nusabali

Ratusan Rumah Terendam Banjir

  • www.nusabali.com-ratusan-rumah-terendam-banjir

Dari lima pintu bendungan Banyubiru I, tiga di antaranya tersumbat sehingga memicu air sungai meluap.

NEGARA, NusaBali

Ratusan rumah warga di Tempek Kaliakah I dan Kaliakah II, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana terendam banjir, Sabtu (5/11) malam. Ketinggian air setinggi lutut orang dewasa. Banjir dipicu hujan deras yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan tersumbatnya pintu Bendungan Banyubiru I.

Informasi di lapangan, hujan deras mengguyur Desa Kaliakah dan sekitarnya sejak pukul 17.00 Wita hingga pukul 20.00 Wita. Sedangkan tanda-tanda air sungai meluap diketahui sekitar pukul 19.00 Wita. Puncaknya, air mengalir semakin besar ke kawasan pemukiman warga hingga memasuki pukul 20.00 Wita, bertepatan guyuran hujan mulai reda. Selain rumah warga, Pura Dalem Kaliakah dan LPD Kaliakah terendam banjir.

Jalan, termasuk sawah di Subak Baluk dan Subak Kaliakah di selatan kawasan pemukiman penduduk ini dipenuhi air. Beruntung, areal persawahan itu belum ditanami apapun, karena baru selesai dipanen. Sejumlah perabotan rumah tangga juga terendam banjir. Warga beserta aparat desa, lepolisian dan pihak terkait dari Pemkab Jembrana sempat berjaga di seputaran jalan kawasan pemukiman itu untuk antisipasi luapan air sungai Kaliakah.

Perbekel Desa Kaliakah, Made Bagiarta memastikan tidak ada korban luka maupun jiwa dalam musibah banjir itu. Namun kerugian material diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Banjir juga menyebabkan dua tembok panyengker hancur diterjang luapan air. Bagiarta mengatakan, air hujan kerap meluap di Tempek Kalialah I dan Kaliakah II. Tahun ini, seingatnya sudah tiga kali sempat meluap dan sekarang yang paling parah. “Penyebab utama karena pintu bendungan tersumbat bongkahan pohon bambu yang terbawa banjir dari hulu,” ungkapnya. Dikatakan, dari lima pintu bendungan, tiga di antaranya tersumbat.

Bupati Jembrana, I Putu Artha, bersama jajaran terkait meninjau musibah banjir di Tempek Kaliakah I dan Tempek Kaliakah II ditinjau, Minggu (6/11). Anggota Tagana bersama petugas Penanggulangan Bencana dari Satpol PP Jembrana telah diterjunkan untuk menyingkirkan sumbatan berupa pohon bambu, ranting pepohonan, maupun sampah rumah tangga yang menumpuk pada bagian pintu bendung tersebut.

Bupati Artha sempat menyoroti mengenai bangunan bendungan yang merupakan kontruksi lama dengan menggunakan lima pintu kecil itu. Ia meminta Dinas PU Jembrana, agar segera berkoordinasi dengan pihak yang berwenang, yakni Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, agar dapat mengubah kontruksi pintu bendungan tersebut. Dibangun menggunakan satu atau maksimal dua pintu berukuran besar, sehingga ketika terjadi luapan sampah seperti batang pepohonan, dapat lancar dialirkan. Bupati Artha berpesan kepada warga agar mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan. Tumpukan sampah kerap memicu musibah banjir.  ode

Komentar