nusabali

Saling Serang Sebelum Pemilihan

  • www.nusabali.com-saling-serang-sebelum-pemilihan

Sebanyak 40 dari 75 perbekel menghadiri dan melakukan pemilihan Ketua Forum Perbekel Karangasem, Jumat (7/10), di Amlapura.

Pemilihan Ketua Forum Perbekel Kabupaten Karangasem


AMLAPURA, NusaBali
Sebelum proses pemilihan berlangsung, diwarnai adu argumen. Pemilihan tanpa dilandasi tata tertib, mekanisme pemilihan berdasar kesepakatan, dengan cara setiap perbekel menulis nama yang dicalonkan.  Perdebatan sengit terjadi saat mempersoalkan perlu tidaknya membentuk forum perbekel.

Mulanya Perbekel Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, I Wayan Suara mempertanyakan perlu tidaknya dibentuk forum. “Atau kalau forum terbentuk, mau dibawa ke mana. Apakah di luar pemerintahan atau di dalam pemerintahan. Sebab, yang saya alami, ketika bersuara keras, eksesnya mengalami siksaan dalam bekerja,” jelas Suara di acara pemilihan ketua forum perbekel yang dipimpin Plt Ketua Forum Perbekel Karangasem I Gede Partadana di aula Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Karangasem, Jumat (7/10).

Suara menjelaskan, sebelumnya dirinya sempat mengkritisi Pemkab Karangasem mengenai perlunya perangkat desa dapat bantuan seragam pakaian kerja. “Usai saya memperjuangkan pakaian seragam, langsung menjalani pemeriksaan empat kali selama sebulan. Saya mengalami sakitnya menjalani pemeriksaan administrasi. Kesalahan dicari-cari, ternyata lolos tanpa kesalahan administrasi,” tandas Suara, tokoh dari Banjar Sukaluwih, Desa Amerta Bhuana.

Sedangkan Perbekel Ban, Kecamatan Kubu, I Wayan Potag,menyatakan, forum perbekel tetap diperlukan, dan tetap di bawah komando Bupati Karangasem. “Sebab, perbekel itu adalah perpanjangan Bupati Karangasem, begitu juga forum mesti loyal kepada program kerja bupati,” ucapnya.

Perbekel Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, I Gede Agung Pasrisak Juliawan, menegaskan agar forum tidak di luar pemerintahan. Sebab, keberadaan forum untuk memperjuangkan aspirasi perbekel.  “Hanya saja sangat disayangkan, selama ini forum belum pernah melakukan pertemuan,” jelas Agung Juliawan.

Akhirnya perbekel yang hadir sepakat kembali membentuk Forum Perbekel Karangasem. Tetapi dalam hal mekanisme pemilihan dipertanyakan oleh Perbekel Duda Utara, Kecamatan Selat, I Wayan Darmadi. Dia menegaskan perlunya tata tertib sebelum memilih Ketua Forum Perbekel Karangasem. “Tujuannya, agar di kemudian hari setelah ketua terpilih tidak ada kelemahan,” kata Darmadi.

Hal senada dipaparkan Perbekel Tenganan, Kecamatan Manggis, I Putu Yudiana. Para perbekel akhirnya menyepakati, melakukan pemilihan dengan cara menulis nama kandidat. Maka setelah 40 perbekel yang hadir menulis nama kandidat, nama I Gede Partadana, Perbekel Bebandem, Kecamatan Bebandem, meraih 31 suara, yang memenangi jabatan ketua forum untuk masa bakti 2016–2021. Sedangkan Perbekel Tianyar Barat I Gede Agung Pasrisak Juliawan meraih 9 suara.

Usai pertemuan, Partadana menegaskan, keberadaan forum perbekel bukan di luar dan bukan di dalam pemerintahan. “Forum bersinergi dengan pemerintah, karena perbekel lahir dari masyarakat,” kata Partadana.

Mengenai kepengurusan Forum Perbekel Karangasem, segera dibentuk formatur, yang anggotanya dari ketua Forum Perbekel Kecamatan. * k16

Komentar