nusabali

Diimbau Tidak Terbawa Suasana Memanas di Jakarta

  • www.nusabali.com-diimbau-tidak-terbawa-suasana-memanas-di-jakarta

Kapolres Jembrana, AKBP Djoni Widodo, menggelar silaturahmi dengan tokoh umat muslim se-Kabupaten Jembrana, Senin (14/11).

Kapolres Kumpulkan Tokoh Muslim Se-Jembrana


NEGARA, NusaBali
Para alim ulama serta pimpinan pondok pesantren diaja kumpul bersama di ruang pertemuan utama Mapolres Jembrana. Tujuannya mendinginkan suasana terkait polemik dugaan penistaan agama yang dilakukaan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Silaturahmi dengan tokoh umat Islam itu juga dihadiri Bupati Jembrana, I Putu Artha. AKBP Djoni Widodo menghimbau agar polemik yang terjadi di Jakarta tidak merembet ke Jembrana. Dikhawatirkan, jika terbawa suasana memanas di Jakarta bisa mengganggu kerukunan maupun keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Kita hargai aspirasi saudara-saudara umat muslim berdemo. Namun, hendaknya demo itu dilakukan dengan tertib, damai, dan mematuhi koridor aturan yang telah ditetapkan," imbaunya.

Kapolres AKBP Djoni Widodo juga mengajak umat untuk menunggu serta menghormati proses hukum yang sedang berjalan di Mabes Polri, terkait dugaan penistaan agama tersebut. “Kita tunggu saja proses yang saat ini tengah berjalan dan berikan kepercayaan kepada Polri menuntaskan kasus in,” imbuh AKP Djoni Widodo.

Bupati Artha juga tidak ingin situasi memanas di Jakarta, melebar sampai ke daerah. Apalagi menimbulkan kebencian serta merusak kerukunan beragama di Jembrana. Selama ini, menurutnya, tingkat kerukunan umat beragama di Jembrana sudah terjalin dengan baik, saling menghormati, dan tidak terjadi gesekan. “Kebhinekaan adalah napas bangsa ini yang harus senantiasa dijaga dan dipertahankan,” pesan Bupati Artha.

Bupati Artha berpesan kepada para tokohumat untuk menyampaikan kepada umatnya, agar secara bijak mewaspadai bahaya media sosial. Menurutnya, pemanfaatan teknologi informasi memiliki dua sisi, positif maupun negatif. Posistif, karena menyajikan beragam informasi yang dapat menambah pengetahuan. Sebaliknya, apabila informasi yang disajikan tidak benar dan tanpa difilter terlebih dahulu, bisa dimanfaatkan orang-orang yang tidak bertanggungjawab untuk saling menghasut, memfitnah, bahkan memprovokasi masa dengan tujuan-tujuan tertentu.

Perwakilan ulama, H Zakiar, yang juga pimpinan Pondok Pesantren Mabaul Ulum di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, menyatakan  sepakat menjaga agar kasus Ahok tidak melebar ke daerah. Pihaknya menyerukan kepada semua umat untuk tetap menjaga kerukunan, menjaga ucapan, saling menghormati, seperti yang sudah terjalin selama ini. “Sejak dahulu di Jembrana, kita biasa menyebut saudara umat lainnya dengan istilah Nyama Selam dan Nyama Bali. Menandakan, meskipun berbeda keyakinan, namun tetap saling menghargai dan menghormati,” katanya.  ode

Komentar