nusabali

Tanpa Insentif, Vasektomi Tak Capai Target

  • www.nusabali.com-tanpa-insentif-vasektomi-tak-capai-target

Dari target 28 orang, hanya tercapai 6 akseptor. Pemkab Karangasem menghentikan insentif sebesar Rp 1,5 juta bagi tiap akseptor vasektomi di 2016.

AMLAPURA, NusaBali

Program vasektomi di Karangasem gagal mencapai target lantaran insentif bagi akseptor dihapus di APBD 2016. Dari target 28 akseptor, yang tercapai hanya 6 akseptor, keenam akseptor itu dari Kecamatan Kubu. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP dan KB) Karangasem Priagung Duarsa mengakui, tanpa insentif masyarakat kurang termotivasi menjadi akseptor KB.

Insentif yang disediakan hanya dari Pemprov Bali yakni sebesar Rp 500.000 per akseptor. Tahun lalu dari Pemkab Karangasem menyediakan insentif Rp 1.500.000 per akseptor. Sehingga seorang akseptor bisa mendapatkan total insentif Rp 2 juta. Namun sekarang akseptor hanya menerima Rp 500.000 dari Pemprov Bali saja.

Menurut Priagung Duarsa, insentif diberikan sebagai pengganti buat akseptor, yang tidak bisa bekerja selama dua minggu setelah menjalani proses vasektomi. Priagung Duarsa menjelaskan, alasannya tidak menganggarkan insentif di APBD 2016, karena terbentur aturan UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Sejak awal Priagung Duarsa pesimistis bisa mencapai target, karena tidak ada lagi insentif (dari Pemkab Karangasem) untuk para akseptor. Beda dengan program tahun 2015, ada insentif sehingga target tercapai hingga mencapai 30 akseptor.

Priagung Duarsa masih mempertimbangkan di tahun 2017, apakah tetap tanpa ada insentif dari Pemkab Karangasem. “Jika belum boleh menganggarkan bantuan sosial untuk insentif peserta KB pria, tahun 2017 tetap tanpa anggaran,” kata Priagung Duarsa di Amlapura, Jumat (11/11).

Selama ini selain Kecamatan Kubu yang terbanyak menjadi peserta KB pria, juga dari Kecamatan Abang. Namun selama tahun 2016, tidak ada peserta dari Kecamatan Abang. Selama ini sasaran pria agar ikut program KB vasektomi, terutama yang telah punya cukup anak. Sehingga perlu ada upaya mencegah terjadi kehamilan lagi.  k16

Komentar