nusabali

Puncak Musim Hujan Diprediksi Januari–Februari

  • www.nusabali.com-puncak-musim-hujan-diprediksi-januari-februari

Bali juga berpotensi dilintasi ekor badai tropis. Dampaknya berupa angin kencang dan gelombang laut tinggi.

MANGUPURA, NusaBali

Puncak musim penghujan diperkirakan terjadi pada Januari–Februari 2017. Yang perlu diwaspadai, di penghujung musim hujan nanti, diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas cukup ekstrem.

Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Nyoman Surasa, mengingatkan masyarakat yang berada di daerah rawan longsor dan banjir, agar lebih waspada dan berhati-hati. Hal ini karena sesuai prakiraan BBMKG, di penghujung musim penghujan nanti akan terjadi intensitas hujan yang cukup ekstrem.

Dipaparkannya, posisi matahari sekarang sudah mengarah ke Selatan mengakibatkan pertumbuhan awan hujan mulai bertambah. Sehingga hujan hampir sering terjadi. Sedangkan untuk puncak musim penghujan diprediksi terjadi Januari – Februari. Ditegaskannya, secara garis besar seluruh wilayah Bali sudah memasuki musim penghujan. Sementara untuk November ini sifat hujan diprediksi masih normal hingga atas normal dengan peluang hujan ringan sampai sedang.

“Posisi matahari mulai menuju ke Selatan equator, pola tekanan sudah mulai aktif muncul di Selatan Bali, sehingga Bali sudah memasuki musim penghujan. Pola angin kini dari Tenggara ke Barat Daya, tapi bulan Desember diperkirakan akan berubah dari Timur ke Barat. Kadang hujan mungkin diselingi angin kencang, beberapa kilat petir dan hujan lebat,” jelas Surasa saat ditemui di kantornya di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Selasa (15/11).

Sedangkan untuk tekanan udara rendah yang berpotensi memunculkan badai tropis, sangat dimungkinkan terjadi. Dimana potensi tersebut terjadi di sekitar perairan Australia. Jika matahari nantinya condong ke Selatan, maka tekanan tersebut akan memicu terjadinya siklon tropis yang bisa menyebabkan badai tropis. Namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan masyarakat Bali, karena Bali hanya dilintasi pada bagian Selatan perairan Bali. Namun yang diperhatikan adalah cuaca buruk dan ketinggian gelombang laut Selatan Bali.

“Sumbernya dari Teluk Carpentaria Australia. Kalau matahari ke Selatan, tentu tekanan laut akan tinggi dan bisa berubah menjadi badai tropis. Kita kena ekor badai saja, dengan kecepatan 40-60 kilometer per jam. Tentu efeknya angin kencang, cuaca buruk, dan gelombang laut tinggi,” tuturnya.

Namun secara umum ditegaskannya badai tropis tersebut melintasi daerah yang memiliki lintang tinggi, sementara Bali berada pada lintang rendah. “Kalau siklon itu biasanya melintas di atas 8 derajat Lintang Selatan dan Lintang Utara. Kalau Bali itu berada 0 – 5 Lintang Utara dan Lintang Selatan,” ujarnya.  cr64

Komentar