nusabali

Cok De Sukawati Bayangi Cok Wah

  • www.nusabali.com-cok-de-sukawati-bayangi-cok-wah

Nama Cok De makin santer, setelah tokoh Puri Agung Ubud yang politisi Partai Golkar, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah menyatakan tak akan maju.

Dinilai Layak Maju di Pilkada Gianyar 2018


GIANYAR, NusaBali
Secara perlahan suhu politik di Gianyar menjelang perhelatan Pilkada Gianyar, Juni 2018, makin hangat. Beberapa kalangan di Gianyar mulai membisik-bisikan nama figur, terutama dari internal Puri Agung Ubud yang dianggap layak dan kuat meramaikan bursa kandidat calon.

Figur dimaksud, yakni Dr Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De, tokoh Puri Saren Ubud. Beberapa kalangan menilai kelayakan pada Cok De karena tokoh Ubud ini multi talenta. Adik kandung dari tokoh Puri Agung Ubud, Tjokorda Oka Arta Ardana Sukawati alias Cok Ace ini, adalah dosen di Fakultas Ekonomi Unud, pengusaha pariwisata, serta ‘arsitek’ bade dan undagi barong.

Nama Cok De makin santer, setelah tokoh Puri Agung Ubud yang politisi Partai Golkar, Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah menyatakan tak akan maju pada Pilkada Gianyar nanti. Hanya saja, beberapa kalangan di Ubud enggan terang-terangan menyebut-nyebut nama Cok De untuk maju ke Pilada Gianyar. Alasannya, karena Cok De yang pendiri Museum Marketing 3.0 di Ubud ini belum pernah terlibat urusan politik kepartaian.

Selain itu, masyarakat khususnya pendukung Puri Agung Ubud di Gianyar mempercayakan hasil paruman (rapat) keluarga besar Puri Agung Ubud dalam menelorkan kandidat calon. Sejumlah kalangan di luar Puri Ubud pun menilai Cok De layak maju pada Pilkada Gianyar 2018. Cok De dikenal masyarakat di Gianyar karena aktif dalam kegiatan adat, budaya Bali dan agama Hindu.

“Aspirasi yang saya tangkap, termasuk di Kecamatan Gianyar, figur Cok De ini akan kuat bersaing dengan figur-figur lain pada Pilkada Gianyar nanti,” ujar anggota DPRD Gianyar asal Lingkungan Sampiang, Kota Gianyar, Ngakan Ketut Putra, Minggu (4/12).

Ngakan Putra yang Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Gianyar ini menyatakan, apapun model aspirasi tersebut, biasanya masyarakat dan calon lawan, masih menunggu siapa figur yang disepakati paruman Puri Agung Ubud.

Karena selain nama Cok De, lebih awal sudah tersosialisasikan nama Cokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah dengan ikon CGT (Ciptakan Gianyar Tentram), akan maju pada Pilkada nanti. Salah seorang politisi Partai Demokrat asal Puri Kantor Ubud, Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati alias Cok Anom mengakui, nama Cok De juga kuat muncul, tanpa mengabaikan banyaknya dukungan kepada Cok Wah. Ia juga mengakui, nama Cok Ibah juga ramai diperbincangkan pasca menyatakan tak maju pada Pilkada Gianyar nanti. Ketua DPC Partai Demokrat Gianyar ini menilai, figur Cok De muncul karena tak lepas dari sosoknya yang dekat dengan pelbagai lapisan masyarakat. “Kemunculan nama Cok De ini tentu jadi fenomena politik cukup menarik Karena yang sebersangkutan selama ini termasuk sosok yang jauh dari hiruk-pikuk politik,” ujarnya.

Seiring fenomena itu, Cok Anom menganalogikan, kuat tidaknya arus aspirasi kepada figur tergantung selera ‘pasar’, dalama arti audiens atau masyarakat. “Makanya, layak tidaknya seorang figur untuk maju dalam perhelatan Pilkada nanti, tergantung hasil polling,” katanya.

Dihubungi terpisah, Cok De kaget dengan munculnya aspirasi dari sejumlah kalangan yang menginginkan dirinya maju pada Pilkada Gianyar nanti. “Ah…masa saya disebut-sebut begitu,” ujarnya kaget. Cok De menduga namanya disebut-sebut untuk layak maju karena kedekatannya dengan palbagai pihak di Gianyar. Dirinya lebih setuju Cok Wah yang maju pada Pilkada nanti, sebagaimana sempat tercetus pada paruman di internal sameton (keluarga) Puri Agung Ubud, Hari Raya Galungan lalu. “Mungkin karena saya sering ngayah ke banyak pura. Saya kan bukan politisi,” jelasnya.

Untuk diketahui, Cok Wah adalah salah seorang putra Panglingsir Puri Agung Ubud dari Puri Saren Kauh, (alm) Tjokorda Agung Suyasa. Cok Wah yang seniman dan pengusaha pariwisata di Ubud ini adalah adik ipar dari Cok De. Karena Cok De memperistri kakak kandung Cok Wah.  

Sebagaimana diketahui, hampir bersamaan dengan munculnya sosialisasi Paket Aman (Made Mahayastra-AA Gde Mayun), sekitar akhir Maret 2016, banyak kalangan menjagokan nama Cok Wah untuk maju di Pilkada Gianyar 2018. Terbukti di Gianyar, muncul billboard bertuliskan ikon CGT (Ciptakan Gianyar Tenteram). Banyak kalangan meyakini CGT ini kepanjangan dari Cok Wah-Gus Gaga Top (CGT). Namun Gus Gaga, panggilan Sekkab Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra itu, menyatakan tak maju pada Pilkada Gianyar 2018. * lsa

Komentar