nusabali

Nyepi Segara, Perairan Nusa Penida Sepi

  • www.nusabali.com-nyepi-segara-perairan-nusa-penida-sepi

Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, menggelar tradisi unik bertajuk Nyepi Segara (pantai) selama sehari penuh, Radite Wage Krulut, Minggu (16/10).

SEMARAPURA, NusaBali

Segala aktivitas perairan di wilayah Nusa Penida, herus steril, baik dari akitvitas penyeberangan, menangkap ikan dan sebagainya. Tidak ada sanksi secara tertulis, namun krama tidak berani melanggar penyepian ini. Sebab, jika melanggar, diyakini bisa menemukan malapetaka.

Nyepi Segara di Nusa Penida, berlangsung selama 24 jam penuh, pada Minggu sekitar pukul 06.00-Senin (17/9) sekitar pukul 06.00 Wita. Ketika itu krama pantang beraktivitas di laut, seperti penyeberangan transportasi laut, nelayan menangkap ikan, rekreasi wisata bahari, termasuk aktivitas budidaya rumput laut. Sehingga suasana benar-benar sepi dari aktivitas manusia.

Pelaksanaan Nyepi Segara ini merupakan ritual rutin setiap setahun sekali. Tradisi ini  serangkaain sehari Ngusaba, Purnama Sasih Kapat, Saniscara Pon Pahang, Sabtu (15/10). Ngusaba tersebut digelar secara bergilir setahun sekali, yakni di Pura Penataran Ped, Desa Pakraman Ped, Nusa Penida dan Pura Batumedawu, Desa Pakraman Suana, Nusa Penida. “Untuk Ngusaba kali ini berlangsung di Pura Batumedawu,” ujar Panitia Ngusaba di Pura Batumedawu, Jro Mangku Nyoman Dunia, Minggu (16/10).

Sesuai Babad Noesa, sejarah Nyepi Segara berawal dari nenek moyang di Nusa Penida, yang merupakan seorang pelaut. Atas kekayaan laut yang dianugerahkan secara melimpah kepada masyarakat, maka mereka menghaturkan upacara Mulang Pakelem (menenggelamkan hewan kurban) ke laut, sebagai bentuk rasa syukur atas anugerah yang diberikan dari laut.

Makelem dilakukan di areal Pantai Desa Pakraman Suana, Sabtu sekitar pukul 09.30 Wita. “Upacara Pakelem tersebut sebagai wujud persembahan kepada Dewa Baruna, selaku penguasa laut,” katanya. Sementara Ngusaba ini merupakan rangkain upacara pembersihan buana alit dan buana agung khususnya di segara. Sehari menjelang Ngusaba dilanjutkan dengan Nyepi Segara, kata Jro Mangku Dunia, warga pantang melakukan aktivitas di peraian Nusa Penida. “Selama ini krama memang tidak berani melanggarnya,” terangnya.

Pantuan di lapangan, sejumlah pelabuhan tidak ada aktivitas penyeberangan. Terlihat sejumlah armada parkir di laut. "Selama sehari aktivitas penyeberangan terhenti, saat Nyepi Segara, besoknya (Senin) baru penyeberangan normal kembali," kata pengelola salah satu pelabuhan tradisional di Nusa Penida, di I Nyoman Landep.

Kondisi Pelabuhan di Klungkung daratan, seperti di Pelabuhan Tribuana Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, juga sepi akitvitas. Hanya hanya ada anak-anak yang bermain di pantai, dan sejumlah nelayan yang lagi bersantai. “Kalau di areal di sini (Kusamba) kami masih berani menangkap ikan, jika memasuki peraian Nusa Penida kami tidak berani,” ujar seorang nelayan di Desa Kusamba, Klungkung. *wa

Komentar