nusabali

Senderan Irigasi Subak Bedugul Jebol

  • www.nusabali.com-senderan-irigasi-subak-bedugul-jebol

Untuk sementara, saluran irigasi yang jebol tersebut akan dipasangi pipa, sebagai langkah penanganan darurat.

17 Hektar Lahan Terancam Gagal Panen


SINGARAJA, NusaBali
Senderan irigasi Subak Bedugul yang berlokasi di Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Sari Mekar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng jebol pada Jumat (11/11) lalu. Tembok senderan sepanjang 20 metre dengan tinggi 13 meter di atas sungai Tangis tersebut tidak kuasa menahan air hujan yang mengguyur wilayah tersebut dengan curah tinggi. Sehingga senderan irigasi tersebut jebol dan jatuh ke dalam sungai.

Menurut Kelian Subak Bedugul, Desa Sari Mekar, Gede Narsin, jebolnya senderan irigasi tersebut terjadi setelah hujan deras reda, sekitar pukul 13.00 Wita. Hal tersebut diketahui setelah salah seorang krama subak tersempat melalui saluran irigasi itu, yang baru dibangun sekitar enam tahun lalu. Padahal tanggal 25 November ini, subak Bedugul yang diempu oleh 35 orang krama dengan luas lahan 17 hektar, berencana mulai menurunkan air ke sawah untuk persiapan tanam padi.

“Rencananya awal Desember nanti sudah turun tanam, dan tanggal 25 ini mulai mengalirkan air ke sawah, tapi apa boleh buat, karena bencana kami juga belum tahu apakah bisa menanam atau tidak,” ujar Narsin ditemui di lokasi.  Ia pun khawatir jika saluran irigasi ini tidak dibenahi, maka seluruh krama subak dipastikan tidak dapat menanam padi karena tidak ada air.

Selama ini Subak Bedugul, Desa Sari Mekar hanya mengandalkan saluran irigasi yang berasal dari Subak Tukad Tangis, Desa Nagasepaha, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Untuk satu kali panen padi di wilayah tersebut petani dapat menghasilkan beras 5 ton per hektarnya.

Sementara itu atas kejadian tersebut sudah sempat dimonitor oleh petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng maupun dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buleleng. Sesuai dengan koordinasi dua instansi terkait, untuk sementara waktu saluran irigasi yang jebol tersebut akan dipasangi pipa, sebagai langkah penanganan darurat.

Kepala Dinas PU Buleleng, Nyoman Suparta Wijaya, yang sempat ditemui di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, mengatakan untuk penanganan jangka panjangnya akan dikoordinasikan dahulu, apakah menggunakan dana pasca bencana atau menggunakan dana pembangunan di PU. “Sementara dipasangi pipa dulu dari BPBD, untuk penanganan darurat agar air bisa mengalir, jangka panjangnya, kami masih koordinasikan, apakah BPBD atau PU yang akan menangani,” ungkap dia. k23

Komentar