nusabali

Puting Beliung Terjang Desa Tibubiu, Kerambitan, Tabanan, 9 Bangunan Rusak

  • www.nusabali.com-puting-beliung-terjang-desa-tibubiu-kerambitan-tabanan-9-bangunan-rusak

Ni Nyoman Suarni, 40, warga Banjar Pasut, Desa Tibubiu, harus membawa neneknya berobat karena tensi darahnya melonjak, lantaran kaget saat ngelinus menerjang.

Tahun 2005 Juga Diterjang Ngelinus, Kali Ini Dampaknya Paling Parah

TABANAN, NusaBali
Angin puting beliung (ngelinus) menerjang sejumlah banjar di Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan pada Sabtu (22/10) siang. Banjar di wilayah Tibubiu yang dilintasi angin puting beliung, yakni Banjar Pasut, Tibubiu Kaja, Tibubiu Kelod, dan Tegal Temu. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun angin puting beliung ini merusak sembilan unit bangunan di rumah beberapa warga.

Angin puting beliung yang menerjang Desa Tibubiu ini berlangsung singkat, Sabtu kemarin sekitar pukul 12.30 Wita. Sebelum puting beliung terjadi, awalnya desa diliputi mendung bahkan sempat terdengar suara petir selama sekitar satu jam. Tiba-tiba dari arah Barat laut ada suara yang menderu dibarengi hujan dan langsung diikuti datangnya angin ngelinus.

Serangan angin kencang tersebut disusul tumbangnya pohon-pohon yang menimpa palinggih warga. Sontak seluruh warga sekitaran panik dan langsung keluar rumah agar tidak terkena reruntuhan bangunan. Akibatnya sembilan unit bangunan di rumah milik sembilan warga ambruk diterjang ngelinus yang berlangsung sekitar 3 menit. Dalam peristiwa ini, rumah I Wayan Sidet Yudana, 67, warga Banjar Tibubiu Kelod, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, mengalami kerusakan yang paling parah. Palinggih taksu dan pasaren roboh.

Dituturkannya, saat peristiwa terjadi, dirinya berada di teras rumah namun tiba-tiba dirasakan angin begitu kencang, tanaman yang ada di halaman rumahnya tercerabut dari akarnya. Tiba-tiba dilihat palinggih taksu dan pasaren roboh. “Semua keluarga menangis takut melihat merajan tiba-tiba roboh,” ujar Sidet.

Begitu juga yang dirasakan oleh I Made Suarda, 48, yang tinggal satu banjar dengan Sidet. Saat angin berhembus kencang pohon kelapa yang ada di belakang rumahnya tumbang menimpa tembok rumahnya sepanjang sekitar 15 meter. Pohon tumbang juga menimpa palinggih dukuh milik I Gusti Made Subarga, 53, di Banjar Tibubiu Kaja, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan.

Angin puting belung ini membuat trauma Ni Nyoman Suarni, 40, warga Banjar Pasut, Desa Tibubiu. Saat kejadian dirinya tengah memasak di dapur, tiba-tiba genteng rumahnya berjatuhan. Peristiwa itu membuat seluruh keluarga panik, dan membuat tekanan darah neneknya melonjak. Setelah angin reda, Suarni membawa neneknya ke bidan untuk berobat. “Angin keras sekali, sampah beterbangan ada hujan juga, deras,” ucapnya.

Kepala Desa Tibubiu I Made Ardena, mengatakan, peristiwa serupa telah terjadi sebanyak tiga kali dan kejadian kali ini paling parah. Mengingat desanya ini terletak berdekatan dengan Pantai Pasut yang ada di sebelah selatan desanya.  “Beberapa hari ini, memang angin di sekitar sini kencang. Kejadian dulu sekitar tahun 2005 ada angin puting beliung, namun (dampaknya) tidak separah ini,” jelas Ardena.

Menyusul terjadinya bencana angin puting beliung, Sabtu siang sekitar pukul 12.30 Wita, petugas gabungan terjun ke lokasi. Petugas gabungan yang ke lokasi adalah dari BPBD Tabanan, 10 personel Polsek Kerambitan, dan beberapa tentara, melakukan pengecekan dan membersihkan sampah-sampah yang berserakan dan memeriksa bangunan yang rusak.

Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita, mengatakan, pihaknya akan membantu warga yang tertimpa bencana, berdasarkan laporan dan kerusakan yang ada. Dirinya juga akan mengecek kembali data yang dikumpulkan oleh pihak kepala desa. “Kami akan bantu korban yang tertimpa bencana, terlebih lagi ada palinggih warga yang rusak,” kata Gusti Ngurah Sucita. * cr61

Komentar