nusabali

Sariawan Cabut dari Demokrat

  • www.nusabali.com-sariawan-cabut-dari-demokrat

Inilah ekskpresi kekecewaan mantan Direktur Eksekutif DPD Demokrat Bali 2011-2016, Nyoman Agung Sariawan, atas keputusan partainya tidak mengusung calon di Pilkada Buleleng 2017.

Kecewa Partainya Tak Usung Calon di Buleleng


DENPASAR, NusaBali
Agung Sariawan pilih cabut dari keanggotaan Demokrat, partai yang telah menaunginya selama 13 tahun. Surat pengunduran diri Agung Sariawan dari keanggotaan Demokrat sudah diserahkan kepada Direktur Eksekutif DPD Demokrat Bali 2016-2021, I Gusti Ketut Sudarsi, di Kantor Sekretariat DPD Demokrat Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (31/10). Selain surat pengunduran diri, Agung Sariawan juga mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat.

Dalam surat pengunduran dirinya yang diserahkan kemarin, Agung Sariawan menu-angkan dua poin kekecewan. Pertama, kecewa terhadap DPD Demokrat Bali, karena tidak kunjung diisinya 2 kursi Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali hasil Pileg 2014, yang tak pernah diduduki Jero Wacik dan ditunggalkan Putu Sudiartana akibat kasus korupsi. Karenanya, aspirasi masyarakat Bali yang telah mempercayakan suaranya kepada Demokrat, tidak bisa diperjuangkan di pusat.

Kedua, Agung Sariawan kecewa terhadap DPC Demokrat Buleleng, yang tidak me-lahirkan calon ke Pilkada Buleleng 2017. Secara hierarki organisasi, kegagalan usung calon di Pilkada Buleleng 2017 ini menjadi tanggung jawab DPD Demokrat Bali. Demokrat bersama Golkar pilih mengekor dukung pasangan calon Independen, Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Wijaya (Paket Surya), yang akhirnya terpental dari pencalonan ke Pilkada Buleleng 2017 karena kekurangan 235 KTP dukungan valid dari syarat minimal 40.283 KTP yang disyaratkan KPU.

"Saya kecewa, karena setelah Jero Wacik dan Putu Leong (Sudiartana) ditangkap KPK, hingga kini 2 kursi Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali belum kunjung diisi. Itu artinya DPD Demokrat Bali mengabaikan suara masyarakat yang telah mempercayakan suaranya untuk diperjuangkan di pusat,” jelasa Agung Sariawan yang juga mantan Staf Ahli DPRD Buleleng.

Hingga kini, kata Agung Sariawan, DPD Demokrat Bali belum ada reaksi apa pun terkait 2 kursi lowong di DPR RI itu. Selain itu, setelah dicopotnya Anas Urbaningrum dari jabatan Ketua Umum DPP Demokrat karena terseret sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang, Agung Suryawan selaku Direktur Ekesekutif DPD Demokrat bali tidak pernah lagi dilibatkan dalam setiap kegiatan partai.

Karena akumulasi kekecewaan itu, Agung Sariawan pilih cabut dari Demokrat. Dia mengaku sudah memikirkan matang-matang. Dia pun mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Demokrat, Senin kemarin.

Lantas, ke partai mana akan bergabung pasca cabut dari Demokrat? Menurut Agung Sariawan, sejauh ini dirinya belum memikirkan partai baru. Dia akan fokus dulu dengan profesinya sebagai pengacara dan jadi Staf Ahli Anggota DPD RI Dapil Bali, Gede Pasek Suardika. "Memang sudah ada partai yang menawari saya bergabung, salah satunya Partai NasDem. Namun, saat ini saya belum mengarah gabung ke sana,” katanya.

Sementara itu, Ketua OKK DPD Demokrat Bali 2016-2021, I Ketut Ridet, mengatakan dirinya baru mengetahii perihal kemunduran diri Agung Sariawan dari keanggotaan partai, setelah ada surat dan pengembalian KTA, Senin siang. "Saya baru tahu, isi suratnya belum saya baca, karena baru diterima hari ini (kemarin),” jelas Ketut Ridet di Kantor Sekretariat DPD Demokrat Bali, Senin kemarin.

“Namun, karena itu sudah komitmen dari Agung Sariawan yang sudah matang ingin mundur, kita tidak bisa melarang kehendaknya. Kami sangat mengapresiasi proses mundurnya Agung Sariawan secara baik-baik, dengan memberikan surat pengunduran diri," lanjut politisi Demokrat asal Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Bangli ini.  cr63

Komentar