nusabali

Ngamuk Pakai Pisau hingga Lukai Ibunya, Lalu Pukuli Sang Ayah

  • www.nusabali.com-ngamuk-pakai-pisau-hingga-lukai-ibunya-lalu-pukuli-sang-ayah

Kesehariannya, pelaku Rifkan tinggal bersama sang ayah, Abdul Kholik, di rumah sendiri kawasan Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Karangasem. Sedangkan ibunya, Munirah, tinggal terpisah di rumah kontrakan bersama si sulung Warid Anas.

Balada Rifkan, Pemuda Pengangguran dari Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Karangasem

AMLAPURA, NusaBali
Prahara menimpa keluarga pasangan sumi istri Abdul Kholik, 52, dan Munirah, 45, yang tinggal di Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Putra bungsu mereka, Rifkan, 27, mendadak ngamuk dengan senjata pisau, Senin (26/12) malam. Pemuda pengangguran ini langsung membacok lengan ibunya, sementara sang ayah dipukuli.

Sebelum insiden berdarah terjadi, Senin malam sekitar pukul 19.30 Wita, Rifkan awalnya duduk-duduk di kamar rumah kontrakan yang ditempati ibu dan kakaknya, Warid Anas, 29, di Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, tak jauh dari Bengkel Rizal Motor dan RM Putri Mandiri. Rifkan sendiri sehari-harinya tinggal terpisah dengan ayahnya, Abdul Kholik, masih di Lingkungan Telaga Mas.

Ketika sedang duduk itulah, Rifkan mengeluh kepada ibunya, Munirah, bahwa dia tidak betah tinggal di rumah kontrakan tersebut. Mendapat keluhan seperti itu, Munirah pun menyarankan agar putranya tersebut pindah rumah. Ternyata, Rifkan tersinggung oleh saran ibunya tersebut. Pemudia berusia 27 tahun ini langsung marah-marah sembari mengambil pisau dapur dan mengancam untuk membunuh ibunya.

Munirah sendiri sempat berhasil merebut pisau dapur dari genggaman putranya, Rifkan. Pisau tersebut kemudian ditaruh Munirah. Namun, Rifkan kembali mengambil pisau tersebut sembari menodongkan ke arah ibunya.

Untuk kedua kalinya, Munirah berusaha merebut pisau yang ditodongkan putranya. Naas, saat berupaya merebut pisau buat kedua kalinya, lengan kiri Munirah terluka gores sepanjang 3 cm. Adegan berdarah tersebut disaksikan kakak pelaku Rifkan, yakni Warid Anas.

Sedangkan suami Munirah, Abdul Kholik, yang baru datang saat kejadian malam itu, langsung berupaya melerai keributan antara istri dan anaknya. Apes, Abdul Kholik justru dipukuli oleh anaknya, Rifkan. Meski dipukuli, Abdul Kholik selaku ayah tidak membalas perlakuan putranya itu.

Sementara, Munirah yang terluka gores oleh pisau yang ditodongkan Rifkan, malam itu langsung diajak putra sulungnya, Warid Anas, ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk mendapatkan pengobatan. Setelah lukanya mendapat jaritan di RSUD Karangasem, ibu dua anak yang kesehariannya bekerja di laundry ini selanjutnya melaporkan kasus penganiayaan oleh anaknya ini ke Mapolsek Karangasem. Ayah pelaku, Abdul Kholik, juga ikut memberikan keterangan kepada penyidik kepolisian.

Baik Munirah maupun suaminya, Abdul Kholik, mengatakan anaknya yang nekat ngamuk pakai pisau, Rifkan, menderita gangguan kejiwaan. Pemuda pengangguran itu diduga ngamuk menganiaya kedua orangtua kerena penyakitnya kumat. “Anak saya ini (Rifkan) memang sering marah-marah, tidak jelas penyebabnya,” jelas Munirah, kepada penyidik Polsek Karangasem.

Atas keterangan kedua orangtua pelaku tersebut, Kapolsek Karangasem Kompol I Gede Wali putuskan untuk mengirim Rifkan ke RSJ Provinsi Bali di Bangli buat memeriksakan kejiwaannya. “Kami kirim dulu pelaku ke RSJ Bangli, untuk memastikan sejauh mana penyakit yang dideritanya. Apakah benar menderita gangguan jiwa, nanti ada keterangan ahli,” tandas Kapolsek Gede Wali saat dikonfirmasi NusaBali di Amlapura, Selasa (27/12).

Kapolsek Gede Wali memaparkan, pihaknya sudah sempat memeriksa pelaku Rifkan, yang dilaporkan kedua orangtuanya usai insiden berdarah malam itu. “Saat diperiksa, terkadang jawabannya nyambung dengan pertanyaannya. Tapi, kadangkala jawabannya tidak nyambung. Makanya, kami kirim dulu yang bersangkutan ke RSJ Bangli,” tambahnya.

Sementara itu, kedua orangtua Rifkan, pasutri Abdul Kholik dan Munirah, diketahui sudah pisah ranjang sejak 2 tahun silam. Konon, mereka pisah sejak usaha Abdul Kholik sebagai tukang gosok permata sepi order. Semua dilandasi cekcok dan persoalan pribadi lainnya.

Informasi yang dihimpun NusaBali, sejak pisah ranjang, Abdul Kholik tinggal di rumahnya sendiri di Lingkungan Telaga Mas, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem bersama putra keduanya, Rifkan. Abdukl Kholik sendiri berasal dari Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Sedangkan putra sulungnya, Warid Anas, tinggal bersama ibunya, Munirah, di rumah kontrakan yang jadi TKP insiden berdarah. Meski tinggal terpisah, Rifkan sering menengok ibunya, Munirah, di rumah kontrakan.

Perilaku Rifkan agak lain sejak 2 tahun lalu pasca kedua orangtuanya pisah ranjang, diduga karena didikan keras ayahnya. Bahkan, Rifkan sering bawa pedang mengejar-ngejar ayahnya Abdul Kholik saat penyakitnya kumat. Ketika berada di rumah ibunya hingga terjadi insiden berdarah, Senin malam, penyakit Rifkan diduga kumat. “Setiapkali penyakitnya kumat, yang jadi sasaran kemarahan Rifkan adalah ayah dan ibunya,” ujar salah seorang kerabat Rifkan, Selasa kemarin. * k16

Komentar