nusabali

Akhirnya, Pilkada Calon Tunggal

  • www.nusabali.com-akhirnya-pilkada-calon-tunggal

Golkar-Demokrat kompak berdalih tidak ajukan calon ke Pilkada Buleleng 2017, karena fokus kawal gugatan Paket Surya

Golkar-Demokrat Pilih Minggir, PAS-Sutji Lawan Kotak Kosong


SINGARAJA, NusaBali
Pilkada Calon Tunggal benar-benar terjadi di Buleleng, setelah tidak ada pasangan yang mendaftar ke KPU hingga hingga pendaftaran ditutup, Minggu (30/10) malam. Pasangan calon tunggal yang akan tarung di Pilkada Buleleng, 15 Februari 2017, adalah Putu Agus Suradnyana-dr Nyoman Sutjidra (PAS-Sutji), paket incumbent yang diusung PDIP bersama NasDem-Hanura-Gerindra-PPP-PAN-PKB.

Tahap perpanjangan pendaftaran pasangan calon sebetulnya sudah dibuka KPU Buleleng selama 3 hari, sejak Jumat (28/10) lalu. Namun, hingga tahap pendaftaran berakhir, Minggu malam pukul 24.00 Wita, tidak ada gpasangan calon yang diusung gabungan partai politik mendaftar ke Kantor KPU Buleleng, Jalan Ahmad Yani Singaraja.

Tanda-tanda bakal tidak adanya gabungan parpol mendaftarkan pasangan calonnya ke KPU Buleleng, sudah terasa sejak hari pertama, berlanjut ke hari kedua, Sabtu (29/10). Dua parpol yang sangat berpeluang mendaftarkan pasangan calon, yakni Golkar (punya 7 kursi DPRD Buleleng) dan Demokrat (punya 6 kursi DPRD Buleleng), secara resmi menyatakan tidak mendaftarkan pasangan calon. Mereka lebih memilih tetap mengekor ke pasangan calon Independen, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), dengan kawal gugatannya pasca Paket Surya terpental dari pencalonan.

Keputusan Golkar-Demokrat untuk tidak mendaftarkan calon, sekaligus merontokkan dua kandidat pasangan calon yang sempat beredar dan digadang-gadang kader di bawah sebelumnya. Mereka masing-masing I Ketut Rochineng-Luh Hesti Ranitasari dan Ida Gede Komang Kresna Budi-I Gusti Agung Bagus Putra Sudewa.

Ketua KPU Buleleng Gede Suardana, yang sempat dikonfirmasi NusaBali sebelum pendaftaran calon ditutup tadi malam sekitar pukul 20.00 Wita, menyatakan pihaknya belum memastikan Pilkada Calon Tunggal. Menurut Suardana, pihaknya masih punya waktu pendaftaran hingga ditutup tepat tengah malam pukul 24.00 Wita.

Suardana juga menolak jelaskan kemungkinan tahapan Pilkada Buleleng 2017 diubah kembali, jika tidak ada pasangan calon yang mendaftar. “Tunggu dulu, sabar. Kita masih punya waktu sampai beberapa jam ke depan. Besok (hari ini) saja, tunggu informasi ada atau tidaknya pasangan calion yang mendaftar,” tandas Suardana.

Namun faktanya, hingga jelang tengah malam, tetap tidak ada pasangan calon yang mendaftar ke KPU Buleleng. Berarti, Pilkada Buleleng 2017 hanya akan melibatkan satu pasangan calon, yakni incumbent PAS-Sutji (jago PDIP bersama koalisinya yang kini masih menjabat Bupati-Wakil Bupati Buleleng 2012-1027).

Sedangkan pasangan calon jalur Independen, Paket Surya, yang didukung Golkar-Demokrat, sudah dipastikan terpental dari pencalonan ke Pilkada Buleleng 2017 melalui pleno KPU, 21 Oktober 2016 lalu, karena kekuarangan 235 KTP dukungan valid dari persyaratan minimal total 40.083 KTP yang disyaratkan. Sebagai pasangn calon tunggal, PAS-Sutji (Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra) nantinya harus bertarung melawan kotak kosong saat coblosan Pilkada Buleleng 2017.

Ketika dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, tadi malam, Agus Suradnyana selaku Cabup Buleleng incumbent dalam PAS-Sutji, enggan menanggapi situasi tidak adanya lawan dalam tarung Pilkada 2017 mendatang. “Jangan..., jangan sekarang (minta konfirmasi soal tidak ada lawan, Red). Ini kan masih ada waktu. Kita lihat saja besok,” ujar Agus Suradnyana yang notabene Ketua DPC PDIP Buleleng saat dikonfirmasi sesaat sebelum penutupan pendaftaran calon tadi malam.

Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Bali Ketut Sudikerta menyatakan partainya tidak ajukan calon di Pilkada Buleleng 2017, karena fokus mengawal proses gugatan Paket Surya. "Partai Golkar tetap fokus dengan mengawal proses gugatan terhadap verifikasi factual Paket Surya. Karena, jelas-jelas di sini ada kecurangan yang harus diungkap," tegas Sudikerta saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin.

Menurut Sudikerta, keputusan tidak mengusung calon di Pilkada Buleleng 2017 ini juga sudah dibicarakan dan dibahas bersama Demokrat selaku mitra koalisi. "Kita koordinasi dengan Partai Demokrat, kita sepakat bersama-sama kawal Paket Surya untuk penegakan demokrasi di Buleleng," ujar Sudikerta yang juga Wakil Gubernur Bali.

Sudikerta menegaskan, Golkar sebagai partai politik bukannya tidak mampu menghasilkan calon pemimpin di Buleleng. Tapi, kondisi dan peta politik yang harus dipertimbangkan Golkar. "Kita sudah memiliki calon dan bahkan telah survei. Tapi, dari sisi survei, tidak mungkin kita usung calon. Selain surveinya rendah, juga memang tidak ada yang mau maju ke Pilkada Buleleng 2017," dalih Sudikerta.

Menurut Sudikerta, Golkar harus mem-back up Paket Surya, karena pasangan ini elektabilitasnya mendekati incumbent PAS-Sutji dalam survei untuk Pilkada Buleleng 2017. "Jadi, ini keputusan partai untuk menyokong Paket Surya. DPP Golkar juga perintahkan kawal Paket Surya," tegas Sudikerta seraya menyebutkan Golkar akan bela kotak kosong saat tarung Pilkada Buleleng 2017.

Penegasan senada juga disampaikan Ketua DPD Demokrat Bali, Made Mudarta. Menurut Mudarta, Demokrat tetap menyokong upaya hukum Paket Surya untuk mendapatkan keadilan. "Demokrat tidak mengeluarkan calon di Buleleng, tapi tetap mendukung langkah Paket Surya dalam penegakan demokrasi yang berkeadilan di Buleleng," tandas Mudarta.  k19,nat

Komentar