nusabali

WARNA WARNI JERAWAT

  • www.nusabali.com-warna-warni-jerawat

Acne ( Jerawat ) merupakan penyakit kulit yang banyak terjadi pada hampir 80%-100% populasi pada rentang usia bayi sampai tua, dengan peek age terbesar usia remaja yaitu 16-19 tahun untuk pria dan 14-17 tahun pada wanita.

Acne tidak muncul begitu saja, tentunya ada berbagai factor penyebab sebagai pencetus, misalnya genetik, ras, stress, diet (makanan), kosmetik, obat-obatan, tekanan fisik dan kebiasaan merokok.

Di Indonesia, khususnya di Bali dan lebih spesifik lagi di Larissa Aesthetic Center Denpasar, acne merupakan kasus pertama terbanyak untuk berobat.

Acne ( Jerawat ) merupakan penyakit peradangan kronis dari folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya lesi polimorfik berupa komedo, pustule, papul, nodus dan kista di tempat timbulnya. Acne ( Jerawat ) dapat timbul pada wajah, leher, bahu, lengan atas, dada atas dan punggung atas, meskipun acne juga dapat timbul di bagian tubuh lain yang mengandung kelenjar sebasea misalnya paha dan bokong.

Ada berbagai cara terjadinya acne :

pertama karena peningkatan produksi sebum. Kulit, terutama kelenjar sebasea merupakan tempat pembentukan hormone androgen aktif. Hormone ini mempengaruhi produksi sebum melalui proliferasi dan diferensiasi sel sebosit. Androgen berperan pada perubahan sel sebosit dan sek keratinosit folikular yan menyebabkan terbentuknya microkomedo yang akan berkembang menjadi komedo dan lesi inflamasi.

Kedua, karena hiperkornifikasi ductus pilosebasea. Pada keadaan normal, sel keratinosit folikular akan dilepaskan satu persatu ke dalam lumen dan kemudian di sekresi. Pada acne terjadi hiperproliferasi sel keratinosit dan sel tidak dilepaskan secara tunggal sebagaimana mestinya. Peubahan awal yang terjadi pada folikel pilosebasea berupa perubahan pola keratinisasi dalam folikel. Sel stratum korneum infrainfundibulum menjadi lebih banyak mengandung desmosome, tonofilamen, butir keratohialin dan lipid, tetapi mengandung lebih sedikit butir-butir lamellar, sehingga stratum korneum lebih tebal dan lebih melekat.

Ketiga, karena mikroflora kulit terutama P. acnes (PA) yang merupakan mikroorganisme utama yang ditemukan pada daerah infundibulum, bakteri ini dapat mencapai permukaan kulit dengan mengikuti aliran sebum. PA akan bertambah bnyak seiring dengan meningkatnya jumlah trigliserida dalam sebum yang merupakan nutrisi bagi PA. PA diduga berperan penting menimbulkan inflamasi pada acne vulgaris dengan menghasilkan factor kemotaktik dan enzim lipase yang akan mengubah trigliserida menjadi asam lemak bebas.

Keempat, proses inflamasi yang diprantarai system imun dapat melibatakan limfosit CD4 dan makrofag, yang menstimulasi vaskularisasi pilosebaseus dan memicu hiperkeratinisasi folikular.

Dari proses terbentuknya acne, seharusya dapat diklasifikasikan tetapi belum ada kesepakatan universal. Oleh sebab itu yang masih sering digunakan saat ini klasifikasi yang dibuat oleh Plewig dan Kligman tahun 1976 yang ditetapkan daam IAEM 2012 yaitu: Acne sejati yang terdiri dari acne vulgaris, acne venenata dan acne fisik yang dapat dibedakan dari acneiform eruption.

Acne dapat dilihat dari tingkat berat/ ringannnya penyakit. Pembagian gradasi acne menurut Lehmann (2002):
a.    Ringan: komedo <20 / pustule <15 / kista – 0 total <30
b.    Sedang: komedo 20-100/ pustule 15-50/ kista <5 total: 30-125
c.    Berat: komedo >100/ pustule >50/ kista >5 total >125

Kuman yang disangka berperan menyebabkan acne Propionibacterium acnes dapat ditemukan dalam ductus infrainfundibulum pilosebasea dengan pemeriksaan mikrobiologis anaerob. Dalam pemeriksaan mikrobiologis kadang ditemukan mikroba lain misalnya Pityrosporum ovale, Pityrosporum orbiculare, Micrococci dan kadang kutu Dermodex folliculorum sebagai penyebab acne yang sukar sembuh.

Banyak sekali jenis acne yang ada di masyarakat, namun kali ini akan saya uraikan tentang acne dewasa atau pada usia pasca remaja karena pasien dengan keluhan seperti ini paling banyak kami temui di Larissa Aesthetic Center Denpasar. Acne dewasa dapat didefinisikan sebagai acne yang terjadi pada usia > 25 tahun dengan jenis acne antara lain: Late Onset (terlambat),  Persisten (menetap) dan Relaps (kambuhan). Gejala klinis agak berbeda karena lebih banyak terjadi pada wanita, lebih inflamatif dan terletak di area lebih bawah misalnya dagu dan rahang bawah, leher dan bahu bagian atas. Perbedaan factor penyebab hormonal, genetic, dan eksternal (obat, UV, kegemukan, merokok,stress, kehamilan dan kosmetik). acne karena kosmetk disebabkan bahan dlam kosmetik tersebut bersifat komedogenik (acne non inflamasi) dan acnegenik (acne inflamasi). Hal ini dapat menjadi akne karena pada bahan komedogenik lbih bersifat mekanis, dimana terjasi penyumbatan folikel sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk terjasi, yaitu 2-3 b

ulan. Sedangkan pada bahan yang bersifat acnegenik lebih bersifat iritasi terhadap muara folikel sehingga dapat terjadi dalam waktu singkat 2-3 hari.

Dari keseluruhan paparan yang sudah kami jelaskan, alangkah bijaksana bila dalam penanganan acne dikonsultasikan ke dokter dan ditangani dengan bahan yang alami sesuai dengan jenis maupun gradasi acne. Salam kulit sehat Larissa.

Komentar