nusabali

Adi Arnawa vs Suambara Berebut Sekda Badung

  • www.nusabali.com-adi-arnawa-vs-suambara-berebut-sekda-badung

Wayan Adi Arnawa (kini Kadispenda Badung) dan wayan Suambara (Kepala Bappeda Badung) sama-sama punya akses politik ke PDIP

DENPASAR, NusaBali

Tarung berebut kursi nomor satu jajaran birokrasi di Badung sudah mulai bergulir menyusul akan pensiunnya Sekda Kabupaten Kompyang Raka Swandika, Maret 2017 depan. Tarung ‘politik’ berebut jabatan Sekda Kabupaten Badung disebut-sebut terjadi antara I Wayan Adi Arnawa vs I Wayan Suambara.

Wayan Adi Arnawa adalah birokrat asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung yang kini menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kabupaten Badung. Sebelumnya, Adi Arnawa sempat berebut tiket rekomendasi Calon Bupati (Cabup) Badung di internal PDIP untuk Pilkada Badung 2015. Namun, dia kalah bersaing dengan Nyoman Giri Prasta, politisi PDIP yang akhirnya terpilih menjadi Bupati Badung 2016-2021.

Sedangkan Wayan Suambara adalah birokrat asal Banjar Belaluan Sadmerta, Desa Dangin Puri Kauh, Kecamatan Denpasar Utara yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Badung. Dia adalah mantan Ketua FKPPI Bali, ormas kepemudaan yang dulu berafiliasi ke Partai Golkar.

Bocoran yang diperoleh NusaBali, Jumat (23/12), sejauh ini baru Wayan Suambara dan Adi Arnawa yang masuk bursa kandidat kuat Sekda Kabupaten Badung. “Keduanya sama-sama figur mumpuni dan berpeluang terpilih jadi Sekda Badung,” tandas sumber tersebut.

Dia menyebutkan, jabatan Sekda Badung memang akan ditentukan melalui sistem seleksi oleh Panitia Seleksi (Pansel). Namun, aroma politik sangat kental menyusupi tarung pe-rebutan Sekda Badung. Pasalnya, Adi Arnawa memiliki latarbelakang sebagai briokrat yang ikut berproses di Pilkada Badung 2015 lalu. Saat itu, Adi Arnawa batal bertarung di Pilkada Badung 2015, meskipun menjadi kandidat kuat untuk direkomendasi DPP PDIP.

Akhirnya, DPP PDIP merekomendasikan usung paket I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa sebagai pasangan Cabup-Cawabup Badung ke Pilkada 2016. Menurut sumber NusaBali, Adi Arnawa yang batal direkomendasi DPP PDIP menjadi kandidat Cabup Badung ke Pilkada 2015, dikompromikan dengan janji akan diberi hadiah hiburan menjadi Sekda Badung.

Nah, saat deklarasi Paket Giriasa (Giri Prasta-Suiasa) untuk tarung Pilkada Badung 2015 di Sekretariat DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar kala itu, Adi Arnawa juga diundang hadir. Saat itulah disinyalir ada deal politik atas diundangnya Adi Arnawa.

“Batal dapat tiket sebagai Cabup Badung di Pilkada 2015, Adi Arnawa dijanjikan akan diberi jabatan Sekda Badung kalau Paket Giriasa menang Pilkada 2015,” ujar sumber tersebut, Jumat kemarin. “Kita tahun Paket Giriasa menang Pilkada Badung 2015. Manakala Sekda Badung (kompyang Swandika) mau pensiun Maret 2017, kini muncul persaingan berebut kursi Sekda Badung di mana Adi Arnawa jadi kandidat kuat,” imbuhnya.

Dia menyebutkan, aroma politik akan mewarnai pertarungan berebut kursi Sekda Badung. Adi Arnawa akan dapat saingan berat dari Wayan Suambara. “Kalau dilihat sejarah politik, posisi Sekda Badung bisa mengarah ke Adi Arnawa. Cuma, masih harus melalui seleksi di Pansel. Kandidat lain boleh mengajukan diri, karena Undang-undang ASN (Aparatur Sipil Negara) memang memberikan peluang calon lain melamar,” ujar sumber dari Badung ini.

Wayan Suambara yang akan jadi penantang Adi Arnawa, kata dia, bukanlah figur ayam sayur. Suambara juga punya akses politik. Hal itu tercermin saat Suambara menjadi Ketua Panitia Acara Peluncuran Program Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) di Badung yang dihadiri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, dua pekan lalu. ”Dari sana bisa dilihat kalau Suambara juga punya akses politik ke PDIP,” katanya.

Sementara, Sekda Badung Kompyang Swandika yang dihubungi NusaBali secara terpisah, Jumat kemarin, mengakui dirinya akan pensiun per Maret 2017 mendatang. Namun, ditanya soal siapa penggantinya nanti, birokrat yang low profile ini tidak mau banyak komentar. “Ya, saya memang pensiun Maret 2017. Setelah pensiun, saya nanti ngempu cucu-lah,” ujar birokrat asal Banjar Petingan, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini.

Terkait proses seleksi jabatan Sekda Badung, Kompyang Swandika juga enggan menjawab. “Jangan dulu diberitakan, ya? Jangan ditulis dulu, nanti saja,” elak Kompyang Suwandika yang notabene mantan Kepala Bappeda Badung.

Namun, ketika terus didesak, Kompyang Suwandika akhirnya mengatakan proses seleksi Sekda Badung semuanya tergantung Bupati Nyoman Giri Prasta. “Itu ada nanti proses seleksi oleh Pansel. Tanya nanti Pak Bupati. Beliau tentunya juga melalui mekanisme dan aturan,” katanya normatif.

Sayangnya, Adi Arnawa belum bisa dimintai komentarnya soal dirinya manjadi kandidat kuat Sekda Badung. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Jumat kemarin, ponselnya bernada mailbox. Sedangkan Wayan Suambara, tidak mau berkomentar terkait perebutan kursi Sekda Badung pasca Kompyang Swandika. “Saya belum tahu. Saya no comment,” elak Suambara.

Sementara itu, Ketua Pansel Sekda Jembrana I Gede Gunadnya telah mengumumkan 5 nama calon Sekda Jembrana di Negara, Jumat kemarin. Mereka dinyatakan telah lulus tahapan seleksi administrasi, masing-masing I Made Sudiada SH MH (Asisten I Setdakab Jembrana), Drs I Gusti Putu Mertadana MSi (Kadis Pekerjaan Umum Jmbrana), Drs I Ketut Wiaspada (Kadis Pendaftaran Kependudukan dan Catatan Sipil Jembrana), I Gusti Ngurah Bagus Putra Riyadi SH MSi (Kadis Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi Jembrana), dan Ir Made Dwi Maharimbawa MSi (Kadis Kelauatan, Perikanan, dan Kehutanan Jembrana).

Para kandidat Sekda Jembrana yang lolos seleksi administrasi ini nantinya akan menjalani uji kompetensi oleh Tim Pansel, 27-29 Desember 2017. Sedangkan Sekda Jembrana terpilih ditargetkan sudah dilantik per 30 Desember 2016. "Rencana semula, pengumuman calon yang lolos seleksi admistrasi baru dilakukan 26 Desember 2016. Tapi, karena pertimbangan waktu tes yang terlalu dekat, kami umumkan sekarang saja (kemarin)," jelas Gede Gunadnya yang kemarin didampingi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jembrana, Made Budiasa.

Gunadnya menyebutkan, dari uji kom petensi, 27-29 Desember 2016, nantinya akan dilakukan perankingan hingga ditentukan 3 besar. Perankingan akan dilakukan Tim Asesor dari Jakarta dan Tim Pansel yang diketuai Gunadnya. Nah, yang lolos 3 besar akan langsung diserahkan kepada Bupati I Putu Artha, untuk dipilih salah satunyta sebagai Sekda Jembrana. Menurut Gunadnya, Sekda Jembrana terpilih ditarget sudah bisa dilantik 30 Desember 2016, sehari sebelum dirinya pensiun sebagai ASN.

"Saya akan pensiun 31 Desember 2016 ini. Kami memang berusaha mengejar, karena menjelang pergantian tahun anggaran dan juga ada kebijakan penyesuian OPD (Organisasi Perangkat Daerah) tahun 2017 nanti," ujar Gunadnya yang sudah selama 33 tahun 9 bulan mengabdi sebagai PNS. * nat,ode

Komentar