dengan bayi umumnya. Hanya saja kepalanya makin membesar. Keluarga ini pun tinggal di rumah sederhana. * cr62

Komentar