nusabali

Koster Jawab Keraguan SMAN Bali Mandara

  • www.nusabali.com-koster-jawab-keraguan-sman-bali-mandara

Di tengah munculnya kekhawatiran terhadap kelangsungan SMAN Bali Mandara pasca Gubernur Made Mangku Pastika purna tugas tahun 2018 mendatang, anggota Komisi X DPR RI (membidangi masalah pendidikan), Dr Ir Wayan Koster MM, berkunjung ke sekolah unggulan tersebut, Rabu (2/11).

DENPASAR, NusaBali
Kunjungan Wayan Koster ini praktis menjawab keraguan, karena dia menjamin sekolah khusus bagi anak-anak cerdas dari keluarga miskin ini akan tetap eksis.

Wayan Koster yang merupakan politisi milutan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng berkunjung ke SMAN Bali Mandara di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Rabu siang. Anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga kali periode ini sempat berdialog dengan para siswa-siswi SMAN Bali Mandara. Dia didampingi Kepala Sekolah (Kasek) SMAN Bali Mandara, I Nyoman Darta, dan jajaran Fraksi PDIP DPRD Buleleng.

Empat hari sebelum kunjungan Wayan Koster, Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang notabene pendiri SMAN Bali Mandara juga sempat terjun ke sekolah unggulan ini, Sabtu (29/10). Bahkan, Gubernur Pastika kala itu menginap semalaman bersama jajaran pimpinan SKPD Pemprov Bali di SMAN Bali Mandara.

Ketika Gubernur Pastika menginap malam itu, sempat muncul  pertanyaan tentang keberlangsungan SMAN Bali Mandara jika kelak tidak lagi menjadi orang nomor satu di Bali. "Kalau sampai pemimpin yang akan datang (Gubernur Bali hasil Pilgub 2018, Red) tidak melanjutkan pengelolaan SMAN Bali Mandara ini, ya kebangetan," ujar Gubernur Pastika kepada NusaBali saat itu.

Berselang empat hari pasca Pastika (Gubernur Bali asal Desa Sanggalangit, Kecamatan Gerokgak, Buleleng menginap dan dapat pertanyaan soal keberlangsungan SMAN Bali Mandara, Rabu kemarin giliran Wayan Koster yang mengunjungi sekolah khusus anak-anak cerdas dari keluarga miskin ini. Wayan Koster merupakan Calon Gubernur (Cagub) Bali dari PDIP ke Pilgub 2018, yang selama ini digaungkan dengan KBS (Koster Bali Satu).

Saat berdialog dengan sekitar 265 siswa setempat, Rabu kemarin, Koster menegaskan SMAN Bali Mandara merupakan satu-satunya model sekolah unggulan di Indonesia yang diperuntukkan bagi anak-anak cerdas dari keluarga miskin. Terharu dengan anak-anak pintar dari keluarga miskin di hadapannya, Koster yang akrab dipanggil KBS pun berbagi cerita soal kisah hidupnya jadi orang miskin, namun tetap bersemangat bisa sekolah setinggi-tingginya.

"Saya juga dari keluarga miskin di Desa Sembiran, salah satu Desa Bali Aga di Kecamatan Tejakula, Buleleng. Tapi, jangan pernah putus asa dengan jalan terjal kemiskinan ini," papar Koster. Untuk bisa sukses, lanjut Koster, harus punya motivasi hidup.

"Jangan pernah menyerah, bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga selalu memiliki semangat tinggi untuk bisa bersekolah dan berprestasi," jelas politisi-akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung, yang dulu membiayai sendiri kuliahnya dengan membuka les privat Matematika ini.

Koster mengatakan, model pendidikan yang diterapkan di SMAN Bali Mandara memiliki dimensi kemanusiaan dan dimensi pendidikan mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai amanat UUD 1945 dan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama jenis layanan khusus. "Dimensi kemanusiaanya, melayani siswa dari keluarga kurang mampu, sebuah kebijakan yang berpihak kepada rakyat miskin, memuliakan manusia yang berlandaskan agama Hindu. Bagi kami di PDI Perjuangan, ini merupakan implementasi dari ideologi Marhaenisme," tandas alumnus SMAN 1 Singaraja tahun1981 ini.

Koster pun memuji sistem pendidikan di SMAN Bali Mandara dan ini harus diperta-hankan kelangsungan ke depan. Menurut Koster, lulusan SMAN Bali Mandara tidak hanya berkualitas, namun juga berintegritas dalam menghadapi persaingan global, baik nasional maupun internasional. "SMAN Bali Mandara harus dilanjutkan dan didukung oleh semua pihak,” katanya.

Dalam kaitan ini, Koster meminta doa restu agar bisa terpilih menjadi Gubernur Bali ke depan. "Kita akan kembangkan pola pendidikan di SMAN Bali Mandara supaya lebih maju, dengan jangkauan untuk anak-anak miskin lebih luas. Pola sekolah ini bisa menanggulangi kemiskinan dan penganguran secara permanen. Saya akan pertahankan dan memajukan kalau dipercaya memimpin Bali ke depan," ujar Koster yang mantan Ketua Tim Kampanye Jokowi-JK Provinsi Bali di Pilpres 2014.

Dalam dialog kemarin, Koster menyatakan akan perjuangkan bantuan program Bi-diksimisi (Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin) kepada lulusan SMAN Bali Mandara yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. "Di perguruan tinggi mana pun diterima nanti, kita bantu. Kami di Komisi X DPR bersama Menteri Pendidikan da Kebudayaan sudah memutuskan program Bidiksimisi ini. Ada pembiayaan kuliah, biaya kos sampai mengikuti pendidikan hingga tuntas bagi anak-anak miskin," tegas Koster.

Sekadar dicatat, SMAN Bali Mandara didirikan Pemprov Bali di bawah Gubernur Pastika tahun 2011 silam. Sekolah unggulan yang diperuntukkan bagi anak cerdas dari keluarga miskin ini, tiap tahunnya menerima siswa kisaran 75 orang. Untuk siswa SMAN Bali Mandara yang diwisuda (tamat) tahun ajaran 2015/2016 lalu, jumlahnya mencapai 80 orang.

Dari 80 wisudawan tersebut, 6 orang di antaranya peserta didik Kelas XI yang tempuh penddidikan dalam 2 tahun, yakni Ni Wayan Diah Kusumawati, Desak Kadek Ega Dewi Julianingsih, Kadek Ricka Pratama, Iollan Stalsa Simangunsong, Kade Joni Agustina, dan Pande Tri Radha Dewi.

Prestasi yang tak kalah menggembirakan, dari 80 siswa lulusan SMAN Bali Mandara 2015/2016 itu, sebanyak 21 orang di antaranya diterima masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur PMDK. Termasuk di antaranya 7 siswa diterima kuliah di ITB Bandung dan 2 siswa diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Unud.

Mereka yang diterima di ITB Bandung tahun ini masing-masing Kadek Sri Anika Suci, I Ketut Rai Asmara Dipa, Komang Agus Jony Wirawan, Made Agus Herman Saputra, Nengah Widiadnyana, Komang Ara Attyla Kepakisan, dan I Gede Yoga Radewa. Sedangkan 2 siswa yang diterima di Fakultas Kedokteran Unud tahun ini adalah Ni Putu Diah Kusumawati dan Ni Wayan Sinta Devi Arini.  nat

Komentar