nusabali

Tolak Reklamasi. Kirab 110 Bendera Merah Putih

  • www.nusabali.com-tolak-reklamasi-kirab-110-bendera-merah-putih

Memperingati 110 tahun Puputan Badung, Pasubayan Desa Adat/Pakraman Bali Tolak Reklamasi dengan pelaksana mandat teknis dari ForBali menggelar Kirab Bendera Merah Putih, Minggu (25/9).

DENPASAR, NusaBali
Menariknya, kirab yang diikuti ribuan orang ini membawa sebanyak 110 Bendera Merah Putih dengan berjalan kaki sejauh 11 kilometer.

Sebelum kirab dilakukan sekitar pukul 09.00 Wita, terlebih dahulu diisi dengan persembahan tari dan pembacaan puisi oleh Cok Sawitri yang mengisahkan tentang Puputan Badung. Selanjutnya Pasubayan Desa Adat dengan ForBali meminta restu kepada veteran hadir yang sekaligus melepas peserta kirab mulai dari titik nol Kota Denpasar (Patung Catur Muka), lalu menuju Jalan Sudirman, Jalan Raya Sesetan, menyisir Jalan Raya Bypass Ngurah Rai hingga ke Pura Sakenan, Desa Adat Serangan, Denpasar Selatan. Tampak diantara ribuan peserta kirab salah satu anggota DPR RI dari Komisi VI, Nyoman Dhamantra. Mereka berjalan diiringi beberapa lantunan kidung Bali dan lagu-lagu nasional sebagai semangat perjuangan.

Salah satu peserta kirab, Ida Bagus Purbanegara yang juga Bendesa Adat Buduk, Mengwi, mengatakan, kirab Bendera Merah Putih ini dilakukan bukan hanya untuk memperingati hari Puputan Badung juga sekaligus mengajak para generasi muda berjuang mempertahankan pesisir pantai yang kian terkikis, seperti dengan menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. “Inilah pembuktian kecintaan orang Bali terhadap NKRI,” ujarnya.

Seorang Veteran Wayan Rugeg,99, asal Kerambitan, Tabanan yang menyerahkan secara simbolis Bendera Merah Putih kepada peserta kirab memberi semangat bahwa perjuangan harus tetap dilanjutkan untuk menyelamatkan Teluk Benoa.

Sementara  Nyoman Dhamantra, menyatakan kirab ini adalah bentuk nasionalisme warga atau krama adat Bali. "Gerakan ini didasari kecintaan krama (masyarakat) adat pada tanah lahirnya,” ujarnya. Aksi ini berjalan kurang lebih 5 jam ini diakhiri dengan persembahan tarian Baris Gede di Wantilan Pura Sakenan dan ditutup dengan persembahyangan bersama.  Pasca aksi, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib . * cr63

Komentar