nusabali

Warga Alasangker Krisis Air Bersih

  • www.nusabali.com-warga-alasangker-krisis-air-bersih

Sejumlah warga Dusun Bengkel, Desa Alasangker, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Jumat (21/10), bergantian ngantri untuk mendapatkan air di kran umum desa.

SINGARAJA, NusaBali

Kondisi ini menandakan warga di banjar ini didera krisis air bersih. Hal itu diakui warga setempat, Luh Budi,28. Krisis air bersih selalu terjadi, apalagi saat ini memang musim kemarau. Sejak beberapa bulan terakhir, debit air yang mengalir ke saluran kran, mengecil. Untuk mengisi sebuah jirigen 25 liter, warga harus menunggu 15 menit. Mereka pun harus bolak-baik beberapa kali mengambil air untuk keperluan sehari-hari. “Karena airnya tidak mau naik ke rumah dan terpaksa cari air disini,” ujar Luh Budi.

Ia menambahkan, air yang diambil dari kran umum tersebut hanya digunakan untuk memasak dan air minum. Untuk mandi dan mencuci pakaian, biasanya memanfaatkan air sungai. Kondisi tersebut sudah biasa dilakoni oleh sebagian warga Dusun Bengkel, Alasangker.

Kelian Banjar Dinas Bengkel Nyoman Pasek membenarkan, kekurangan air bersih di wilayahnya. Hal tersebut karena keterbatasan sumber mata air yang dapat dimanfaatkan warga. Bahkan krisis air bersih di musim kemarau ini dialami oleh empat dusun di Desa Alasangker, yakni Banjar Dinas Bengkel, Tenaon, Juwuk Manis dan Pumahan.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih 216 KK di Banjar Bengkel, warga memanfaatkan mata air di Banjar Dinas Tenaon. Mata air itu pun digunakan oleh tiga banjar yakni Banjar Tenaon, Pendem dan Bengkel. Sedangkan di Banjar Alasangker, Juwuk Manis dan Puhaman, menggunakan satu sumber mata air di Juwuk Manis. Sebagian lagi mengambil air dari Desa Silangjana, Kecamatan Sukasada, Buleleng, hulu Desa Alasangker. “Mata airnya hanya satu, sehingga terbatas untuk memenuhi kebutuhan air seluruh warga,” kata Pasek.

Dalam penanganan air bersih, jelas Pasek, Desa Alasangker belum memiliki rencana pasti, karena  keterbatasan mata air yang layak diambil airnya. Sedangkan layanan PDAM Buleleng belum sampai menyentuh desa tersebut. k23

Komentar