nusabali

Bupati Cek Proyek Rawan Gagal

  • www.nusabali.com-bupati-cek-proyek-rawan-gagal

Bupati IGA Mas Sumatri tidak ingin kepemimpinannya yang belum genap setahun mewarisi proyek bermasalah.

AMLAPURA, NusaBali

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri meninjau sejumlah proyek fisik yang berpotensi tidak bisa tuntas di akhir tahun 2016. Proyek yang ditinjau, Rabu (16/11), di antaranya pembangunan gedung kantor Disdikpora Karangasem, pembangunan gedung Puskesmas Bebandem, Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Karangasem.

Proyek pembangunan Puskesmas Bebandem senilai Rp 2,835 miliar, sementara tuntas 32 persen, padahal mestinya selesai 81 persen. Saat Bupati Mas Sumatri meninjau ke lokasi proyek, Rabu kemarin, ditemui Konsultan Pengawas I Nengah Sudiarta. Sudiarta meyakinkan pekerjaan tuntas per 24 Desember 2016. Alasannya tenaga kerja ditambah dan bekerja lembur. Jika sebelumnya mempekerjakan 35 orang, kali ini 50 orang. “Ya, kalau sudah dijanjikan selesai tepat waktu tidak masalah. Mudah-mudahan benar sesuai janjinya,” ujar Bupati Mas Sumatri.

Bupati Mas Sumatri menegaskan, jangan sampai kepemimpinannya yang belum genap setahun mewarisi proyek bermasalah. Sebab, APBD 2016  merupakan warisan kepemimpinan sebelumnya, karena Bupati Mas Sumatri dilantik per 17 Februari 2016. Begitu juga pembangunan gedung Disdikpora Karangasem dengan anggaran Rp 6,878 miliar, hanya sebatas naik kap, genteng, dan tembok, belum finishing. Padahal sesuai kontrak mesti kelar per 17 Desember.

Proyek gedung lainnya yang bangunannya belum memasuki finishing, rumah dinas Wakil Bupati Karangasem senilai Rp 3,87 miliar, Puskesmas Manggis I senilai Rp 2,343 miliar, dan Gudang Farmasi Dinas Kesehatan senilai Rp 3,263 miliar. “Tunggu saja sampai kontrak kerja berakhir, jika tidak kelar, ya rekanan kena sanksi. Kan konsekuensinya seperti itu,” tambah Bupati Mas Sumatri.

Di bagian lain Ketua Komisi II DPRD Karangasem I Nyoman Mardana Wimbawa tetap pesimistis, proyek gedung tersebut selesai tepat waktu sesuai kontrak kerja. “Kami sudah mengecek ke lapangan, secara teknis tidak mungkin proyek fisik itu selesai tepat waktu,” kata Mardana, politisi Partai Golkar dari Banjar Kebon, Desa Kerta Mandala, Kecamatan Abang.

Dicontohkan proyek Puskesmas Bebandem yang pengerjaannya terlambat cukup jauh. “Kan per 24 Desember kontrak berakhir, belum tentu tuntas 50 persen, apalagi yang lainnya,” kata Mardana. Terlebih lagi, lanjut Mardana, kini memasuki musim hujan, sehingga aktivitas terganggu, dan finishing untuk mengeringkan beton memerlukan waktu selama 21 hari. k16

Komentar